Metode Penelitian Teknik Analisis Data

korban penyalahgunaan narkoba di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Sawangan Depok. Dalam hal ini penulis akan mengobservasi Kyai, pembimbing dan santri korban penyalahgunaan narkoba di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Sawangan Depok.

b. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara dengan 1 orang kyai, 2 orang pembimbing dan 6 orang santri korban penyalahgunaan narkoba di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Sawangan Depok.

c. Dokumentasi

Data diperoleh dari dokumen-dokumen yang berupa catatan formal, literatur, majalah, koran dan arsip lain yang berhubungan dengan administrasi dan data-data Pondok Pes antren Hidayatul Mubtadi’ien Sawangan Depok sebagai pendukung dari hasil wawancara.

5. Teknik Analisis Data

Dari data yang dikumpulkan, kemudian akan dianalisis dan di interprestasikan. Data yang diperoleh dikumpulkan, dikelompokkan dan dibutuhkan analisis. Sedangkan teknik penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Yang diterbitkan oleh ceqda. Tahun 2007.

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memudahkan penulisan skripsi ini pembahasan dibagi menjadi lima bab, adapun sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Meliputi: Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Meliputi: Peranan, Pengertian Peranan, Jenis-jenis Peranan, Remaja, Pengertian Remaja, Narkoba, Pengertian Narkoba, Jenis-jenis Narkoba, Faktor Yang Mempengaruhi Penyalahgunaan narkoba, Upaya Pencegahan.

BAB III PROFIL KH. MUHAMMAD DJUNAIDI DAN PONDOK PESANTREN

Meliputi: Biografi KH. Muhammad Djunaidi, Riwayat Pendidikan, Pengalaman, Karya Tulis, Kiprah KH. Muhammad Djunaidi, Pondok P esantren Hidayatul Mubtadi’ien, Sejarah Berdiri, Sejarah Berdiri, Visi Misi, Program, Sarana.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA Meliputi: Identifikasi Informan, Harapan

KH. Muhammad Djunaidi, Harapan Pembimbing, Harapan Santri. BAB V PENUTUP. Meliputi Kesimpulan dan Saran. 15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Peranan 1. Pengertian peranan

Kata peranan berasal dari kata “peran” yang berarti bagian atau turut aktif dalam suatu kegiatan. Sedangkan peranan adalah tindakan oleh seseorang atau sesuatu yang terutama dalam terjadinya sesuatu hal atau peristiwa. 1 Menurut Grass Massam dan A. W. Mc. Eachen yang dikutip oleh David Berry mendefinisikan “peranan sebagai seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu ”. 2 Masih menurut David Berry, harapan-harapan merupakan hubungan dari norma-norma sosial. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa “peranan itu ditentukan oleh norma-norma di dalam masyarakat, artinya seseorang diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat di dalam pekerjaanya ”. Menurut Soerjono Soekanto, dapat dikatakan sebagai prilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. 3 1 A. Arifin, Kamus Ilmiah Indonesia Populer, Bandung : Rajawali Press, 2004, Cet. Ke-3, h. 99. 2 N. Grass W. S, Masson and A. W. Mc. Eachen, Exploration Role Analysis, di kutip oleh Davit Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam sosiologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995, Cet. Ke-3, h. 99. 3 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta: Balai Pustaka, 1998 cet ke 1. Di dalam buku Psikologi Sosial, Abu Ahmadi menerangkan bahwa, “peranan adalah suatu pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya ”. 4 Ini mengartikan bahwa setiap orang menginginkan seseorang menyesuaikan sikap dan tingkah laku sesuai dengan statusnya serta menjalankan hak dan kewajibannya . Teori peran Role Theory adalah teori yang merupakan perpaduan berbagai teori, orientasi maupun disiplin ilmu. 5 Di dalam teorinya, Biddle dan Thomas membagi peristilahan dalam teori peran dalam empat bagian, yaitu menjalankan hak dan kewajibannya. a. Orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial b. Prilaku yang jmuncul dalam interaksi tersebut c. Kedudukan orang-orang dalam prilaku d. Kaitan antara orang dan prilaku Masih menurut Biddle dan Thomas, ada lima istilah tentang prilaku dalam kaitannya dengan peran, yaitu: 4 Abu ahmadi, Psikologi Sosial Jakarta: Rineka Cipta, 1991, h. 114. 5 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-teori psikologi sosial, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, Cet. Ke-8, h. 214.