Peran kelembagaan pengelolaan konflik

Hasil tangkapan dan upaya penangkapan tahunan perikanan tangkap berfluktuasi dari tahun ke tahun. Hubungan catch dan upaya penangkapan ikan di perairan laut Kabupaten Kotabaru pada periode 1998-2008. Upaya penangkapan trip dan kaitannya dengan hasil tangkapan catch secara umum dapat dijelaskan secara singkat bahwa nilai hasil tangkapan catch dan upaya penangkapan effort menunjukkan hubungan yang negatif. Pada gambar tersebut nilai catch semakin menurun dengan meningkatnya intensitas upaya penangkapan effort. Trend penurunan pada hubungan tersebut dalam bentuk persamaan regresi terhadap kedua besaran effort dan CPUE Sumberdaya perikanan sangat perlu dikelola dengan baik mengingat persediaan ikan sudah sangat berkurang. Produksi perikanan di Kabupaten Kotabaru menurun sejak tahun 2002-2006, mengindikasikan pentingnya pengelolaan sumberdaya ikan untuk menjamin ketersediaan ikan bagi kepentingan penangkapan. Jika dihubungan dengan sejarah perkembangan konflik, mulai tahun 2000 –2009 konflik mencuat ke permukaan dan merupakan konflik terbuka. Ini mengindikasikan bahwa kelangkaan sumberdaya perikanan juga dapat memicu konflik perikanan tangkap. 2 Kabupaten Tanah Laut Berdasarkan Gambar 10 dapat dinyatakan bahwa perubahan atau penambahan effort tidak selalu diikuti penambahan produksi dari tahun ke tahun. Gambar ini mengindikasikan bahwa peningkakatan effort atau input akan menguras sumberdaya perikanan tangkap di Kabupaten Tanah Laut yang semakin terbatas karena tidak seirama dengan rekruitmen yang dalam jangka panjang dan akan menimbulkan biological overfishing. Sebagaimana dimaklumi, hasil tangkapan nelayan akan tergantung pada tingkat upaya penangkapan dan besarnya sediaan ikan, namun demikian meningkatnya upaya penangkapan tidak selalu meningkatkan hasil tangkapan nelayan. Karena semakin banyak nelayan yang meningkatkan upaya penangkapannya berdampak pada semakin sedikit populasi ikan yang tersedia. Gambar 10 Hubungan catch dan upaya penangkapan ikan di Kabupaten Tanah Laut pada periode 1998-2008 3 Kabupaten Tanah Bumbu Kondisi sumberdaya perikanan laut di Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan jenis alat tangkap yang dominan yang terdiri atas jaring insang hanyut, rawai tetap, jermal, trammel net dan bagan tancap selama 10 tahun 1998- 2008 mengindikasikan bahwa setiap tahun produktivitas perikanan tangkap di Kabupaten Tanah Bumbu mengalami tren yang menurun, Gambar 11 Hubungan catch dan upaya penangkapan ikan di Kabupaten Tanah Bumbu pada periode 1998-2008

