yang terjadi kira-kira dalam 3 hari setelah melahirkan dan biasanya menghilang dalam 1 sampai 2 minggu. Secara defenisi postpartum blues merupakan kecemasan
yang umum terjadi namun dibatasi oleh waktu dan sifatnya yang ringan.
2.4.1. Penyebab Terjadinya Kecemasan pada Ibu Pascapersalinan
Penyebab terjadinya kecemasan pada ibu pascapersalinan masih belum jelas hingga saat ini. Perubahan hormonal yang terjadi dengan cepat diduga menyebabkan
adanya perubahan psikologis pada ibu pascapersalinan. Ibu yang beresiko tinggi untuk mengalami gangguan psikologis pascapersalinan menunjukkan adanya riwayat
keluarga dan riwayat depresi yang dimiliki individu dan menunjukkan gejala utama sesaat atau setelah persalinan, perselisihan dalam keluarga dan kesulitan pada
perawatan anak yang sangat menekan Hendrick dan Altshuler, 1998 dalam Walsh, 2007.
2.4.2. Reaksi dari Kecemasan
Calhoun dalam Safaria 2009 mengemukakan aspek-aspek kecemasan yang dikemukakan dalam tiga reaksi yaitu sebagai berikut :
a. Reaksi emosinal, yang berkaitan dengan persepsi individu terhadap pengaruh psikologis dari kecemasan, seperti perasaan keprihatinan, ketegangan, sedih,
mencela diri sendiri atau orang lain. b. Reaksi kognitif, yaitu ketakutan dan kekhawatiran yang berpengaruh terhadap
kemampuan berfikir jernih sehingga mengganggu dalam memecahkan masalah dan mengatasi tuntutan lingkungan sekitarnya.
Universitas Sumatera Utara
c. Reaksi fisiologis, yaitu reaksi yang ditampilkan oleh tubuh terhadap sumber ketakutan dan kekhawatiran. Reaksi yang timbul adalah reaksi dalam bentuk
jantung berdetak lebih keras, nafas bergerak lebih cepat, tekanan darah meningkat.
2.4.3. Tingkat Kecemasan
Tingkat kecemasan menurut Sudden Stuart adalah dibagi empat tingkatan yaitu :
a. Cemas ringan mild anxiety, berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan
persepsinya. Kemampuan melihat dan mendengar menjadi meningkat. Kecemasan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.
b. Cemas sedang moderate anxiety, memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan mengenyampingkan yang lain sehingga lahan persepsi
menyempit dan kemampuan melihat dan mendengarnya menurun. Sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu
yang lebih terarah. c. Cemas berat, sangat memengaruhi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung
untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Orang
tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain.
d. Panik, pada lahan ini sudah tertutup dan orang bersangkutan tidak dapat melakukan apa-apa walupun sudah diarahkan. Terjadi peningkatan aktivitas
Universitas Sumatera Utara
motorik, penurunan kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, gangguan persepsi, kehilangan kemampuan berfikir, secara rasional. Panik merupakan
pengalaman yang menakutkan dan bisa melumpuhkan seseorang.
2.4.4. Gejala Klinis Kecemasan