Sedangkan Mitchell dan Larson 2001 : 23 mengatakan bahwa prestasi kerja menunjukan pada suatu hasil perilaku yang dinilai oleh beberapa kriteria atau standart
mutu suatu hasil kerja. Persoalan mutu ini berkaitan dengan baik buruknya hasil yang dikerjakan oleh pekerja. Bila perilaku pekerja memberikan hasil pekerjaan yang
sesuai dengan standart atau kriteria yang ditetapkan organisasi, maka prestasi kerjanya tergolong baik. Sebaliknya bila perlu pekerja memberikan hasil pekerjaan
yangkurang atau tidak sesuai dengan standart atau kriteria yang ditetapkan oleh organisasi, maka prestasi kerjanya tergolong kurang baik.
Dari pendapat-pendapat tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang baik berupa produk atau jasa dan alam
pelaksanaan tugas atau pekerjannya sesuai dengan bebantugas yang harus dilaksanakan dengan disertai adanya standart kerja yang telah ditentukan. Prestasi
kerja yang baik merupakan langkah awal menuju tercapainya tujuan organusasi. Oleh karena itru perlu diupayakan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan, meskipun
hal tersebut tidaklah mudah karena banyaknya faktor yang mempengaruhi, salah satunya dalah prestasi kerja itu sendiri.
2.1.5.2 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja
Yang mempengaruhi prestasi kerja untuk meningkatkan dan mencapai produktivitas yang tinggi memerluakn waktu yang cukup lama. Usaha peningkatan
prestasi kerja dapat terlaksana dengan baik jika pemilihan strateginya tepat. Untuk itu perlu di ketahui yangg mempengaruhi prestasi kerja menurut Martoyo 2000 : 74-76
yang mempenagruhi prestasi keraj karyawan adalah :
1. Motivasi Motivasi adalah suatu pemberian dorongan atau usaha untuk mengerakkkan
anggota yang dilakukan sedemikian rupa sehingga karyawan mau bekerja dengan memberi yang terbaik pada dirinya, baik waktu, tenaga, maupun keahliannya demi
tewrcapainya tujuan organisasi. Oleh karena itu motivasi dapat pula dipandang sebagi integraldari administrasi kepegawaian dalam rabgka proses pembinaan,
pengembangan dan pengerakan tenaga kerja dalam sautu organisasi. Motivasi kerja akan menciptakan suatu kegairahan kerja atau semangat keraj seseorang, agar
mereka mau bekerja sama secara efektif serta terintegrasi dengan segala daya upayanyauntuk mencapai hasil kerja yang memuaskan. Sehingga motivasi
merupakan salah satu yang menjamin agar apa yang dilaksanakan atau hasil yang ingin dicapai sesuai dengan rencana yang ditetapkan sebelumnya dan tercapainya
suatu prestsi kerja. 2. Kepuasan Kerja job satisgaction
Kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya dengan kondisi dirinya. Dan
kepuasan kerja berkaitan dengan perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang melibatkan aspek – aspek sepweri upah atau gaji yang diterimanya,
kesempatan pengembangan karier, hubungan denganpegawai lainnya, penempatan keraj. Dengan terciptanya kepuasan kerja maka pegawai akan lebih bersemangat
dan tujuan perusahaanpun tercapai sehingga akan tercapai prestasi kerja pegwai yang tinggi.
3. Kondisi Fisik Pekerja Kondisi fisik pekerja merupakan keadaan suasana kerja human relation yang
terjalin antara suasana atasan dengan bawahan dan antara sesama rekan kerja. Apabila terjalin dengan baik dan selaras maka produktivitas kerja dapat tercapai.
Kondisi fisik pekerja dilingkungan kerja sesuatu yang ada disekitar pekerjaan juga dapat dipengaruhi dari dalam dirinya dalam menjalankan tugas – tugas yang
dibebankan. Dengan mempertimbangkan pentingnya menjaga kondisi fisik pekerja dilingkungna kerja yang merupakan bagian dari terciptanya prestasi kerja
karyawan. 4. Tingkat Stres
Stres adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Sters ini tampak dalam emosi yang tidak stabil, perasaan yang tidak
tenang, suka menyendiri, sulit tidur,merokok yang berlebihan, tegang,gugup. Dimana apabila stres dialami oleh para karyawan maka akan mempengaruhi hasil
pekerjaan sehingga mengakibatkan tidak tercapainya tujuan perusahaan dan prestasi kerja karyawanpun menurun.
5.Perilaku Karyawan Kedisplinan atau perilaku karyawan merupakan suatu peraturan yang dikenakan
pada sekelompok orang menjadi pengikut suatu organisasi tertentu dan tunduk kepada peraturan yang ada dengan senang hati, maka diharapkan dapat terciptanya
tujuan organisasi secara lebih guna dan berdaya guna. Dengan terciptanya
kedisplinan pada setiap maka akan tercipta etos kerja yang tinggi sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan hasil yang meningkat.
6. Disiplin Kerja Disiplin kerja adalah suatu sikap dan perbuatan kepatuhan dan ketaatan terhadap
peraturan yang berlaku dalam pelaksanaan, atau dengan kata lainsuatu kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan –peraturan dalam melaksanakan tugas pekerjaan.
2.1.5.3 Penilaian Prestasi Kerja