4.2 Konflik Perikanan Tangkap

4.2.1 Peta wilayah konflik Kalimantan Selatan memiliki luas laut sebesar 28.751 km 2 12 mil x 1.330 kmsepanjang garis pantai Kal-Sel yang terbagi pada beberapa Kabupaten diantaranya Kabupaten Kotabaru memiliki panjang garis pantai sebesar 825 km, Kabupaten Tanah Bumbu memiliki panjang garis pantai sebesar 158,7 km dan Kabupaten Tanah laut memiliki panjang garis pantai sebesar 200 km. Konflik perikanan tangkap menyebar pada 3 tiga wilayah peisisir tersebut Gambar 12. 8 2 5 10 15 20 25 15 2 25 1 5 20 5 1 5 15 5 1 5 2 5 25 7.0 7.0 7.7 7.7 7.8 7.7 9.4 6.4 7.4 8.6 9.9 5.5 7.7 3.5 3.5 9.5 7.1 8.2 8.3 5.2 5.3 5.9 3.4 2.5 3.6 1.1 0.1 1.4 3.9 0.3 0.2 0.3 3.7 8.3 9.5 9.5 3.4 22.0 18.6 20.7 21.0 23.0 24.0 26.0 27.0 23.5 24.5 19.2 19.2 19.6 19.7 22.5 21.3 19.4 24.0 25.0 25.0 25.0 27.5 27.5 22.5 24.5 19.9 26.0 27.0 27.5 29.0 24.0 25.0 26.0 15.7 17.2 18.9 11.1 12.8 11.0 12.8 13.3 13.9 15.7 15.9 12.114.7 18.5 19.0 15.8 13.9 13.9 17.9 19.8 22.5 22.5 22.5 23.5 22.5 23.0 26.0 27.0 17.9 22.0 23.5 16.7 17.9 18.0 21.2 17.4 18.1 19.9 20.5 20.7 21.2 10.2 10.3 11.6 19.2 10.7 15.2 4 4 4 6 6 6 6 6 9 9 9 9 9 9 9 7 7 7 7 7 8 8 6 6 6 6 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 9 9 9 9 9 9 9 9 7 7 7 7 7 7 9 7 6 8 6 9 9 9 9 8 8 8 8 8 6 9 7 7 6 6 7 6 5 6 8 8 6 8 7 8 8 5 6 6 6 6 7 5 4 4 6 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 6 40 38 38 38 38 42 44 52 52 52 52 52 54 54 54 53 55 51 48 48 48 46 46 46 41 42 43 43 44 39 39 37 37 49 49 49 45 42 43 44 40 34 34 32 32 33 33 35 35 36 42 32 32 34 34 34 36 36 35 35 31 33 28 28 28 29 29 30 30 30 27 27 28 28 28 29 26 26 26 27 27 27 23 26 24 23 31 30 27 26 39 39 40 40 43 43 36 36 31 31 31 31 34 38 41 46 33 33 33 33 30 30 30 30 18 14 28 29 27 34 34 34 34 31 32 33 33 35 35 36 28 25 26 28 3131 31 30 30 30 30 30 31 32 32 33 34 27 27 28 29 29 32 29 29 26 26 26 27 27 27 28 28 28 28 28 28 28 29 24 23 25 25 26 26 27 27 27 28 25 25 29 25 25 25 25 25 26 24 24 24 23 24 24 24 24 25 25 25 25 25 22 22 26 26 26 27 27 27 27 31 31 32 34 27 27 27 28 28 24 24 25 26 25 25 26 26 28 29 23 31 31 31 29 29 29 26 27 28 28 32 25 23 30 30 30 29 29 29 29 29 34 35 31 31 25 25 26 26 31 28 23 24 25 25 20 21 25 19 32 34 34 15 20 20 35 33 33 33 33 33 31 31 31 32 32 32 32 34 34 34 32 32 32 3 33 31 31 31 31 31 31 33 31 31 23 29 30 27 26 32 31 31 30 34 29 29 25 25 25 24 25 27 27 23 29 29 29 27 23 32 39 23 27 12 12 12 21 14 16 24 24 24 23 25 25 25 26 26 29 29 21 21 27 28 26 23 20 18 19 23 20 21 19 21 21 21 21 22 22 22 22 22 22 23 23 23 24 24 20 20 21 21 21 21 23 23 25 25 25 25 25 25 25 25 27 27 27 27 24 24 24 25 25 26 26 21 21 24 26 26 28 23 23 23 23 21 21 22 22 25 25 25 27 27 24 30 20 23 24 25 25 11 16 16 17 19 18 19 19 20 21 19 20 27 12 1610 18 18 1421 23 24 25 25 26 27 28 24 20 31 31 30 31 30 30 30 30 30 29 29 29 21 22 22 25 27 28 28 21 21 27 25 25 25 24 26 27 21 21 18 20 19 20 20 18 17 16 16 16 14 14 14 14 17 16 16 16 14 14 11 11 11 11 11 11 11 11 11 16 16 16 16 12 12 12 12 19 19 21 21 14 20 19 18 20 20 20 19 18 21 16 12 18 18 16 17 16 14 14 16 14 14 12 12 19 14 18 18 18 16 16 16 21 21 21 11 11 14 12 12 12 12 12 11 11 11 21 21 21 16 16 14 14 13 18 18 17 15 15 15 15 15 15 16 16 16 19 19 1817 17 18 16 17 13 14 14 14 16 17 16 16 16 16 16 21 14 14 14 14 14 11 11 11 11 11 11 11 11 11 12 12 13 15 17 16 13 13 13 18 16 14 17 18 12 12 12 12 13 14 11 13 14 15 16 11 10 10 10 11 11 11 11 11 11 11 14 12 21 23 11 1010 10 10 10 10 8 8 8 8 8 8 7 7 7 7 9 9 9 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 6 6 6 6 6 9 9 9 9 9 9 3 3 5 2 2 3 4 4 7 7 7 7 9 9 9 9 8 8 9 9 9 6 6 2 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 9 7 8 8 4 4 6 7 6 6 6 6 6 8 8 8 8 9 9 7 7 7 7 7 7 7 7 9 9 9 8 8 8 6 7 4 4 4 2 2 2 2 2 6 2 4 5 9 9 9 9 7 7 7 7 7 7 6 6 8 2 2 2 6 6 4 4 3 2 2 2 2 3 9 9 9 8 8 7 7 7 7 7 6 6 6 2 2 2 4 4 4 4 3 3 4 8 8 8 9 9 11 11 11 11 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12 14 14 14 14 14 14 12 12 12 12 11 11 11 11 11 11 14 14 10 10 10 11 11 16 14 18 19 18 19 20 11 11 11 11 12 12 12 12 12 14 14 14 11 11 11 12 12 12 14 14 14 14 18 18 18 18 16 21 21 25 21 21 22 23 25 27 16 16 18 18 18 16 18 12 12 12 12 12 12 12 14 14 14 14 14 14 11 11 11 11 11 18 18 18 18 16 16 16 12 12 12 14 11 11 11 11 11 11 18 16 16 11 14 25 25 23 23 27 21 21 21 21 23 23 23 23 21 25 27 23 25 16 18 KABUPATEN BANJAR KABUPATEN TANAH LAUT BANJARBARU KABUPATEN TANAH BUMBU KABUPATEN KOTABARU L A U T J A W A S E L A T M A K A S S A R 4 °30 4 °30 4 °00 4 °00 3 °30 3 °30 115 °00 115 °30 115 °30 116 °00 116 °00 116 °30 116 °30 P. LAUT P. Sebuku 115 °00 10 10 20 Kilometer N LEGENDA 4 Mil Laut Kontur Batimetri 12 Mil Laut Batas Kabupaten Keterangan: Desa Penelitian Pelabuhan Perikanan PPI Pelabuhan Umum Pelabuhan Pertambangan Budidaya udang Lampu suar Kasus daerah penangkapan ikan Kasus pengambilan teripang Kasus penggunaan bom Kasus lampara dasar Kasus seser modern Kasus bagan apung Kasus gill net Kasus cantrang Kasus purse seine Gambar 12 Peta wilayah konflik perikanan tangkap di perairan Kalimantan Selatan

