3.6.5 Peran kelembagaan pengelolaan konflik
Evalusi kelembagaan di awali dengan identifikasi resolusi konflik dan institutional wheels
yang menggambarkan peranan kelompok dan organisasi, pengaruh masing-masing pihak yang terkait terhadap pihak yang lain, serta
dampak hubungan tersebut baik yang bersifat positif maupun negatif selama melakukan resolusi konflik. Identifikasi menyeluruh terhadap peran kelembagaan
dalam upaya resolusi pengelolaan konflik. Israel 1990 memberikan penjelasan mengenai konsep umum tentang lembaga yang meliputi pada semua tingkatan
lokal atau masyarakat, unit manajemen proyek, badan atau departemen pusat dan sebagainya.
Dalam penelitian ini kelembagaan pengelolaan konflik dikelompokkan berdasarkan kriteria: 1 kelembagaan pemerintah 2 kelembagaan non
pemerintah swasta dan 3 modal kapital sosial masyarakat pesisir yang sudah melembaga baik berupa tradisi leluhur masyarakat berbagai etnis yang tinggal di
wilayah pesisir Kalimantan Selatan dan berkaitan dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya perikanan seperti bentuk kerjasama dalam kelembagaan
tradisonal masyarakat nelayan yang mendukung pembangunan perikanan tangkap. Kelembagaan pengelolaan konfik dianalisis secara deskriptif kualitatif
mulai dari upaya-upaya penyelesaian konflik yang dilakukan oleh lembaga tersebut dan apa saja tindakan dan kegiatan yang telah dilakukan serta sinergi
diantara kelembagaan. Pengembangan kelembagaan mengacu pada pendekatan Uphoff 1986
yang menekankan pada proses untuk memperbaiki kemampuan lembaga dalam mengefektifkan penggunaan sumberdaya manusia dan keuangan yang ada.
Berbagai istilah akan muncul, namun demikian semuanya memiliki tujuan peningkatan efektifitas penggunaan sumber daya sehingga pembangunan yang
dijalankan akan dapat berhasil. Bagan alir proses penelitian disajikan pada Gambar 8.
Tahap Deskripsi
--------------------------------------------------------------------------------------------------- Tahap Preskripsi
Gambar 8 Bagan alir proses penelitian model pengelolaan konflik perikanan tangkap di perairan Kalimantan Selatan
Mulai SURVAI PISCES
Identifikasi konflik
Permasalahan konflik
Upaya penyelesaian Konflik
ANALISIS KONFLIK
Kasus dan eskalasi konflik
SURVAI PERSEPSI
SDPT
Analisis Struktural Equation Model
Selesai
Keterangan : Mulai
– Selesai Input
Konstruk Indikator dan analisis
PISCES participatory institutional survei and conflict evaluated exercise SDPT Sumberdaya Perikanan Tangkap
ANALISIS KELEMBAGAAN
PENGELOLAAN KONFLIK
Wilayah konflik
Kelembagaan
KONFLIK
OUTCOME
Faktor penyebab konflik
Teknik resolusi konflik
Partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan SDPT
Keberlanjutan perikanan tangkap
Keadilan pemanfaatan SDPT
RESOLUSI
4 HASIL PENELITIAN
4.1 Keragaan Perikanan Tangkap 4.1.1 Unit penangkapan
1 Kabupaten Kotabaru
Alat penangkapan ikan adalah sarana yang merupakan perlengkapanbenda- benda lainnya yang digunakan untuk menangkap ikan. Di perairan Kabupaten
Kotabaru beroperasi berbagai alat tangkap, seluruh alat tangkap yang digunakan lebih dari 18 jenis. Keseluruhan alat tangkap pada tahun 2008 berjumlah 8.738
unit Tabel 7. Sebagian besar jenis alat tangkap yang digunakan sejak tahun 2000-2008 berfluktuasi dengan produksi tertinggi terjadi pada tahun 2004 sebesar
11.529 ton. Penurunan produksi sejak tahun 2005 yang mana produksi sebesar
7.601 ton akibat dampak berpisahnya Kabupaten Kotabaru dengan Kabupaten Tanah Bumbu. Alat penangkapan dominan yang dioperasikan di perairan
Kabupaten Kotabaru yaitu trammel net dan jaring insang tetap yang meningkat dari tahun ke tahun, sedangkan pukat cincin semakin mengalami penurunan dari
tahun ke tahun. Tabel 7 Perkembangan jenis alat tangkap di Kabupaten Kotabaru
No Jenis alat Tahun
Tangkap
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008
1 Dogol -
- -
- 2.934
1.225 969
892 790
2 Pukat cincin 82
593 594
437 437
- 278
- 22
3 Jaring insang Hanyut
523 96
103 1.709
1.749 998
419 474
870 4 Jaring lingkar
- -
- -
- 352
- 113
- 5 Jaring insang
Tetap 75
155 152
148 148
885 1.140
253 2.327
6 Trammel net 1.402
1.146 1.143
2.537 2.537
2.569 2.459
2.351 1.468
7 Bagan tancap 407
729 765
1.153 1.153
800 1.414
839 577
8 Jaring angkat Lainnya
23 9
- -
- -
- -
- 9 Rawai tetap
36 -
- 153
153 -
- -
- 10 Pancing tonda
321 -
- 1.385
1.095 181
206 122
- 11 Pancing lainnya
34 -
- 985
- 325
330 154
1.904 12 Sero
7 23
23 -
- -
- 65
- 13 Jermal
44 -
- -
- -
- -
- 14 Bubu
7 -
- -
- -
- -
- 15 Perangkap
Lainnya 33
50 -
- 1.323
- -
- -
16 Penangkap Kepiting
- -
- -
- -
- 19
433 17 Jala tebar
- -
- -
- -
220 152
347 18 Garpu, tombak
1.005 1.579
1.582 1.603
- 266
- -
-
Total 4.208
4.513 4.362
10.110 11.529
7601 6409
5434 8738
Sumber: DKP Provinsi Kal-Sel 2009