70
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah semua ketentuan dalam analisa data dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah memberikan interpretasi atau penafsiran dari semua hasil
analisa data yang sudah dilakukan. Di dalam memberikan interpretasi ini, penulis mengacu pada ketetapan yang sudah dibuat pada bab sebelumnya.
Setelah mendapatkan nilai koefisien korelasi nilai r
xy
, maka langkah selanjutnya penulis akan memberikan interpretai data terhadap nilai r
xy.
Adapun interpretasi data yang dipakai yaitu secara sederhana dengan menggunakan tabael nilai “r”, df = N – nr. Kemudian setelah selesai
memberikan interpretasi terhadap nilai r
xy
, selanjutnya adalah memberikan interpretasi terhadap nilai koefisien determinan untuk mengetahui besarnya
kontribusi sumbangan yang diberikan variabel X terhadap Y, untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini:
1. Dari hasil perhitungan di atas, ternyata angka korelasi antara variabel X
kepemimpinan kepala sekolah dan variabel Y disiplin kerja guru tidak bertanda negative, ini berarti diantara kedua variabel tersebut terdapat
korelassi positif korelasi yang berjalan searah. Kemudian dengan memperhatikan besarnya nilai koefisien r
xy
sebesar 0,7876. Berarti korelasi variabel X terhadap variabel Y adalah kuat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa korelasi yang kuat antara variabel X dan variabel Y, ini berarti bahwa antara kepemimpinan kepala
sekolah dengan disiplin kerja guru mempunyai hubungan yang positif antara keduanya. Dengan demikian kepemimpinan kepala sekolah
merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan disiplin kerja guru.
2. Interpretasi dengan cara berkonsultasi pada table “r” product moment
Untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan yaitu dengan membandingkan besarnya r
hitung
dengan r
tabel
. Sebelum
71
mambandingkan r
xy
dengan r
tabel
terlebih dahulu dicari df-nya dengan rumus sebagai berikut:
DF = N-nr = 21-2
= 19 Dengan memeriksa table nilai “r” product moment ternyata bahwa
dengan df sebesar 19 pada taraf signifikan 5 diperoleh r
tabel
= 0.456 sedangkan taraf signifikan 1 diperoleh r
tabel
= 0.575. Setelah mengetahui nilai r
xy
dan r
tabel
langkah selanjutnya adalah membandingkan besarnya r
xy
atau r
o
dengan r
tabel
. Seperti yang telah diketahui bahwa r
o
diperoleh nilai 0,7876, sedangkan r
tabel
masing-masing sebesar 0.456 dan 0.575. Dengan demikian ternyata r
o
lebih besar dari r
tabel
pada signifikan 5 0.456 maupun pada taraf signifikan 1 0.575. Hasil uji hipotesa di atas memiliki makna bahwa menolak hipotesis
nol Ho dan menerima hipotesis Ha. Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat korelasi yang positif antara kepemimpinan kepala sekolah
dengan disiplin kerja guru di MA Daar El-Qolam. Dengan demikian, kepemimpinan kepala sekolah itu memiliki hubungan yang kuat terhadap
disiplin kerja guru dimana hubungan tersebut berjalan searah positif. Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar kontribusi yang diberikan
variabel X terhadap variabel Y, dilakukuan perhitungan koefisien determinan dengan rumus KD = r
2
x 100. Setelah dilakukan perhitungan, koefisien determinan kepemimpinan kepala sekolah
memberikan kontribusi yang signifikan yaitu sebesar 62.03, terhadap disiplin kerja guru.
Dari kesemuanya dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kerja guru begitu meyakinkan. Dengan adanya
kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor yang bisa meningkatkan
72
disiplin kerja guru sebesar 62.03, sedangkan sisanya 37,97 dipengaruhi oleh faktor yang lain, seperti kompensasi yang diberikan, sarana prasarana
dan iklim kerja yang ada di sekolah juga dapat mempengaruhi disiplin kerja guru di Madrasah Aliyah Daar El-Qolam Gintung, Jayanti-Tangerang.
3. Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah
Kepala sekolah di Madrasah Aliyah Daar el-Qolam yaitu Bapak Teruna Kusnandar S.Pd, beliau memberikan penjelasan dan pendapatnya
mengenai disiplin kerja guru yang terjadi di sekolahnya tersebut. Bapak Teruna Kusnandar sudah 5 tahun menjabat sebagai kepala sekolah, selama
menjabat beliau sangat tertantang untuk meningkatkan disiplin kerja para guru, tidak mudah memang untuk menjadikan guru selalu menaati
peraturan sekolah yang sudah di tetapkan. Madrasah Aliyah Daar el-Qolam merupakan sebuah sekolah
berasrama atau bisa dikatakan sebagai sekolah pondok pesantren, kegiatan yang berlangsung di sekolah tersebut berlangsung selama 24 jam, jadi
banyak juga kegiatan yang harus dilakuukan oleh seorang guru diantaranya mengawasi siswa-siswi belajar malam di tempat-tempat yang
sudah dikelompokkan, mengadakan les tambahan bagi mata pelajaran yang masih belum dimengerti anak didik, dan sampai pada kewajiban
guru untuk membuat RPP tiap tahunnya. Peraturan sekolah sudah jelas dan wajib untuk dilaksanakan, walaupun
banyak guru yang melaksanakan peraturan tersebut, tetapi masih ada saja beberapa guru yang tidak mematuhinya, seperti guru yang datang
kesekolah tidak tepat waktu dikarenakan jarak yang begitu dekat dari kediaman ke sekolah sehingga mereka tidak bergegas untuk berangkat,
tidak mengawasi siswa belajar malam, dan sampai akhirnya mereka mendapat teguran atau sanksi.
73
Adapun hukuman yang diberikan kepada guru yang melanggar bervariasi bentuknya, mulai dari teguran, pemanggilan dan diberikan surat
peringatan, sampai bisa dikeluarkan dari institusi karena sudah tidak mengindahkan surat peringatan yang telah diberikan. Upaya yang jelas
tentunya bagi guru yang melanggar akan mendapatkan sanksi, dan bagi guru yang berdisiplin maka akan mendapatkan reward dari pihak sekolah.
Pemberian reward melaluidari laporan guru pengawas kegiatan belajar mengajar, selain itu juga kepala sekolah yang terjun langsung untuk
memantau dan mencatat nama guru yang memberikan kontribusi atau membawa nama baik sekolah, adapun reward yang dalam bentuk sebuah
penghargaan sampai tambahan tunjangan di setiap bulannya. Dari kesemuanya dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala
sekolah berhubungan erat dengan disiplin kerja guru. Dengan adanya kepala sekolah yang berdisiplin maka akan tercipta juga guru yang
berdisiplin. Dengan demikian kepala sekolah yang terjun langsung untuk mendisiplinkan kerja guru akan membuahkan hasil guru-guru yang
berdisiplin tinggi, dan pada pelaksanaannya kepala sekolah cukup mampu meningkatkan disiplin kerja guru.
74
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian maka diperoleh beberapa temuan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan atau korelasi yang kuat antara hubungan kepemimpinan
kepala sekolah dengan disiplin kerja guru di Madrasah Aliyah Daar el-Qolam Gintung, Jayanti-Tangerang. Berdasarkan korelasi antara variabel di atas
dinyatakan korelasi searah positif. 2.
Kepemimpinan memberikan kontribusi positif kuat terhadap disiplin kerja guru, dikarenakan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin
kerja guru berdampak positif diantaranya kepala sekolah hadir tepat waktu, sedangkan disiplin kerja guru dapat dipengaruhi oleh faktor lain, seperti
kompensasi yang diberikan, sarana dan prasarana dan iklim kerja yang ada di sekolah dapat mempengaruhi disiplin kerja guru di Madrasah Aliyah Daar el-
Qolam Gintung, Jayanti-Tangerang. 3.
Disiplin kerja guru memberikan kontribusi positif kuat dikarenakan masih adanya beberapa guru yang hadir tidak tepat waktu sehingga terjadi
kekosongan kelas ketika proses belajar mengajar berlangsung. 4.
Tinggi rendahnya disiplin kerja guru sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah, dimana antara kepala sekolah dan guru dapat berkembang dan
berjalan secara beriringan.