Kebutuhan Makanan bagi Ibu Hamil

Menurut WHOUNICEF 1989, asupan makanan pada ibu umumnya tidak akan meningkatkan berapa banyak ASI yang bisa ia hasilkan dalam sehari, namun status gizi nya sebelum dan selama hamil sangat penting dampaknya untuk komposisi ASI. Jika seorang ibu khawatir apakah dia bisa memberikan ASI yang cukup pada bayinya, ini dapat dinilai dengan memastikan bahwa bayi tersebut buang air kecil setidaknya 5-7 kali sehari, dan memproduksi kotoran sesuai dengan umur dan diet. Ibu harus tahu bahwa memakan makanan yang cukup, memperbanyak variasi makanan, dan meningkatkan frekuensi menyusui siang dan malam, akan mendukung dan meningkatkan produksi ASI-nya.

2.3.1. Kebutuhan Makanan bagi Ibu Hamil

Menurut Simanjuntak tahun 2005, kebutuhan tambahan gizi pada ibu hamil untuk mendapat makanan tambahan setiap hari harus benar – benar diperhitungkan guna mencegah malagizi, serta menghindarkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Demikian juga selama periode menyusui, ibu harus mendapatkan makanan tambahan karena selama 6 bulan pertama sesudah kelahiran, di mana air susu ibu merupakan sumber makanan tunggal pertama bagi bayi, jumlah dan kualitas ASI yang dihasilkan harus tetap cukup sesuai dengan kebutuhan bayi yaitu sekitar 850cc per hari. Adapun makanan yang sangat dianjurkan pada masa kehamilan adalah : susu, telur, sayur, buah, mentega, margarin, serta vitamin, terutama vitamin A, D dan C. Untuk lebih lengkapnya, kebutuhan makanan bagi ibu hamil dapat dilihat melalui tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Daftar Kebutuhan Makanan Bagi Ibu Hamil Nama Bahan Berat Ukuran Rumah Tangga Beras Daging Tempe Sayuran Buah Susu Gula Minyak Selingan 300 75 75 300 200 200 10 25 2X 4 gelas nasi 3 potong sedang 3 potong kecil 3 gelas 2 potong 1 gelas 1 sendok makan 5 sendok makan Nilai gizi : Kalori : 2500 Protein : 85 Lemak: 82 H.A : 41 Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan 2012, DepKes RI Menurut WHO 1998, kebutuhan gizi ibu saat hamil meningkat dibandingkan saat tidak hamil oleh karena selama kehamilan sejumlah adaptasi metabolik dan fungsional terjadi, khususnya dalam mekanisme pemanfaatan energi. Peningkatkan asupan lemak di akhir kehamilan sangat dianjurkan oleh karena kebutuhan energi yang semakin tinggi dan untuk persiapan laktasi. Asupan energi seorang ibu hamil harus disesuaikan dengan kegiatan fisik untuk mendapatkan status gizi yang baik. Pada ibu yang gizi buruk, peningkatkan asupan energi harus lebih besar dibandingkan ibu yang status gizinya sudah baik. Namun demikian pada ibu yang status gizinya sudah baik dan sehat tidak perlu ada peningkatan yang signifikan dalam asupan energi karena dapat menyebabkan bayi terlalu besar. Penambahan berat badan selama hamil secara umum menunjukkan adanya asupan dan status gizi yang baik, dan sebagai pedoman dalam pengawasan akan kecukupan gizi ibu hamil agar status gizi janinnya juga baik. Universitas Sumatera Utara Total penambahan berat badan ibu hamil selama kehamilan yang direkomendasikan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.2. Total Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan yang Direkomendasikan dengan Menggunakan Indeks Massa Tubuh Indeks Massa Tubuh pada Ibu Hamil Penabahan Berat Badan Total Dalam Kg Rerata Penambahan Dalam Kg per Minggu Berat di bawah normal 18,5 kgm² 12,5 – 18 0,51 0,44 – 0,58 BB normal 18,5 – 24,9 kgm² 11,5 – 16 0,42 0,35 – 0,50 BB berlebih 25,0 – 29,9 kgm² 7 – 11,5 0,28 0,23 – 0,33 Obesitas ≥ 30,0 kgm² 5 – 9 0,22 0,17 – 0,27 Sumber : IOM : Nutrition during pregnancy, Washington DC 1990

2.3.2. Angka Kecukupan Gizi pada Ibu Hamil

Dokumen yang terkait

Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan di BPM (Bidan Praktek Mandiri) Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Medan 2014

0 43 60

Persepsi Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di Klinik Bersalin Kota Medan

1 39 117

Hubungan Pengetahuan Bidan Praktek Swasta Dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Medan

0 22 67

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini di Poliklinik Ibu Hamil RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2010.

0 33 89

Perilaku Bidan Praktek Swasta Dalam Pelaksanaan Program Inisiasi Menyusu Dini di Kota Medan Tahun 2010

0 40 88

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, STATUS PEKERJAAN IBU, DAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

2 8 102

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS PEMBERIAN ASI DI Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Inisiasi Menyusu Dini Dan Status Pekerjaan Ibu Dengan Status Pemberian ASI Di Kecamatan Jatipu

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Inisiasi Menyusu Dini Dan Status Pekerjaan Ibu Dengan Status Pemberian ASI Di Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar.

0 1 6

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS PEMBERIAN ASI DI Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Inisiasi Menyusu Dini Dan Status Pekerjaan Ibu Dengan Status Pemberian ASI Di Kecamatan Jatipu

0 2 16

Hubungan Dukungan Suami Dan Peran Bidan Dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini COVERR

0 0 13