Sejarah Perusahaan GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

3.1. Sejarah Perusahaan

Pabrik industri karet PT. Industri Karet Nusantara yang merupakan milik PT. Perkebunan Nusantara III terletak di jalan Medan Tanjung Morawa Km. 9,5 Medan didirikan oleh Yayasan Dana Tanaman Keras DATAK Departemen Pertanian RI pada tahun 1965. Pada masa perkembangannya perusahaan ini telah beberapa kali berganti nama dan pengelolaannya, yaitu : 1. Periode Tahun 1965-1968 Mulai didirikan oleh Yayasan Dana Tanaman Keras DATAK Sumatera Utara dengan nama Pabrik Ban Sepeda “TAVIP”, produk yang dihasilkannya adalah ban dalam dan luar sepeda. 2. Periode Tahun 1968-1971 Berdasarkan surat keputusan Mentri Pertanian RI No. 175KPTSOP81968, pengelolaan pabrik ini dialihkan ke PT. Perkebunan II dengan nama “Industri Karet TAPIKA”. Pada masa ini pabrik telah memproduksi karet gelang rubber ban disamping ban dalam dan ban luar sepeda. Dian Fitri Lestari : Analisis Sistem Pengendalian Kualitas Pada Proses Pembuatan Benang Karet Rubber Thread Di Pt. Industri Karet Nusantara Medan, 2009 USU Repository © 2008 3. Periode Tahun 1971-1972 Dengan surat keputusan BCUPTP wilayah I No. 24491971, pengelolaan perusahaan ini dialihkan ke PT. Perkebunan II. Periode ini perusahaan telah menambah beberapa peralatannya dan sampai sekarang masih dapat beroperasi dengan baik. PT. Perkebunan II menambah jenis produksinya dengan membuat rubber article. 4. Periode Tahun 1972-1977 Berdasarkan keputusan Dirjen Perkebunan No. 76BCUKPBKPTS1971, pengelolaannya dialihkan dari PT. Perkebunan II ke kantor pemasaran bersama KPB PNPPTP I – IX di Sumatera Aceh. Hal ini diputuskan agar terciptanya sinergi antara PTP dan PNP I – IX dalam hal pemanfaatan produksi pabrik industri karet TAPIKA, khususnya produksi rubber article yang banyak digunakan oleh pabrik-pabrik baik pabrik kelapa sawit, pabrik pengolahan karet, maupun pabrik teh di lingkungan PTP dan PNP I – IX pada saat itu. Namun strategi ini tidak mengalami banyak perubahan karena tidak memberikan peningkatan penjualan yang signifikan. Pada waktu itu KPB hanya lebih terkosentrasi memasarkan produk-produk konvensional seperti CPO, SIR Sheet, LCB dan lain-lain dan teh daripada produk-produk industri hilir seperti ban dalam dan ban luar sepeda, rubber ban ataupun rubber article. Dian Fitri Lestari : Analisis Sistem Pengendalian Kualitas Pada Proses Pembuatan Benang Karet Rubber Thread Di Pt. Industri Karet Nusantara Medan, 2009 USU Repository © 2008 5. Periode Tahun 1978-1982 Berdasarkan keputusan Menteri Pertanian RI No. 12KPTSUM1978, pengelolaan perusahaan dikembalikan kepada PT. Perkebunan II, pabrik telah memproduksi conveyor belt dan penjualan berbagai compound yang banyak digunkan oleh pabrik-pabrik swasta yang sejenis. 6. Periode Tahun 1982-1989 Manajemen PT. Perkebunan III memutuskan untuk lebih memperluas produksi hilir ini dengan menambah dan memodifikasi beberapa peralatan pabrik dengan maksud untuk memperbaiki mutu dan hasil produksinya. Komitmen ini ditandai dengan peralihan nama industri yang menjadi proyek industri karet PT. Perkebunan III dimana jabatan pimpinannya dirangkap oleh kepala bagian pengolahan PT. Perkebunan III. 7. Periode Tahun 1989-1991 Jabatan pimpinan proyek industri karet ditetapkan sesuai dengan KPTSSR03.7KPTSSR21989 tanggal 14 februari 1989 yang dipimpin oleh seorang Pimpro. Pada saat itu pabrik rubber article telah mencoba memperluas produksinya dengan produk dock fender bantalan kapal dalam ukuran besar, mengingat pada masa itu pabrik ini satu-satunya yang mampu menghasilkan dock fender di dalam negeri dan memiliki kualifikasi setara dengan standar Sumitomo, Jepang. Bantalan kapal ini pertama kali dipasarkan di pelabuhan Inalum dan oleh administratur pelabuhan diakui bahwa kualitas dock fender industri karet tidak kalah Dian Fitri Lestari : Analisis Sistem Pengendalian Kualitas Pada Proses Pembuatan Benang Karet Rubber Thread Di Pt. Industri Karet Nusantara Medan, 2009 USU Repository © 2008 dengan buatan Sumitomo, Jepang. Pada periode yang sama pabrik ini mengembangkan pula rubber glove dan toy ballon, yaitu pabrik yang berbeda dengan pabrik sebelumnya. Pada masa itu, proyek mulai menjajaki pasar luar negeri dengan mengekspor rubber glove ke Jerman. Pembangunan pabrik rubber thread mulai dilaksanakan karena prospek pasar untuk ekspor benang karet terbuka luas mengingat kompetitor di dalam negeri masih sangat kecil. 8. Periode Tahun 1991-1996 Status proyek industri karet dirubah menjadi status unit pabrik industri karet PIK sesuai dengan Surat Edaran Direksi No. 03.7SE171991 tanggal 19 April 1991, yang dipimpin oleh seorang manajer. Periode ini, pabrik rubber thread telah selesai dibangun sebanyak 4 line dan telah melakukan kegiatan ekspor ke berbagai negara. 9. Periode 14 Februari 1996 Sampai Sekarang Berdasarkan keputusan pemerintah No. 81996 tanggal 14 Februari 1996, manajemen PTP III, POTP IV, dan PTP V digabung menjadi PT. Perkebunan Nusantara III, dimana Pabrik PT. Industri Karet Nusantara merupakan salah satu unit yang bernaung didalamnya dan menghasilkan produk berupa rubber article, conveyor belt, dock fender, sarung tangan dan benang karet dengan tiga unit pabrik yaitu rubber articles factory, pabrik sarung tangan rubber glove, dan rubber thread factory. Dian Fitri Lestari : Analisis Sistem Pengendalian Kualitas Pada Proses Pembuatan Benang Karet Rubber Thread Di Pt. Industri Karet Nusantara Medan, 2009 USU Repository © 2008

3.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha