Hasil Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Posttest α Eksperimen Kontrol Keterangan 0,05 L hitung L L tabel L t L hitung L L tabel L t Sampel berdistribusi normal 0,093 0,154 0,103 0,150 Dari hasil penghitungan uji normalitas data lampiran 25, untuk normalitas posttest kelas eksperimen diperoleh nilai L hitung L lebih kecil dari L tabel L t n=33. Karena L L t 0,0930,154 maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal. Untuk uji normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai L hitung L lebih kecil dari L tabel L t n=35. Karena L L t 0,1030,150 maka sampel kelas kontrol juga berdistribusi normal lampiran 27.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian inii adalah uji Fisher, dengan kriteria pengujian yaitu apabila F hitung F tabel diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu maka kedua kelompok dikatakan homogen jika F hitung F tabel maka kedua kelompok tidak homogen. Berdasarkan pengujian homogenitas belajar pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji homogenitas Pretest Varians Taraf Signifikan F hitung F tabel Keterangan Eksperimen Kontrol 116,38 108,87 0,05 1,07 1,84 Data Homogen Dari hasil penghitungan lampiran 28, F hitung F tabel 1,07 1,84 maka H diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. dari kesimpulan ini berarti sampel dari kedua kelompok merupakan sampel dengan kemampuan yang sama. Dengan mengasumsikan nilai pretest konsep organisasi kehidupan sebagai kemampuan awal, maka kedua kelas berasal dari latar belakang kemampuan yang sama. Sedangkan hasil penghitungan uji homogenitas data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan posttest dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji homogenitas Posttest Varians Taraf Signifikan F hitung F tabel Keterangan Eksperimen Kontrol 73,32 106,89 0,05 0,75 1,84 Data Homogen Dari hasil penghitungan lampiran 29, F hitung F tabel 0,75 1,84 maka H diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. Artinya, tidak terdapat perbedaan latar belakang maupun kemampuan dari sampel yang mempengaruhi hasil penelitian.

3. Uji Hipotesis Penelitian

Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penghitungan uji-t pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji-t Pretest t hitung t tabel Kesimpulan 0,86 1,67 Tolak H α dan terima H Berdasarkan penghitungan lampiran 30, diperoleh t hitung t tabel. Sehingga t hitung berada di dalam daerah penerimaan H atau dengan kata lain H diterima. Artinya, nilai rata-rata pretest kedua kelas sama. Dengan mengasumsikan nilai pretest konsep organisasi kehidupan sebagai kemampuan awal, maka kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama. Selanjutnya, untuk menguji H yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan teknik GNT pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan hasil belajar biologi siswa yang hanya diberi model pembelajaran kooperatif tipe STAD digunakan uji-t posttest. Dengan kriteria pengujian yaitu, jika t hitung t tabel maka H diterima dan H α ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel maka H α diterima dan H ditolak. Hasil perhitungan uji-t kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji-t Posttest t hitung t tabel Kesimpulan 3,34 1,68 Tolak H dan terima H α Berdasarkan penghitungan lampiran 31, diperoleh t hitung t tabel. Sehingga t hitung berada diluar daerah penerimaan H atau dengan kata lain H ditolak. Artinya, terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan strategi GNT model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan hasil belajar biologi siswa yang hanya diberi model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

D. Data Kualitatif

Data kualitatif yang diperoleh pada penelitian ini adalah hasil observasi aktivitas guru dan siswa.

1. Observasi Aktivitas Guru

Observasi terhadap guru dilakukan agar tidak menimbulkan bias dalam data hasil belajar yang diperoleh pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Observasi dilakukan sebagai kontrol terhadap guru agar tidak ada perbedaan perlakuan. Perlakuan pada kedua kelas menggunakan pengajaran model kooperatif tipe STAD dengan tahapan-tahapan yang telah ada dalam pembelajaran tersebut, pemberian teknik GNT hanya untuk penerapan pada tahap presentasi kelas tahapan STAD pada kelas eksperimen yang nantinya akan dibandingkan manakah yang lebih efektif dapat meningkatkan hasil belajar yang signifikan. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh guru bidang studi observer terhadap peneliti dalam kegiatan belajar mengajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.10 Rekap Hasil Observasi Aktivitas Guru No. Aktivitas Guru Eksperimen Kontrol 1. Guru mengkondisikan kelas. Ya Ya 2. Guru mengabsen siswa. Ya Ya 3. Guru memberikan motivasi. Ya Ya 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Ya Ya 5. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran STAD dengan strategi GNT. Ya Ya 6. Guru memberikan apersepsi. Ya Ya 7. Guru membagi kelompok. Ya Ya 8. Guru membagikan handout GNT. Ya 9. Guru menjelaskan materi dengan ceramah. Ya Ya 10. Guru meminta siswa berdiskusi dengan teman sebangku untuk melengkapi handout GNT. Ya 11. Guru menunjuk siswa membacakan kembali handout yang sudah dilengkapi dari penjelasan guru. Ya 12. Guru meminta siswa bergabung dengan kelompoknya. Ya Ya 13. Guru membagikan LKS. Ya Ya 14. Guru meminta siswa mengumpulkan LKS hasil kerja kelompok. Ya Ya

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad terhadap penguasaan konsep siswa pada materi bunyi

1 56 180

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

1 3 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN MELALUI PEMBELAJARAN PENEMUAN TERPIMPIN Peningkatan Hasil Belajar Biologi Materi Organisasi Kehidupan Melalui Pembelajaran Penemuan Terpimpin (Guided Discovery) Pada Siswa Kelas Vii A Smp

0 1 15

PENGARUH PENDEKATAN SAVI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 SURAKARTA.

0 0 14

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2