2.5. Quality Control Circle
Untuk memecahkan masalah dalam QCC dilakukan langkah – langkah yang disebut dengan “ Quality Control Story” sebagai berikut :
Langkah 1 : Menentukan masalah Langkah 2 : Mencari penyebab masalah
Langkah 3 : Menentukan penyebab yang dominan Langkah 4 : Membuat rencana penanggulangan
Langkah 5 : Melaksanakan rencana penanggulangan. Langkah 6 : Analisa hasil penanggulangan
Langkah 7 : Standarisasi Langkah 8 : Menentukan tema yang akan datang
2.6. Alat Pemecahan Masalah
Dalam menganalisa data untuk memecahkan masalah, maka diperoleh dengan menggunakan teknik dasar pengendalian kualitas terpadu yang umum disebut
seven tools yaitu :
1. Check Sheet Lembar Pemeriksa Check Sheet adalah merupakan alat yang mutlak diperlukan bagi mereka yang
melaksanakan penelitian dan pengendalian kualitas atau kuantitas barang ataupun jasa. Karena dari data yang didapat dikumpulkan dapat mengambil
suatu gambaran, kesimpulan ataupun keputusan yang akurat. Tanpa mempunyai data membuat pengambilan kesimpulankeputusan ataupun
Dian Fitri Lestari : Analisis Sistem Pengendalian Kualitas Pada Proses Pembuatan Benang Karet Rubber Thread
Di Pt. Industri Karet Nusantara Medan, 2009 USU Repository © 2008
rencana tindakan hanya berdasarkan kira-kira saja, sehingga bukan suatu yang mustahil akhirnya kesimpulankeputusan akan jauh dari yang diharapkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat Check Sheet, antara lain : a. Sasarannya harus jelas
b. Keterangan yang diperlukan memenuhi sasaran c. Dapat diisi dengan mudah dan cepat
d. Dapat disimpulkan dengan cepat Secara umum Check Sheet dibagi dalam 3 jenis dengan fungsinya masing-
masing yaitu : a. Check Sheet
Suatu lembaran yang berisi bahan-bahan keterangan yang telah ditentukan sasarankeperluannya dengan kolom jumlahukuran barang
atau kegiatan yang diperiksa dengan penentuan waktu yang teratur ataupun bebas.
Fungsi Check Sheet yaitu : a. Untuk menghitung jumlah produksijasa yang dihasilkan
b. Untuk menghitung kerusakankesalahan produk yang dibuat c. Untuk mengukur bentuk panjangvolume hasil produksi
d. Untuk mengukur keadaankondisi alathasil produksi e. Untuk mengukur waktu proses pekerjaan
Dian Fitri Lestari : Analisis Sistem Pengendalian Kualitas Pada Proses Pembuatan Benang Karet Rubber Thread
Di Pt. Industri Karet Nusantara Medan, 2009 USU Repository © 2008
b. Check List Suatu lembaran yang berisi bahan-bahan keterangan yang telah
ditentukan sasarankeperluannya, kegiatan yang dicocokkan keberadaanyajumlahnya dengan penentuan waktu yang tertentu.
