C. Pembahasan
1. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dalam Pelajaran Akuntansi Materi Jurnal Penutup Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara signifikan rerata sebelum penelitian = 56,72 dan rerata
sesudah penelitian = 82,72; sig. 2-tailed = 0,000 α = 0.05.
Peningkatan motivasi belajar siswa disebabkan penerapan model pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi siswa. Metode seperti
ini sangat jarang dipergunakan dalam pembelajaran akuntansi. Siswa senang, berminat dan termotivasi mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran tipe TGT. Siswa juga lebih aktif, antusias,
mampu bekerja sama, dan mampu belajar berkomunikasiberdiskusi dengan teman dalam pembelajaran. Siswa
dilatih untuk lebih fokus dan cekatan dalam mengerjakan soal. Waktu yang terbatas membuat siswa dituntut untuk lebih disiplin dan menghargai
waktu. Model pembelajaran tipe TGT membuat pembelajaran menjadi lebih variatif, sehingga siswa tidak tampak bosan dan kesulitan mengikuti
jalannya pembelajaran menggunakan model pembelajaran tipe TGT ini. Menurut Imron 1996: 99, upaya guru dalam membelajarkan
pembelajaran merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi motivasi belajar. Pemilihan metode pembelajaran adalah sebuah upaya guru dalam
pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Yustina Dwi Riyanti 2012 pada materi
pembelajaran akuntansi menunjukkan bahwa: 1 penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara
signifikan rerata pre-test = 64,34 dan rerata post-test = 81,74; sig. 2- tailed
= 0,000 α = 0,005; 2 penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara signifikan rerata sebelum penelitian = 53,91, dan rerata sesudah penelitian = 60,78;
sig. 2-tailed = 0,000
α = 0,005. 2. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dalam Pelajaran Akuntansi
Materi Jurnal Penutup Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan rerata sebelum penelitian = 42,50 dan rerata sesudah
penelitian = 74,43; sig. 2-tailed = 0,000 α = 0.05.
Peningkatan hasil belajar siswa disebabkan penerapan model pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi siswa. Metode seperti
ini sangat jarang dipergunakan dalam pembelajaran akuntansi. Banyak keuntungan yang telah siswa capai ketika diterapkannya pembelajaran
kooperatif tipe TGT misalnya siswa lebih mudah memahami materi, menambah wawasan, ketepatan dan kecepatan menjawab soal, dan berbagi
ilmu antar siswa. Media pembelajaran yang menarik dan mudah dioperasikan membuat siswa dengan mudah memahami materi.
Komunikasidiskusi yang berjalan dengan baik dalam penyelesaian soal- soal membuat siswa memperoleh pelajaran-pelajaran baru dari teman satu
kelompok. Siswa mendapat tantangan untuk mengerjakan soal-soal secara individu dan berkelompok, hal ini membuat siswa terlatih untuk
mengerjakan soal dan menguasai materi dengan lebih baik. Menurut Dimyati dan Mujiono 1999:236-254, faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Motivasi belajar sebagai faktor internal dan
keberadaan guru sebagai faktor eksternal merupakan beberapa hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Danu Eri Setiawan 2011 pada mata pelajaran ekonomi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Sebelum rerata skor pre-test
= 56,875, sesudah rerata post-test = 76,625 sig. 2-tailed = 0,000
α = 0,0005. Penelitian juga sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Rima Utami 2011 pada materi pembelajaran akuntansi
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Sebelumnya rerata
skor pre-test = 5,9, sesudahnya rerata post-test = 8,1 sig. 2-tailed = 0,000
α = 0,005.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMA Kolese De Britto Yogyakarta, menunjukkan bahwa penerapan metode Teams-Games-
Tournament dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa terhadap
materi jurnal penutup. 1. Peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan dari tingkat pencapaian nilai
siswa pada saat pre-test dan post-test. Pada pre-test skor rata-rata kelas mencapai 42,50 sedangkan untuk post-test skor rata-rata kelas mencapai
74,43. Selisih rata-rata capaian skor pre-test dan post-test sebesar 31,93 atau ada peningkatan hasil belajar sebesar 75. Hasil pengujian statistik
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata pre-test dan post-test
sig. 2-tailed = 0,000 a = 0,05. 2. Peningkatan motivasi siswa ditunjukkan dari peningkatan pengujian
kuesioner sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan. Pada pengujian kuesioner sebelum skor rata-rata kelas mencapai 56,72 sedangkan untuk
kuesioner sesudah skor rata-rata kelas mencapai 82,72. Selisih rata-rata capaian skor kuesioner sebelum dan sesudah sebesar 26 atau ada
peningkatan motivasi sebesar 46. Sedangkan hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata kuesioner
sebelum dan sesudah sig. 2-tailed = 0,000 a = 0,05.
148