Berdasarkan perhitungan jawaban untuk variabel kecepatan produksi ASI. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami produksi ASI yang cepat
yaitu sebanyak 56 orang 59,6 dan selebihnya lambat yaitu sebanyak 38 orang 40,4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan variabel produksi ASI dapat
dilihat pada tabel 4.4 berikut :
Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Kecepatan Produksi ASI No.
Kecepatan Produksi ASI n
1. 2.
Cepat Lambat
Jumlah 56
38 94
59,6 40,4
100,0
4.4. Inisiasi Menyusu Dini IMD
Berdasarkan distribusi tentang inisiasi menyusu dini dapat diuraikan bahwa, inisiasi menyusu dini mayoritas dilakukan dengan tepat sebanyak 71 orang 75,5
dan selebihnya tidak tepat yaitu sebesar 23 orang 24,5. Distribusi frekuensi responden berdasarkan inisiasi menyusu dini dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Inisiasi Menyusu Dini No.
Inisiasi Menyusu Dini n
1. 2.
Tepat Tidak tepat
Jumlah 71
23 94
75,5 24,5
100,0
Universitas Sumatera Utara
4.5. Asupan Gizi saat Hamil
Asupan gizi dalam penelitian ini merupakan gabungan antara asupan energi yang meliputi : karbohidrat, protein dan lemak. Asupan makanan dalam penelitian ini
dibagi menjadi dua kategorik yaitu cukup dan kurang. Berdasarkan penelitian diperoleh data tentang asupan gizi saat hamil yang
menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki asupan gizi saat hamil yang cukup. Responden yang asupan gizi saat hamilnya cukup yaitu sebanyak 57 orang
60,6 dan selebihnya kurang yaitu sebesar 37 orang 39,4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan asupan gizi saat hamil dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Asupan Gizi saat Hamil No.
Asupan Gizi saat Hamil n
1. 2.
Cukup Kurang
Jumlah 57
37 94
60,6 39,4
100,0
4.6. Tingkat Kecemasan
Berdasarkan penelitian diperoleh data tentang tingkat kecemasan. Hasil menunjukkan bahwa responden mayoritas mengalami tingkat kecemasan ringan yaitu
sebanyak 54 orang 57,4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat kecemasan dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Tingkat Kecemasan No.
Tingkat Kecemasan n
1. 2.
3. Cemas ringan
Cemas sedang Cemas berat
Jumlah 54
27 13
94 57,5
28,7 13,8
100,0
4.7. Hubungan Inisiasi Menyusu Dini, Asupan Gizi saat Hamil, dan Tingkat
Kecemasan dengan Kecepatan Produksi ASI
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen menggunakan uji Chi-square pada tingkat
kemaknaa n α0,05. Tabel 4.7 menjelaskan tentang hasil analisis bivariat, dan
diketahui hubungan inisiasi menyusu dini dengan kecepatan produksi ASI. Dari hasil
tabulasi silang diperoleh bahwa dari 71 responden yang inisiasi menyusu dininya dilakukan dengan tepat terdapat 50 orang 70,4 yang mengalami produksi ASI
yang cepat dan 6 orang ibu 26,1 yang inisiasi menyusu dininya dilakukan dengan tidak tepat namun mengalami produksi ASI yang cepat. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan kecepatan produksi ASI antara responden yang inisiasi menyusu dininya dilakukan dengan tepat dan yang tidak tepat. Hasil uji statistik menggunakan
uji Chi-square menunjukkan nilai p=0,000 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara inisiasi menyusu dini dengan kecepatan produksi ASI.
