BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMA Kolese De Britto Yogyakarta, menunjukkan bahwa penerapan metode Teams-Games-
Tournament dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa terhadap
materi jurnal penutup. 1. Peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan dari tingkat pencapaian nilai
siswa pada saat pre-test dan post-test. Pada pre-test skor rata-rata kelas mencapai 42,50 sedangkan untuk post-test skor rata-rata kelas mencapai
74,43. Selisih rata-rata capaian skor pre-test dan post-test sebesar 31,93 atau ada peningkatan hasil belajar sebesar 75. Hasil pengujian statistik
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata pre-test dan post-test
sig. 2-tailed = 0,000 a = 0,05. 2. Peningkatan motivasi siswa ditunjukkan dari peningkatan pengujian
kuesioner sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan. Pada pengujian kuesioner sebelum skor rata-rata kelas mencapai 56,72 sedangkan untuk
kuesioner sesudah skor rata-rata kelas mencapai 82,72. Selisih rata-rata capaian skor kuesioner sebelum dan sesudah sebesar 26 atau ada
peningkatan motivasi sebesar 46. Sedangkan hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata kuesioner
sebelum dan sesudah sig. 2-tailed = 0,000 a = 0,05.
148
149
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu: 1. Kesamaan soal pre-test dan post-test. Hal ini membuat siswa menghafal
soal sebelumnya pre-test saat mengerjakan soal-soal post-test, sehingga hal tersebut berdampak pada hasil belajar yang lebih baik.
2. Skenario pembelajaran kurang dipahami oleh guru dan siswa. Hal ini membuat guru membutuhkan banyak waktu untuk menjelaskan kepada
siswa dan mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan. 3. Salah satu komponen utama dalam TGT adalah teams yang berarti
kelompok dengan tujuan untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok
dalam games atau tournaments. Dengan keterbatasan waktu yang ada, peneliti memodifikasi komponen tersebut dengan memasukkan komponen
teams ke dalam tournaments sehingga model pembelajaran kooperatif tipe
TGT tidak dapat dilaksanakan secara utuh yang mencakup tiga komponen
utama Teams-Games-Tournaments, namun demikian tujuan peningkatan kerja sama serta pendalaman materi tetap tercapai dengan baik.
C. Saran