Peranan Arsip Fungsi Arsip

arsip yang mempunyai nilai pelaksanaan kerja, arsip yang mempunyai nilai guna hukum, arsip yang mempunyai nilai guna keuangan, arsip yang mempunyai nilai guna penelitian, arsip yang mempunyai nilai guna pendidikan, dan arsip yang mepunyai nilai guna pembuktian atau dokumenter dan nilai guna sejarah. d. Menurut sifat kepentingannya arsip dapat digolongkan menjadi arsip vital, penting esensial, dan biasa. Arsip vital terdiri dari warkat-warkat yang mempunyai nilai abadi. Arsip penting merupakan naskah yang mempunyai sifat-sifat seperti isinya mengikat, memerlukan tindak lanjut, memuat informasi penting, mengandung konsepsi kebijaksanaan, dan mempunyai nilai atau kegunaan tertentu. Sedangkan arsip biasa adalah naskah yang isinya tidak mengikat dan tidak menimbulkan adanya tindak lanjut. e. Menurut keseringan penggunaannya arsip dibedakan menjadi arsip aktif, arsip inaktif, dan arsip statisabadi. f. Menurut fungsinya, arsip dapat digolongkan menjadi arsip dinamis dan arsip statis. g. Menurut tingkat penyimpanan dan pemeliharaannya misalnya arsip unit yaitu arsip yang disimpan di unit kerja unit pengolah; arsip sentral, arsip yang disimpan di Unit Kearsipan Pusat Arsip organisasi, dan atau arsip yang disimpan di kantor Arsip Nasional di Jakarta, dan tiap-tiap ibukota daerah tingkat I dan II. h. Menurut keasliannya, arsip digolongkan menjadi empat macam yaitu arsip asli, arsip tembusan atau tindasan, arsip salinan, dan arsip berupa petikan. 32

b. Peranan Arsip

Arsip mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu sebagai ”pusat ingatan, sumber informasi dan alat pengawasan yang sangat diperlukan dalam setiap organisasi dalam rangka kegiatan perencanaan, penganalisaan, pengembangan, perumusan kebijaksanaan, pengambilan keputusan, pembuatan laporan, pertanggung jawaban, dan pengendalian setepat- tepatnya”. 33 Begitupun menurut The Liang Gie, arsip merupakan ”suatu ingatan dan sumber informasi yang akan melancarkan kehidupan dan perkembangan organisasi yang bersangkutan, sebagai penilaian dan penyusunan program pengembangan dari organisasi yang bersangkutan”. 34 32 Yohannes Suraja, Manajemen…, h.35-37. 33 Basir Barthos, Manajemen Kearsipan..., h.2. 34 The Liang Gie, Administrasi Perkantoran..., h. 116. Menurut Anon Mirmani peranan arsip bagi suatu organisasi adalah: 1 Sumber informasi penting organisasi 2 Menyediakan bukti kegiatan dan pelaksanaan organisasi 3 Akuntabilitas organisasi 35 Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa peranan arsip adalah sebagai alat pengingat dan sumber informasi baik bagi perorangan, organisasi maupun bagi pimpinan untuk membuat keputusan dan merumuskan kebijakan. Oleh sebab itu, untuk dapat menyajikan informasi yang lengkap, cepat dan benar harus ada sistem yang baik di bidang kearsipan.

c. Fungsi Arsip

Menurut Yohannes Suraja, secara umum fungsi arsip adalah ”menjadi sumber data atau informasi yang dibutuhkan setiap orang ataupun sekelompok pejabat atau pegawai untuk keperluan pelaksanaan tugas, fungsi dan pekerjaan di dalam organisasi dan kebutuhan individual. Fungsi arsip dapat dibedakan menurut penggolongan arsip dinamis dan arsip statis”. Arsip dinamis berfungsi sebagai salah satu sumber data atau informasi yang dipergunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan organisasi dan kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi organisasi swasta dan administrasi negara. Sedangkan arsip statis berfungsi sebagai salah satu sumber data atau informasi yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan organisasi atau kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi organisasi swasta dan administrasi negara. Tetapi pada saat-saat tertentu, secara insidental dibutuhkan untuk kepentingan administrasi, riset, studi, dan keperluan lain. 35 Anon Mirmani, Mata Kuliah Manajemen Rekod BPN 10307, artikel diakses pada 7 November 2009 dari http:repository.ui.ac.idcontentskoleksi11.pdf. Jadi pada intinya arsip berfungsi sebagai sumber data dan informasi bagi yang membutuhkannya untuk keperluan individual dan atau organisasional. 36 Arsip tidak hanya penting untuk mempelajari masa lalu tetapi juga dampak pengetahuan masa lalu terhadap pengetahuan masa kini dan mendatang. Pelestarian dan penyempurnaan pemerintah, institusi lain dan organisasi, perhimpunan dan peradaban tergantung pada pelestarian dan pemanfaatan arsip yang efisien. Menurut Sulistyo Basuki, fungsi arsip ialah: 1 Membantu pengambilan keputusan Dalam pengambilan keputusan, para manajer atau pimpinan memerlukan informasi. Contohnya pada keputusan jangka panjang perlu informasi yang lebih dalam, surut ke belakang beberapa tahun, informasi semacam itu ada pada arsip dinamis yang aktif dan inaktif serta arsip statis. 2 Menunjang perencanaan Untuk membuat perencanaan memerlukan informasi, bagi perencanaan jangka panjang memerlukan informasi retrospektif yang tersedia pada arsip inaktif dan statis. Untuk membuat rencana jangka menengah antara 1 sampai 5 tahun memerlukan informasi yang terdapat pada arsip aktif, inaktif, dan semiaktif. Bagi perencana jangka pendek, informasi yang diperlukan terdapat pada arsip aktif. 3 Mendukung pengawasan Untuk melakukan pengawasan maka perlu informasi tentang rencana yang akan dilakukan, apa yang akan dilakukan,apa yang belum dilaksanakan. Setiap pelaksanaan tugas dibuatkan laporan yang disimpan untuk keperluan perencanaan, pengambilan keputusan dan pengawasan. 4 Sebagai alat pembuktian Dalam proses pengadilan yang mengadili perkara pidana atau perdata semua pihak memerlukan arsip untuk pembuktian dan menunjang tuntutan maupun pembelaan. 5 Memori perusahaan, melestarikan ingatan lembagainstansi Dengan adanya arsip maka perusahaan dapat memeriksa kegiatannya. Rekaman historis digunakan untuk merekam kegiatan badan dalam proses perekaman itu sehingga lembagainstansi dapat mengubah kembali “ingatannya”. 36 Yohannes Suraja, Manajemen…, h. 37-38. 6 Sebagai rujukan historis Arsip digunakan untuk kepentingan penelitian, tuntutan maupun kegiatan yang merujuk pada masa lampau. Hal ini terutama berlaku untuk arsip statis artinya arsip yang disimpan permanen. 37

B. Manajemen Kearsipan