Tabel 14 Uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk
Statistic df
Sig. Statistic
df Sig.
Pembelian Impulsif .200
262 .000
.905 262
.000 Tampilan Visual
.159 262
.000 .952
262 .000
Gambar 2 : Tampilan Grafik Q-Q Plot Persepsi Tampilan Visual
Gambar 3 : Tampilan Grafik Q –Q Plot Pembelian Impulsif secara
Online
Pada tabel 14 variabel pembelian impulsif secara online memperoleh nilai p sebesar 0.000 yang berarti bahwa data pada
variabel pembelian impulsif secara online berdistribusi tidak normal 0.000 0.05. Tabel 14 juga menunukkan nilai p yang diperoleh
variabel persepsi tampilan visual pada aplikasi belanja online sebesar 0.000. hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel persepsi
tampilan visual pada aplikasi belanja online tidak berdistribusi normal 0.000 0.05.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus. Jadi peningkatan atau
penurunan kuantitas di satu variabel akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya Santoso,
2010.
Tabel 15 Uji Linearitas
F Sig.
Pembelian Impulsif Tampilan Visual
Between Groups
Combined 5.030
.000 Linearity
44.883 .000 Deviation from Linearity
1.407 .170
Pada tabel 15 Linearity memperoleh nilai p sebesar 0.000 yang berarti bahwa variabel pembelian impulsif secara online dan variabel
persepsi tampilan visual pada aplikasi belanja online memiliki hubungan yang linear 0.000 0.05.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Spearman rho. Analisis korelasi Spearman digunakan untuk mengukur hubungan
antara dua variabel berdasarkan peringkat – peringkat. Uji korelasi
Spearman rho digunakan apabila data tidak berdistribusi normal sehingga diperlukan analisi koefisien korelasi dari statistik non-parametrik.
Pedoman analisis korelasi ini, jika nilai koefisien korelasi mendekati 1 atau -1 maka hubungan semakin erat atau kuat, jika mendekati 0 maka
hubungan semakin lemah. Untuk melihat hubungannya positif atau negatif maka dapat dilihat pada angka koefisien korelasi, jika angka positif maka
hubungan positif artinya jika variabel dependen naik maka variabel independen akan naik. Jika angka koefisien korelasi negatif maka
hubungannya negatif, artinya jika variabel dependen menurun maka variabel independen juga menurun. Priyatno, 2012.
Tabel 16 Pedoman analisis korelasi
Rentang Nilai Korelasi Keputusan
0,00 – 0,199
Sangat Lemah 0,20
– 0,399 Lemah
0,40 – 0,599
Sedang 0,60
– 0,799 Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Tabel 17 Hasil uji hipotesis
Pembelian Impulsif
Tampilan Visual
Spearman’s rho
Pembelian Impulsif
Correlation Coefficient 1.000 .351
Sig. 1-tailed .
.000 N
262 262
Tampilan Visual
Correlation Coefficient .351 1.000
Sig. 1-tailed .000
. N
262 262
. Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel 17 dapat dilihat bahwa hasil Korelasi Spearman’s
rho menunjukkan bahwa variabel pembelian impulsif secara online berkorelasi secara positif, lemah, dan signifikan dengan persepsi tampilan
visual pada aplikasi belanja online N = 262, r = 0,351, p = 0,000 0,01. Hal ini menunjukkan semakin tinggi kecenderungan pembelian impulsif
secara online maka semakin tinggi persepsi tampilan visual pada aplikasi belanja online, sebaliknya semakin rendah kecenderungan pembelian
impulsif secara online maka semakin rendah persepsi tampilan visual pada aplikasi belanja online.
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecenderungan pembelian impulsif secara online dan persepsi tampilan visual pada aplikasi
belanja online pada dewasa awal. Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik Korelasi
Spearman’s rho diperoleh korelasi sebesar 0,351 dengan nilai signifikansi 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif,
rendah, dan signifikan antara kecenderungan pembelian impulsif secara online dan persepsi tampilan visual pada aplikasi belanja online r = 0,351, p = 0,000
0,01. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kecenderungan pembelian impulsif secara online maka semakin tinggi persepsi tampilan
visual pada aplikasi belanja online, sebaliknya semakin rendah kecenderungan pembelian impulsif secara online maka semakin rendah persepsi tampilan
visual pada aplikasi belanja online. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tingkat korelasi yang rendah r = 0,351 menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang rendah antara persepsi tampilan visual pada aplikasi
belanja online dan kecenderungan pembelian impulsif secara online. Hal ini menunjukkan bahwa dewasa awal yang memiliki persepsi tampilan visual
yang tinggi akan menyebabkan kecenderungan untuk melakukan pembelian produk secara online dengan membuat keputusan untuk membeli dengan cepat
dan segera. Hal ini selaras dengan pernyataan Dholakia dalam Dawson Kim, 2009 bahwa konsumen mengalami dorongan untuk membeli secara
impulsif ketika secara visual konsumen dihadapkan pada tampilan visual yang ada di situs web atau aplikasi belanja.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian memiliki pembelian impulsif yang relatif tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai mean
empiris yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai mean teoritik 33,83 30. Selain itu, hasil kategori skor pembelian impulsif secara online
menunjukkan bahwa 48,09 subjek termasuk dalam kategori skor pembelian impulsif secara online sedang, 45,42 subjek termasuk dalam kategori skor
kecenderungan pembelian impulsif secara online tinggi, dan 6,49 termasuk dalam kategori kecenderungan pembelian impulsif secara online rendah.