Fungsi Check List yaitu: a. Untuk mencocokkan ukuran hasil produksi dengan standar
b. Untuk mencocokkan jumlah pengiriman dengan pesanan c. Untuk mencocokkan barang dengan jumlah yang dibawadikirim
d. Untuk mengontrol jenis barang yang dibeli c. Check drawing yaitu :
Suatu lembaran yang berisi gambar barang yang telah ditentukan untuk diperiksa keadaannya dan setiap barang menggunakan lembar
yang berbeda. Fungsi Drawing yaitu :
a. Untuk menunjukkan posisilokasi kerusakan b. Untuk mencocokkan posisi pemasangan bagian barang produksi
c. Untuk pengontrolan lokasi masalah yang akantelah diselesaikan. 2. Histogram
Histogram adalah bentuk dari grafik kolom yang memperlihatkan distribusi yang diperoleh bila mana data dalam bentuk angka telah terkumpul. Meskipun
suatu histogram dibuat berdasarkan contoh data, namun tujuannya adalah untuk memberikan saran mengenai kemungkinan distribusi keseluruhan data
Dian Fitri Lestari : Analisis Sistem Pengendalian Kualitas Pada Proses Pembuatan Benang Karet Rubber Thread
Di Pt. Industri Karet Nusantara Medan, 2009 USU Repository © 2008
populasi yang contoh datanya diambil. Dalam Histogram, nilai dari peubah berkesinambungan digambarkan pada sumbu horizontal yang dibagi dalam
kelas atau sel yang mempunyai ukuran sama. Biasanya ada satu kolom untuk tiap kelas dan tingginya kolom menggambarkan jumlah terjadinya nilai data
dalam jarak yang digambarkan oleh kelas. Histogram ini dipakai untuk menentukan masalah dengan melihat bentuk dan sifat dispersi dan nilai rata-
rata. 3. Diagram Pareto
Diagram pareto adalah diagram batang yang disusun secara menurun dari besar ke kecil decending. Biasanya digunakan untuk melihat atau
mengidentifikasi masalah, tipe cacat, atau penyebab yang paling dominant sehingga kita dapat memprioritaskan penyelesaian masalah. Diagram pareto
dibentuk berdasarkan prinsip bahwa 80 permasalahan nonconformities or defect disebabkan oleh 20 akar permasalahan sehingga dengan
memfokuskan pada akar masalah ini, dapat diselesaikan masalah sebanyak 80 . Diagram ini mengklasifikasikan masalah menurut sebab dan gejalanya.
Masalah disusun berdasarkan prioritas atau proporsinya dengan menggunakan format batang, dimana 100 menunjukan jumlahtotal kerugian. Output dari
tool ini adalah permasalahan utama yang akan diselesaikan. 4. Stratifikasi
Stratifikasi dipakai untuk menentukan penyebab khusus. Misal analisa terhadap 2 mesin yang berbeda yaitu A dan B.
Dian Fitri Lestari : Analisis Sistem Pengendalian Kualitas Pada Proses Pembuatan Benang Karet Rubber Thread
Di Pt. Industri Karet Nusantara Medan, 2009 USU Repository © 2008
5. Scatter Diagram Diagram Pencar Diagram Pencar adalah diagram dari satu variabel melawan yang lain. Satu
variabel disebut variabel tidak tergantung dan biasanya ditunjukan pada sumbu bawah horizontal dan variabel lainnya disebut variabel tergantung
pada sumbu sisi vertikal. Menggambarkan hubungan antara dua data yang dipetakan dalam suatu diagram. Diagram pencar digunakan mengevaluasi
hubungan antara sebab dan akibat. 6. Diagram Sebab Akibat Fishbone Diagram
Disebut juga “ Grafik Tulang Ikan”, yaitu diagram yang menunjukkan sebab akibat yang berguna untuk mencari atau menganalisa sebab-sebab timbulnya
masalah sehingga memudahkan cara mengatasinya. Penggunaan Analisis Sebab Akibat :
a. Untuk mengenal penyebab yang penting b. Untuk memahami semua akibat dan penyebab
c. Untuk membandingkan prosedur kerja d. Untuk menemukan pemecahan yang tepat
e. Untuk memecahkan hal apa yang harus diilakukan f. Untuk mengembangakan proses
7. Peta Kendali Control Charts Peta Kendali adalah grafik garis dengan pencatumman batas maksimum dan
batas minimum yang merupakan batas daerah pengendalian. Peta ini menunjukan perubahan data dari waktu ke waktu tetapi tidak menunjukan
Dian Fitri Lestari : Analisis Sistem Pengendalian Kualitas Pada Proses Pembuatan Benang Karet Rubber Thread
Di Pt. Industri Karet Nusantara Medan, 2009 USU Repository © 2008
penyebab penyimpangan, meskipun adanya penyimpangan itu akan terlihat pada peta kendali tersebut.
Peta kendali digunakan untuk : a. Menentukan apakah suatu proses berada di dalam pengendalian
statistikal. b. Memantau proses terus menerus sepanjang waktu agar proses tetap
stabil dan hanya mengandung variasi penyebab umum. c. Untuk mengurangi variabilitas dalam proses.
d. Membuat standar suatu proses. Bentuk peta kendali sangat sederhana, sumbu datar X menyatakan
nomor sampel penelitian dan sumbu tegak Y menunjukan karakteristik yang sedang diselidiki, misalnya rata-rata dan persentase masalah.
2.7. Perancangan Eksperimen Design of Experiment