3. Pengujian Hipotesis III
Untuk menguji hipotesis III yang menyatakan bahwa ada pengaruh media pembelajaran X
1
dan metode megajar mahasiswa praktikan PPL X2 terhadap motivasi motivasi berprestasi Y dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut: a Analisis regresi ganda seperti yang dikemukakan oleh Sutrisno
Hadi 2000: 28, dengan rumus sebagai berikut: Y =
K X
a X
a +
+
2 2
1 1
Keterangan: Y = Motivasi Berprestasi
1
a
= Koefisien Prediktor
1
X
2
a
= Koefisien Prediktor
2
X
3
a
= Koefisien Prediktor
3
X
1
X
= Skor media pembelajaran
2
X
= Skor metode mengajar mahasiswa praktikan PPL K = Konstanta
b Menentukan koefisien korelasi R antara variabel bebas dan variabel terikat. Langkah ini dilakukan dengan menggunakan
teknik korelasi ganda Sutrisno Hadi, 2000: 28, yaitu:
R
y1,2
=
∑ ∑
∑
+
2 2
2 1
1
y y
X a
y X
a
Keterangan : R
y1,2
= Kofisien korelasi antara X
1
dan X
2
, terhadap Y
1
a
= Kofisien prediktor X
1
2
a
= Kofisien prediktor X
2
∑
y X
1
= Korelasi antara besarnya media pembelajaran dengan motivasi berprestasi
∑
y X
2
= Korelasi antara metode mengajar mahasiswa praktikan PPL dengan motivasi berprestasi
Catatan: Penafsiran koefisien korelasi R adalah sebagai berikut:
1. 0,80 - 1,00: Sangat tinggi 2. 0,60 - 0,79: Tinggi
3. 0,40 - 0,59: Cukup atau sedang 4. 0,20 - 0,39: Rendah
5. 0,00 - 0,19: Sangat rendah
Koefisien korelasi berkisar antara -1,00 sd +1,00, dengan: 1. “-“ berarti korelasinya negatif
2. “+” berarti korelasinya positif 3. r = 0 berarti tidak ada korelasi
4. r = -1 atau +1 berarti ada korelasi negatif atau positif sempurna
c Penarikan kesimpulan: H
ditolak jika probabilitas 0,05, dengan taraf signifikansi 5 .
51
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Berdirinya SMK YPKK I Sleman
Pendidikan adalah satu cara meningkatkan kemampuan dari manusia, oleh karenanya pada tahun 1980 muncullah ide dari beberapa orang yang
bergerak dalam bidang pendidikan, yaitu anatara lain: 1. Bapak Fa. Prayoga
2. Bapak Drs. Salim
3. Bapak Fx. Soetarno
4. Bapak Soetopo Untuk menyelenggarakan sebuah lembaga pendidikan khususnya adalah
pendidikan kejuruan, diambilnya sekolah kejuruan sebagai pilihannya karena berbagai pertimbangan, antara lain karena negara kita Republik Indonesia
sedang membangun, tentunya banyak diperlukan tenaga-tenaga kejuruan khususnya tidak lepas dari masalah ekonomi, maka dibentuklah Sekolah
Menengah Ekonomi Atas SMEA, yang bertempat di desa Gamping tengah, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta, yang terletak dipinggir jalan
antara Yogyakarta-Wates KM 4,5 tepatnya di rumah Bapak Almarhum Soebarjan mantan guru SPG 2 Jetis, Yogyakarta. Karena pada saat itu belum
ada modal yang cukup, maka dengan mengandalkan TEKAT dan ITIKAT yang baik disewakanlah sebuah rumah milik penduduk dan berdirilah Sekolah