Kecenderungan pembelian impulsif secara online yang tinggi diakibatkan oleh persepsi tampilan visual yang dimiliki oleh konsumen terhadap aplikasi
belanja online tergolong tinggi. Kecenderungan pembelian impulsif secara online yang tinggi menunjukkan bahwa konsumen melakukan pembelian
tanpa pertimbangan yang matang sehingga konsumen cenderung untuk mengabaikan konsekuensi negatif dari keputusan yang diambil untuk
melakukan kegiatan pembelian. Hal ini selaras dengan karakteristik kecenderungan pembelian impulsif secara online yang didasari dengan
spontanitas, kurangnya perencanaan dan pertimbangan dengan tidak mempedulikan akibat yang ditimbulkan Verplanken dan Herabadi, 2009.
Penelitian juga menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian memiliki persepsi tampilan visual pada aplikasi belanja online yang tinggi. Hal ini dapat
dilihat nilai mean empiris yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai mean teoritik 27,37 20. Selain itu, hasil kategori skor persepsi tampilan visual
pada aplikasi belanja online menunjukkan bahwa 87,79 subjek termasuk dalam kategori skor persepsi tampilan visual pada aplikasi belanja online
tinggi dan 12,21 subjek termasuk dalam kategori skor persepsi tampilan visual pada aplikasi belanja online sedang. Persepsi tampilan visual pada
aplikasi belanja online yang tinggi menunjukkan bahwa konsumen memiliki pengalaman yang optimal untuk membentuk kesan citra visual.
56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis terhadap hipotesis penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan uji korelasi Spearman’s rho yang dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
positif, lemah, dan signifikan antara kecenderungan pembelian impulsif secara online dan persepsi tampilan visual pada aplikasi belanja online pada dewasa awal
N = 262, r = 0,351, p = 0,0000,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin baik persepsi tampilan visual pada aplikasi belanja online maka semakin
tinggi kecenderungan pembelian impulsif secara online pada dewasa awal. Begitu pula sebaliknya, semakin buruk persepsi tampilan visual pada aplikasi belanja
online maka semakin rendah kecenderungan pembelian impulsif secara online pada dewasa awal.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Waktu pengambilan data yang cenderung lama, hal ini disebabkan peneliti
menyebarkan sebuah tautan yang berisi skala, dan banyak dari responden yang mengisi tautan tidak menekan tombol kirim atau submit.
2. Penggunaan gambar contoh pada skala persepsi tampilan visual pada aplikasi
belanja online tampak kurang real. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Aitem skala persepsi tampilan visual pada aplikasi belanja online kurang bisa
menggambarkan mengenai persepsi tampilan visual pada aplikasi belanja online.
C. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya
Lebih memperhatikan administrasi yang digunakan dalam menyebarkan skala yang berupa tautan kepada responden, sehingga responden dapat
menekan tombol kirim atau submit ketika telah selesai melakukan pengisisan skala.
Menggunakan contoh gambar produk yang dijual dengan diambil dari hasil tangkapan layar pada sebuah aplikasi belanja dengan tetap
memperhatikan copyright. 2.
Bagi Dewasa Awal sebagai Subjek Penelitian Individu yang berada dalam rentang dewasa awal diharapkan lebih mampu
mengembangkan kemampuan untuk berpikir reflektif sehingga dapat mempertimbangkan kegunaan dari produk dan konsekuensi negatif yang akan
dialami ketika melakukan pembelian secara tergesa-gesa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. 2007. Dasar – Dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Azwar, S. 2013. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S. 2015. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Bagga, Teena dan Bhatt, M. 2013. A Study of Intrinsic and Extrinsic Factors Influencing
Consumer Buying Behaviour Online. Asia – Pacific Journal of Management Research and
Innovation 9 I, 77 – 90.
BISKOM, Mitra Komunitas, Telematika. 2015. 2015, Pasar E-Commerce Berpotensi Meningkat.
