Bahan yang Digunakan Proses Produksi

1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek 2. Cuti 3. Dispensasi Perusahaan juga melakukan penilaian terhadap performance pekerja mengenai kehadiran, kemampuan, produktivitas kerja dan lain-lain. Lembaran penilaian ini di isi oleh atasan dan dilakukan evaluasi tiap bulannya. Untuk pekerja yang keterampilan kerjanya dinilai kurang, maka diberikan pengarahan dan training guna meningkatkan keterampilan dan kemampuannya dalam bekerja. Sedangkan untuk karyawan berprestasi akan diberikan penghargaan khusus oleh perusahaan.

3.6. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber- sumber yang ada.

3.6.1. Bahan yang Digunakan

3.6.1.1. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama dalam proses produksi dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan. Bahan ini langsung ikut dalam proses produksi hingga menjadi produk jadi. Bahan baku benang karet adalah karet alam, yaitu centrifuged latex dengan kadar DRC Dry Rubber Content 60. Bahan baku lateks ini diperoleh berasal dari kebun PTPNIII Membang Muda dan Kebun Rambutan Tebing. Lateks dengan kadar DRC 60 tersebut sebelum dipakai dalam pembuatan benang karet, terlebih dahulu diuji di laboratorium RTF Rubber Thread Factory. Pengujian yang dilakukan di laboratorium terhadap lateks yang baru dipesan dan jumlah kadar yang diizinkan adalah sebagai berikut a. Pengujian TSC Total Solid ContentKadar padatan : max 61,30 b. Pengujian DRC Dry Rubber Content : minimum 60 c. Pengujian Amonia NH 3 : 0,18-0,30 d. Pengujian MST Mechanial Stability Time : 500-2000 detik e. Pengujian pH pada 25 C : 10,20-20,80 f. Volatile Faty Acid VFA No : max 0,020 g. Spesific gravity : 0,92–0,94 grcm 2 h. Pengujian bilangan KOH KOH Number : max 0,45-0,80 i. Viscocity : 25 cps j. Non Rubber : max 2,00 k. Coagulum content : max 0,05 l. Studge content : max 0,10 m. Ash content : 0,40 ppm n. Kadar Mg : max 110 ppm o. Kadar Cu : max 8,00 ppm p. Kadar Mn : max 8,00 ppm q. Warna : white Pengujian diatas dilakukan dengan pengambilan sampel. Apabila setelah diuji ternyata lateks yang diterima tidak memenuhi syarat, maka dilakukan penyesuaian di pabrik, dan apabila tidak memungkinkan lagi maka lateks tersebut akan dikembalikan. Lateks yang memenuhi syarat dicampur dengan bahan kimia sehingga dihasilkan campuran karet compound. 3.6.1.2. Bahan PenolongPendukung Bahan penolong adalah bahan yang membantu proses produksi agar dapat diperoleh hasil yang lebih baik. Adapun bahan penolong yang digunakan dalam pembuatan benang karet adalah: 1. Stabilisator, berfungsi untuk menstabilkan lateks. KOH 10 dan Potasium Oleat. 2. Vulkanisir, berfungsi untuk mengikat ion-ion sarung tangan, sehingga zat-zat yang ada menyatu. Sulfur 60 yang berfungsi untuk mengikat ion-ion pada benang karet mengeraskan benang karet 3. Filler, berfungsi untuk meningkatkan modulus dan viscoelastic produk dan juga menambah berat produk. 4. Accelerator, berfungsi untuk mempersingkat waktu vulkanisasi. Ada beberapa keuntungan yang dihasilkan apabila menggunakan accelerator yaitu: a. Proses vulkanisasi merata pada setiap produk b. Menghasilkan phisycal properties produk daya regang menjadi lebih baik. c. Memperbaiki bentuk fisikluar dari produk d. Menghindari terjadinya bulatan-bulatan halus pada produk e. Meningkatkan daya tahan produk f. Menjaga ketahanan produk terhadap temperatur rendah ataupun tinggi pada saat vulkanisasi. Bahan accelerator yang digunakan adalah : a. ZNBT Zinc Mercapto Benzo Thiazole 50, zat ini juga berbentuk padat yang berwarna kuning. Zat ini merupakan accelerator pada semu ultra rapid. b. ZNBC Zinc Dybutyl Dytho Carbonat 50, zat ini merupakan accelerator moderate. Fungsinya untuk menghambat naiknya nilai CTR Clhoroform Test Result Produk yang terbuat dari karet mudah mengalami kerusakan apabila digunakan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain panas, cahaya, ion-ion metal tembaga, ozon dan lain sebagainya. Oleh sebab itu untuk menghambat kerusakan yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut maka digunakanlah zat yang disebut sebagai activator. Zat activator yang digunakan pada pembuatan benang karet adalah ZnO anto oksidan 60 5. Pewarna, yaitu mikrosol blak 2B, mikrosol blue BN, violet mikrosol B, red colour pigment. 6. Perekat benang karet yaitu talcum Selain zat-zat diatas digunakan MgSi 2 yang dicampur kedalam koagulan sebagai bahan anti lengket, dan juga digunakan CaNO 3 2 sebagai pembentuk lapisan pertama benang karet. 3.6.1.3. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses pengolahan untuk melengkapi dan memperbaiki mutu dari produk yang dihasilkan oleh suatu proses produksi. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah : 1. Larutan CH 3 COOH 30 Fungsinya untuk membekukanmembentuk latex menjadi Benang Karet Rubber Thread pada acid bath. 2. Air Air merupakan alat penolong paling utama dalam pembuatan benang karet. Misalnya untuk membersihkan former sebagai pendingin, dan juga campuran bahan-bahan kimia, tetapi air tidak ikut dalam produk benang karet tersebut. Selain itu air dengan suhu 70 C yang terdapat pada water bath berfungsi untuk mencuci benang karet dari cairan asam asetat yang masih menempel pada benang karet. 3. Diathermic oil Merupakan fluida cair yang dipanaskan dengan menggunakan thermopach hingga mencapai suhu 300 C. Diathermic oil berfungsi untuk membantu proses pembuatan benang karet, dimana panas yang dihasilkan oleh thermopack digunakan pada water bath, drying oven dan curing. 4. Gas elpiji, digunakan sebagai bahan bakar dalam drying oven dan juga sebagai pemanas 5. Kotak kemasan Kotak kemasan yang digunakan ada dua jenis yaitu kotak yang berukuran kecil inner box dan kotak berukuran besar dus, digunakan untuk pengepakan sarung tangan.

3.6.2. Jumlah dan Spesifikasi Produk