4.2.2 Jenis kasus konflik

Jenis konflik yang terjadi di perairan Kalimantan Selatan terdiri dari konflik alat tangkap dan konflik pengkaplingan laut. Kedus jenis konflik tersebut tercakup dalam sembilan jenis kasus yaitu 1 kasus purse seine, 2 kasus daerah penangkapan, 3 kasus pengambilan teripang dan kerang mutiara, 4 kasus lampara dasar, 5 kasus bagan apung, 6 kasus seser modern, 7 kasus gill net, 8 kasus penggunaan bom, dan 9 kasus cantrang. Selengkapnya disajikan pada Tabel 14. Tabel 14 Jenis kasus konflik yang terjadi di perairan Kalimantan Selatan berdasarkan periode waktu dan tempat selama periode 1979 –2009 No Kasus Tahun Lokasi Konflik 1 Bagan apung 1979 Tanah Bumbu Penggunaan bagan apung dianggap telah merebut wilayah property nelayan lokal secara turun temurun 2 Penggunaan bom 1980 Kotabaru Penggunaan bom telah merusak habitat perairan dan melanggar UU 3 Seser modern 1990 Tanah Bumbu Adanya anggapan bahwa perairan pantai adalah hak nelayan tradisional, pengguna teknologi modern tidak boleh berdampingan dengan nelayan tradisional. 4 Daerah penangkapan 1996 Kotabaru Pengkavlingan daerah tangkap oleh nelayan sekitar Selat Laut, konflik terjadi setiap musim utara 5 Gill net 1999 Tanah Laut Masuknya gill net yang sangat panjang oleh nelayan Jateng telah melanggar UU yang ditetapkan pemerintah 6 Daerah penangkapan 2000 Kotabaru Kasus daerah tangkap terulang lagi, pada musim utara 7 Lampara dasar 2002 Kotabaru Penggunaan lampara dasar yang dimodifikasi dengan penambahan danleno dan papan layang menyrupai mini trawl dianggap mengakibatkan over fishing. 7 Daerah penangkapan 2002 Kotabaru Kasus daerah tangkap terulang lagi pada musim utara 8 Lampara dasar 2003 Kotabaru Kasus lampara dasar terulang lagi 9 Daerah tangkap 2003 Kotabaru Kasus daerah tangkap terulang lagi pada musim utara 10 Seser modern 2004 Tanah Bumbu Kasus seser modern terulang lagi