Latar Belakang Pengaruh Hambatan Berpindah (Switching Barrier) Terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu Simpati Telkomsel (Studi Kasus Pada Siswa Sma Negeri 2 Medan

Fadhilah : Pengaruh Hambatan Berpindah Switching Barrier Terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu Simpati Telkomsel Studi Kasus Pada Siswa Sma Negeri 2 Medan, 2008. USU Repository © 2009 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mempertahankan pelanggan yang ada merupakan hal yang sangat penting, karena biaya untuk menarik pelanggan baru ternyata lebih besar daripada biaya untuk mempertahankan pelanggan yang ada. Untuk menjaga agar pelanggan tidak beralih ke produkjasa lain maka perusahaan perlu untuk membangun hambatan-hambatan yang mengikat pelanggan agar pelanggan tetap terus menggunakan produk dan jasa mereka. Ada faktor lain yang mempengaruhi loyalitas pelanggan, salah satunya yaitu hambatan berpindah switching barrier yang diperkenalkan oleh Jones et.all dalam Claes, 2003:1 “Switching barrier is any factor which it difficult or costly consumers to change providers”, atau dengan kata lain hambatan berpindah adalah segala faktor yang mempersulit atau memberikan biaya kepada pelanggan jika beralih penyedia jasa. Hambatan berpindah switching barrier, yaitu menyangkut hambatan yang dirasakan konsumen bila ia pindah dari satu produk ke produk lain. Hambatan ini tidak hanya berdasarkan pertimbangan nilai-nilai ekonomis, melainkan juga Fadhilah : Pengaruh Hambatan Berpindah Switching Barrier Terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu Simpati Telkomsel Studi Kasus Pada Siswa Sma Negeri 2 Medan, 2008. USU Repository © 2009 berkaitan dengan faktor psikologis, sosial, fungsional dan ritual. Faktor-faktor inilah yang menyulitkan pelanggan untuk beralih produkjasa sehingga pelanggan tetap menggunakan produkjasa yang dipilihnya. Para pelanggan mempunyai preferensi yang kuat akan produk dan jasa yang ditawarkan, pelanggan sudah mengeluarkan sejumlah biaya, waktu, dan usaha ketika memulai menjadi pelanggan baru atas suatu produk atau jasa yang dipilihnya dan adanya sejumlah investasi yang dikeluarkan selama pelanggan berlangganan dan menggunakan produk atau jasa. Semakin tinggi hambatan berpindah switching barrier, maka semakin kecil kemungkinan pelanggan untuk berpindah produk atau jasa. Intinya hambatan berpindah switching barrier telah meningkatkan ketergantungan pelanggan terhadap produk dan layanan jasanya. Produk telekomunikasi selular semakin bertambah dan beraneka ragam. Di akhir tahun 2007, pangsa pasar GSM Global System for Mobile dan pasar CDMA FWA Fix Wireless Acess telah menembus angka 100 juta. Sebesar 11 dikuasai oleh produk CDMA FWA Fix Wireless Acess dan sisanya 89 dikuasai oleh produk GSM, seperti yang tertera di bawah ini Tabel 1.1 : Tabel 1.1 Perkiraan jumlah nomor dalam ribu unit pelanggan dan pangsa pasar per operator Januari 2008 No Operator seluler Jumlah no pelanggan Pangsa pasar 1 Telkomsel 51.000 48 2 Indosat GSM 26.000 25 3 Excelcomindo 15.000 14 4 Hutchison 2.000 2 5 CDMA : a. Telkom Flexi 6.500 6 b. Bakrie Telkom Esia 3.300 3 c. Indosat CDMA 700 1 d. Mobile-8 1.500 1 Total 106.000 100 Fadhilah : Pengaruh Hambatan Berpindah Switching Barrier Terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu Simpati Telkomsel Studi Kasus Pada Siswa Sma Negeri 2 Medan, 2008. USU Repository © 2009 Sumber : www.telkom.info.com data diolah Berdasarkan Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa pelanggan GSM menguasai 94 juta nomor pelanggan dan pelanggan CDMA menguasai 12 juta nomor pelanggan. Ada 4 empat operator GSM di Indonesia yang menyediakan produk kartu prabayar yang memiliki layanan hampir sama yaitu Telkomsel simPATI, Kartu As, Exelcomindo XL bebas, jempol, Indosat Mentari, IM3, dan Hutchison Three. Sebagai kartu prabayar GSM isi ulang pertama yang diluncurkan Telkomsel tahun 1997, kartu prabayar simPATI sistem komunikasi cepat dan pasti terus dikembangkan dalam upaya memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan. Seiring dengan hadirnya produk sejenis di pasar, hingga kini posisi simPATI belum tergoyahkan sebagai kartu prabayar yang paling diminati pasar dan telah digunakan oleh 26,7 juta pelanggan, disusul kartu As 21,4 juta dan kartuHALO paskabayar 1,9 juta pelanggan. Tingginya angka penggunaan ponsel yang mempercayakan layanannya kepada kartu simPATI karena kartu simPATI terus berupaya untuk mewujudkan 5 lima makna utama dari layanan selular yang berkualitas, seperti kemudahan mendapatkan produk dan layanan, kepastian ketersediaan jaringan sehingga bisa digunakan, transparansi, kenyamanan dan fleksibilitas dalam menghadirkan program layanan yang bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan pelanggan. www.telkomsel.com, 2008. SMA Negeri 2 Medan merupakan salah satu SMA yang ada di kota Medan yang mewajibkan setiap siswa untuk mengikuti berbagai kegiatan ekstrakulikuler Fadhilah : Pengaruh Hambatan Berpindah Switching Barrier Terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu Simpati Telkomsel Studi Kasus Pada Siswa Sma Negeri 2 Medan, 2008. USU Repository © 2009 seperti paskibraka, PMR Palang Merah Remaja, BKM Badan Kenaziran Mushalla, Basket, Cheerleader, dan Pramuka. Hal ini menyebabkan aktivitas siswa bertambah diluar jam sekolah, oleh sebab itu siswa memerlukan sarana komunikasi yang mendukung untuk terus dapat berkomunikasi dengan anggota keluarga, rekan, maupun orang terdekat. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan terhadap 35 orang siswa yang menggunakan kartu prabayar, diperoleh bahwa 24 siswa yang mengunakan kartu prabayar simPATI, 4 empat siswa yang menggunakan kartu As, 3 tiga siswa yang menggunakan kartu IM3, 3 tiga siswa yang menggunakan XL dan 1 satu orang yang mengunakan Three. Sebagian besar pengguna telepon seluler memakai kartu prabayar simPATI sebagai alat komunikasi. Hal ini didorong oleh kualitas jaringan dan jangkauan yang luas dan tarif pulsa yang terjangkau. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Hambatan Berpindah switching Barrier Terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu simPATI Telkomsel Studi Kasus Pada Siswa SMA Negeri 2 Medan ”

B. Perumusan Masalah