Pada tabel tersebut juga dapat diketahui mengenai hubungan asupan gizi saat hamil dengan kecepatan produksi ASI, yaitu diperoleh bahwa dari 57 orang yang
Universitas Sumatera Utara
asupan gizi saat hamilnya cukup, 41 orang 71,9 yang mengalami produksi ASI yang cepat dan 15 orang 40,5 yang asupan gizi saat hamilnya kurang namun
mengalami produksi ASI yang cepat. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan kecepatan produksi ASI antara responden yang asupan gizi saat hamilnya cukup dan
yang asupan gizi saat hamilnya kurang. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi- square menunjukkan nilai p=0.002 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara
asupan gizi saat hamil dengan produksi ASI. Selanjutnya dapat pula diketahui mengenai hubungan
tingkat kecemasan dengan kecepatan produksi ASI, bahwa dari 54 orang yang tingkat kecemasannya
ringan terdapat 40 orang ibu 74,1 yang mengalami produksi ASI yang cepat. Sementara itu terdapat 6 orang ibu 46,2 yang tingkat kecemasan-nya berat namun
mengalami produksi ASI yang cepat. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan kecepatan produksi ASI antara responden yang tingkat kecemasannya berat dengan
yang tingkat kecemasannya ringan. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi-square menunjukkan nilai p=0.003 yang artinya ada hubungan yang signifikan tingkat
kecemasan dengan kecepatan produksi ASI. Analisis bivariat secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Hubungan Inisiasi Menyusu Dini, Asupan Gizi saat Hamil dan Tingkat Kecemasan dengan Kecepatan Produksi ASI
Variabel Independen Variabel Dependen
Kecepatan Produksi ASI
Total p
χ
2
Cepat Lambat
n n
n Inisiasi Menyusu Dini
Tepat 50
70,4 21
29,6 71
100,0 0,000
14,179 Tidak tepat
6 26,1
17 73,9
23 100,0
Asupan Gizi saat Hamil
Cukup 41
71,9 16
28,1 57
100,0 0.002
9,179 Kurang
15 40,5
22 59,5
37 100,0
Tingkat Kecemasan
Cemas ringan 40
74,1 14
25,9 54
100,0 0,003
11,381 Cemas sedang
10 37,0
17 63,0
27 100,0
Cemas berat 6
46,2 7
53,8 13
Berdasarkan hasil uji Chi-Square diperoleh bahwa inisiasi menyusu dini, asupan gizi saat hamil dan tingkat kecemasan memiliki nilai probabilitas lebih kecil
dari 0,25. Selanjutnya semua variabel tersebut dimasukkan dalam model, kemudian dianalisis menggunakan uji regresi logistik berganda dengan metode backward LR,
yaitu memasukkan semua variabel independen ke dalam model secara serentak. Variabel yang dapat masuk dalam model regresi logistik adalah variabel yang
mempunyai nilai p0,05, yaitu variabel inisiasi menyusu dini, asupan gizi saat hamil dan tingkat kecemasan. Variabel yang terpilih dalam model akhir regresi logistik
dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Hasil Akhir Uji Regresi Logistik Berganda Variabel
B Sig.
Exp B 95 CI
Lower Upper
Inisiasi Menyusu Dini -2,085
0,001 0,124
0,034 0,448
Asupan Gizi saat Hamil -1,741
0,001 0,175
0,060 0,511
Tingkat Kecemasan -0,454
0,540 3,051
0,627 14,843
Constant 2,0,84
0,000 8,038
Berdasarkan hasil analisis tersebut, didapatkan hasil bahwa variabel inisiasi menyusu dini, asupan gizi saat hamil dan tingkat kecemasan berhubungan dengan
kecepatan produksi ASI pada ibu pascapersalinan di BPM Medan. Kekuatan hubungan dapat dinilai dari nilai OR EXP {
B}. Kekuatan hubungan dari yang terbesar sampai yang terkecil adalah tingkat kecemasan OR=3,051, asupan gizi saat
hamil OR=0,175 dan inisiasi menyusu dini OR=0,124. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ibu pascapersalinan dengan tingkat kecemasan ringan
mempunyai kemungkinan 3 kali lebih tinggi untuk memproduksi ASI yang cepat dibandingkan dengan ibu yang mengalami kecemasan berat. Sedangkan asupan gizi
saat hamil dan inisiasi menyusu dini bukan merupakan faktor resiko melainkan faktor protektif oleh karena nilai OR yang kurang dari 1 dan tidak mencakup nilai 1
sehingga nilai OR bermakna secara statistik Prabamurti dkk, 2008.
4.8. Wawancara Mendalam dengan Informan Indepth Interview