Tabel 1. Data, sumber data dan metode Penelitian
No. Data Sumber
Metode
a. Sekunder
1. Populasi Ternak
Dinas peternakan 2.
Perencanaan Bapeda
3. Jumlah Penduduk
Dinas Kependudukan 4.
Sarana dan Prasarana Dinas Pekerjaan Umum
5. Sarana Prairan
PDAM 6.
Penyuluhan Badan Penyuluhan
b. Primer
1. Karakteristik Peternak Peternak
Wawancara dan Observasi 2.
Ketersediaan pakan Peternak
Wawancara dan Observasi 3.
Ketersediaan Air Peternak
Wawancara dan Observasi 4.
Calving Interval Peternak
Wawancara dan Observasi 5.
Sex rasio Peternak
Wawancara dan Observasi 6.
Mortalitas Bibit Ternak Peternak Wawancara dan Observasi
7. Mortalitas Anak
Peternak Wawancara dan Observasi
8. Tenaga Kerja
Peternak Wawancara dan Observasi
9. Manajemen
Peternak Wawancara dan Observasi
- Metode wawancara, yaitu melakukan wawancara terstuktur dengan
menggunakan kuesioner yang telah dibuat sebelumnya sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Wawancara dilakukan terhadap responden
yaitu peternak sapi potong -
Metode observasi, yaitu pengumpulan data dengan pengamatan langsung di lokasi penelitian yang meliputi peternak selaku objek penelitian dan melihat
penambahan populasi ternak setiap tahunnya , manajemen pemeliharaan .
3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peternak sapi potong yang terdapat pada kawasan pengembangan sapi potong di peternakan Ketapang I
Kabupaten Aceh Tengah. Besarnya populasi peternak seluruhnya adalah 100
Universita Sumatera Utara
peternak, sementara peternak yang aktip di lokasi peternakan tinggal 71 peternak, sisanya hanya pada saat tertentu saja datang ke lokasi peternakan dan ada yang
sudah meninggalkan Ketapang I sehingga jumlah sampel hanya 71 peternak. Teknik pengambilan sampel untuk responden peternak dilakukan dengan
teknik sensus yaitu bila semua anggota populasi di jadikan sampel Sugiyono 1999. Lebih lanjut menurut Arikunto Suharsimi apabila subjeknya kurang dari
100 lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar dapat di ambil antara 10-15 atau
20-25 atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari:
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karna hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data. c.
Besar kecilnya resiko yang di tanggung peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.
Dari sebanyak 71 orang peternak jumlah populasi dan sampel ternak berdasarkan stratumnya di peternakan Ketapang Kecamatan Linge Kabupaten
Aceh Tengah dapat di lihat pada Tabel 2.
Universita Sumatera Utara
Tabel 2. Jumlah populasi dan sampel di peternakan Ketapang I Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah
No. Stratum
Jumlah Populasi Jumlah Sampel
1. Startum A 5-10 Ekor
12 12
2. Stratum B 11-15 Ekor
25 25
3. Stratum C 16-20 Ekor
22 22
4. Stratum D 20 Ekor
12 12
Jumlah 71
71 Sumber: data diolah, 2013.
Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah populasinya adalah 71 peternak dan sampelnya adalah 71 sehingga metode pengambilan sampel penelitian ini
merupakan sampel sensus yang di bagi atas 4 stratum. 3.4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Analisis yang dilakukan meliputi : 1 Analisis deskriptif; 2 Analisis Faktor yang mempengaruhi rendahnya produksi peternakan sapi potong dengan
Regresi linier Berganda. Dalam pengolahan data tahapan pertama yang di lakukan adalah analisi
diskriftif yang meliputi : 1 Pengeditan hasil kuesioner yang telah terhimpun, 2 Tabulasi data, 3, Pengolahan data 4 Interpretasi dari hasil output secara
deskriptif.
Kemudian untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi rendahnya
produksi suatu usaha peternakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses peternakan yang meliputi 1
Universita Sumatera Utara
hijauan pakan ternak 2 air 3 selang beranak calving interval 4 rasio jantan dengan betina Sex Rasio 5 tingkat mortalitas bibit 6 tingkat mortalitas anak
7 pencurahan tenaga kerja dan 8 manajemen. Penambahan populasi ternak sapi potong yang dikelola oleh peternak di Ketapang 1 dengan melihat
penambahan populasi ternak selama proses budidaya yang di lakukan oleh peternak. Untuk manajemen indikator yang di amati dapat di lihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Penilaian variabel manajemen dalam pemeliharaan sapi
No. Kegiatan Penilaian manajemen Kegiatan Standar Baik Buruk
1. Ketersediaan hijauan makanan ternak 1 0 ada
2. Ketersediaan air 1 0 ada
3. Rasio jantan dengan betina
1 0 1:30 4.
Kelahiran Anak 1 0
1 ekThnInduk
5. Pencatatan Recording 1 0 ada
Justifikasi :
a.Jika jumlah penilaian manajemen per kegiatan
≥ 3 1 - Baik b.Jika jumlah penilaian manajemen per kegiatan 3 - 0 Buruk
Sumber data diolah 2013.
Metode yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang diduga mempengaruhi rendahnya penambahan populasi ternak sapi potong adalah
persamaan regresi linear berganda dengan rumus : Y
= α + β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+β5X5+β6X6+β7X7+ β8D8+ ε dimana :
Y = Penambahan Populasi yang di hitung ekor per tahun X1 = Hijauan makanan ternak Kg
X2 = Air Liter X3 = Selang beranak calving interval Bulan
X4 = Rasio jantan dengan betina
Universita Sumatera Utara
X5 = Tingkat mortalitas bibit X6 = Tingkat mortalitas Anak
X7= Pencurahan tenaga kerja HOK D8= Manajemen variabel dummy 1 =baik dan 0 = buruk
α = KonstantaIntercept β = Koefisien regresi
ε = Error galat
Pengujian hipotesis dengan cara : 1.
Uji kesesuaian test of goodnees of fit a.
Koefesien determinasi R2 b.
Uji tingkat penting test of significant c.
Uji persial uji statistik d.
Uji serempak uji statistik 2.
Uji asumsi klasik pada regredresi linier berganda a.
Uji normalitas b.
Uji multikolinieritas c.
Uji heteroskedastisitas Untuk membantu pengolahan data faktor yang mempengaruhi
keberhasilan usaha ternak sapi potong, digunakan bantuan program SPSS 16 for window. Agar variabel yang diduga berpengaruh tersebut dapat dianalisis dengan
baik, maka perlu mendefinisikan masing-masing peubah dan pengukurannya.
3.5. Definisi dan Batasan Operasional