kemampuan menggunakan mesinperalatan, kemampuan mengevaluasi, pemanfaatan waktu dan kerjasama. Dari kategori diatas dapat dilihat bahwa pertanyaan-pertanyaan
tersebut perlu diperhatikan oleh kantor Camat Medan Selayang agar dapat di tingkatkan lagi sehingga kinerja pegawai di kantor tersebut dapat tercapai.
4.3 Analisa Kuantitatif
Tujuan dari penelitian ini telah di jelaskan pada bab 1, dan untuk lebih mengetahui apakah tujuan dari penelitian ini tercapai atau tidak, maka perlu dilakukan
beberapa langkah. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai di kantor Camat Medan Selayang Kota Madya Medan, terlebih dahulu
harus dilihat apakah ada pengaruh antara Motivasi variabel X terhadap Kinerja Pegawai variabel Y.
Pengaruh anatara Motivasi variabel X terhadap Kinerja Pegawai variabel Y dapat diketahui dengan menggunakan rumus regresi linear, korelasi product moment,
uji hipotesa dan perhitungan koefisien determinasi. Kemudian untuk menguji hipotesa dilakukan uji signifikasi. Selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh Motivasi
variabel X terhadap Kinerja Pegawai variabel Y digunakan perhitungan koefisien determinasi. Beberapa rumus tersebut telah dipaparkan pada bab II. Cara
perhitungannya sebagai berikut:
1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Berdasarkan data dari hasil penelitian yang diperoleh dari responden, untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dan
Universitas Sumatera Utara
variabel terikat sugyono, 2003:212. Dapat diterapkan dengan cara perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Berdasarkan data pengolahan angket pada lampiran III terlihat masing-masing nilai variabel sebagai berikut :
∑
= 1671 x
∑
= 1480 y
579 .
73
2
=
∑
x
752 .
5
2
=
∑
y
∑
= y
x. 65.165
N = 38
Y= a + bx
Penjelasan Y= Kinerja Pegawai di Kantor Camat Medan Selayang
X= Pengaruh Motivasi a = Konstanta
Universitas Sumatera Utara
b = Koefisien Regresi
2 2
2
. .
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
−
−
= x
x n
xy x
x y
a
2
1761 73579
. 38
1480 .
1761 579
. 73
. 1480
− −
= a
241 .
792 .
2 002
. 796
. 2
715 .
890 .
108 002
. 896
. 108
− −
= a
3761 6205
= a
649 ,
1 =
a
dan,
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
=
2 2
. x
x n
y x
xy n
b
2
1671 579
. 73
. 38
1480 .
1671 65165
. 38
− −
= b
241 .
792 .
2 002
. 796
. 2
080 .
473 .
2 270
. 476
. 2
− −
= b
Universitas Sumatera Utara
3761 3190
= b
848 ,
= b
Jadi,
848 ,
649 ,
1 +
= +
= Y
bx a
Y
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa motivasi mempunyai hubungan analisis regresi terhadap kinerja pegawai sebesar 1,649.
2. Korelasi Product Moment
Untuk mengetahui hubungan motivasi terhadap kinerja pegawai dapat digunakan rumus:
−
−
− =
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
2 2
2 2
y y
n x
x n
y x
xy n
rxy
2 2
1480 57752
. 38
1671 73579
. 38
1480 .
1671 165
. 65
. 38
− −
− =
rxy
Universitas Sumatera Utara
400 .
190 .
2 576
. 194
. 2
241 .
792 .
2 002
. 796
. 2
080 .
473 .
2 270
. 476
. 2
− −
− =
rxy
4176 .
3761 3190
= rxy
936 .
705 .
15 3190
= rxy
071 ,
3963 3190
= rxy
804 ,
= rxy
Apabila r setelah dihitung bernilai mendekati nol, berarti ada korelasi linear antara kedua variabel tersebut. Apabila r setelah dihitung bernilai negatif berarti tidak
terjadi hubungan dari kedua variabel tersebut. Tetapi apabila besarnya r setelah dihitung bernilai mendekati satu atau satu berarti kedua variabel memiliki hubungan yang sangat
kuat. Dari hasil perhitungan diatas sebesar 0,804 yang berarti hubungan antara Motivasi terhadap Kinerja Pegawai memiliki hubungan.
Dari hasil dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment, maka hasilnya sebesar 0,804. Selanjutnya untuk dapat memberikan interprestasi
seberapa kuat hubungan tersebut, maka digunakan interprestasi korelasi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 31: Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Interpretasi Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,99 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
Dengan menghubungkan r yang diperoleh dengan tabel pedoman interpretasi di atas, maka dapat dilihat bahwa r = 0,804 berada pada interval koefisien 0,80 - 1,000.
Jadi tingkat hubungan pengaruh antara Motivasi variabel X dan Kinerja Pegawai variabel Y berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini berarti pengaruh motivasi
terhadap kinerja pegawai di kantor Camat Medan Selayang pada tingkat sangat kuat.
2. Uji Signifikansi “t” Test
Untuk menguji signifikansi pengaruh yaitu apakah pengaruhhubungan yang ditemuka n berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah 38 orang, maka di uji
signifikannya. Untuk itu digunakan rumus uji signifikansi korelasi product moment dengan menggunakan rumus “t” test, sebagai berkut:
2
1 2
r n
r t
hitung
− −
=
2
804 ,
1 2
38 804
, −
− =
hitung
t
Universitas Sumatera Utara
646 ,
1 36
084 ,
− =
hitung
t
354 ,
6 .
084 ,
=
hitung
t
594 ,
824 ,
4 =
hitung
t
121 ,
8 =
hitung
t
Dari hasil pengujian tersebut diatas diketahui bahwa t hitung t tabel yaitu 8,121 0,048 maka
O
H di tolak, artinya bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel Motivasi terhadap kinerja pegawai. Berarti hipotesis yang diajukan peneliti
diterima.
3. Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas Motivasi terhadap variabel terikat Kinerja Pegawai dapat di hitung dengan rumus koefisien determinan.
KD= r 100
2
x r
KD
xy
=
100 .
804 ,
2
=
100 .
646 ,
=
6 ,
64 =
Universitas Sumatera Utara
Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa pengaruh antara Motivasi variabel X terhadap Kinerja Pegawai variabel Y adalah sebesar 64,6, dan sisanya
35,4 dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.
4.3 Pengujian Hipotesis