Diakses pada
16 Maret
2016 dari
http:www.apkomindo.idindex.phplogoitem96-2015-pasar-e-commerce-berpotensi- meningkat
Chalal, P. 2015. An Empirical Study on Attractive Features of Mobile Shopping Application. International Journal in Commerce, IT Social Science Vol. 2 Issue
– 06, 58 – 66. Dawson, Sandy dan Kim, M. 2009. External and Internal Trigger Cues of Impulse Buying
Online. Direct Marketing, An International Journal Vol. 3 no. 1, 20 – 34.
Ekeng, A. B., Lifu, F. L., dan Asinya, F. A. 2012. Effect of Demographic Characteristics in Consumer Impulse Buying Among Consumers of Calbar Municipality Cross River State.
Academic Research International Vol. 3, 568 – 574.
Ghani, U., Imran, M., dan Jan, F. A. 2011. The Impact of Demographic Characteristics on Impulse Buying Behaviour of Urban Consumers in Peshawar. International Journal of
Academy Research 3 5, 286 – 289.
Kacen, J. J., dan Lee, J. A. 2002. The Influencing Impulse Buying During an Online Purchase. Electron Commerce Res 7, 367
– 379. Lubis, M. 2014. Konsumen Indonesia Mulai Menyukai Belanja Online. Diakses pada 9 Februari
2016 dari
http:www.nielsen.comidenpress-room2014konsumen-indonesia-mulai- menyukai-belanja-online.html
Madhavaram, Sreedhar dan Laverie, Debra A. 2004. Exploring Impulse Purchasing on the Internet. Advances in Consumer Research Volume 31, 59
– 66. Maulana, A. 2016. Nilai Transaksi E-commerce di Indonesia Menggiurkan. Diakses pada 16
Maret 2016
dari http:www.cnnindonesia.comteknologi20160122170755-185-
106096nilai-transaksi-e-commerce-di-indonesia-menggiurkan Mowen, J. C. dan Minor, M. 2002. Perilaku Konsumen Jilid 2. Jakarta : Salemba Empat.
Ngazis, Amal, Haryanto, A. 2016. Survei : Pengguna Smartphone RI Doyan Tampung Aplikasi.
Diakses pada
29 Agustus
2016 dari
http:teknologi.news.viva.co.idnewsread738838-survei-pengguna-smartphone-ri-doyan- tampung-aplikasi
Papilia, D. E., Olds, S. W., dan Feldman, R. D. 2008. Human Development 10
th
Edition. Jakarta : Salemba Humanika.
Papilia, D. E. dan Feldman, R. D. 2014. Experience Human Development 12
th
Edition. Jakarta : Salemba Humanika.
Parboteeah, D. V., Valacich, J. S., dan Wells, J. D. 2009. The Influence of Website Cha
racteristics on a Consumer’s Urge to Buy Impulsively. Information System Research Vol. 20, no. 1, 60
– 78. Periantalo, J. 2015. Penyusunan Skala Psikologi : Asyik, Mudah, dan Bermanfaat. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar. Prasetyo, B dan Jannah, L. M. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persadan. Priyatno, D. 2014. SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta : C. V ANDI OFFSET.
Rana, Surekha, dan Tirthani, J. 2012. Effect of Education, Income and Gender on Impulsive Buying Among Indian Consumer an Empirical Study of Readymade Garment Customers.
Indian Journal of Applied Research Volume 1. Reed, S. K. 2011. Kognisi Teori dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Humanika.
Rook, D. W. 1987. The Buying Impulse. Journal of Consumer Research Vol. 14. Santoso, A. 2010. Statistik Untuk Psikologi dari Blog Menjadi Buku. Yogyakarta : Universitas
Sanata Dharma. Schultz, D. P., dan Schultz, S. E. 2006. Psychology and Work Today. New Jersey : Pearson
Practice Hall. Siregar, S. 2013. Metode Penelitian Kunatitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan
Manual SPSS. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group. Solso, R. L., Maclin, O. H., dan Maclin, M. K. 2008. Psikologi Kognotif Edisi Kedelapan. Jakarta
: Erlangga. Sternberg, R. J., dan Sternberg, K. 2012. Cognitive Psychology, Sixth Edition. United States of
America : Wadsworth Cengage Learning. Supratiknya, A. 2014. Pengukuran Psikologis. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Turban, E. dan King, D. 2011. Electronic Commerce 2012 Global Edition. New Jersey : Pearson Practice Hall.
Verplanken, B. dan Herabadi, A. 2001. Individual Differences in Impulse Buying Tendency : Feeling and no Thinking. European Journal of Personality 15, S71
– S83. Verplanken, B. dan Sato, A. 2011. The Psychology of Impulse Buying : An Integrative Self
– Regulation Approach. J Consum Policy 34, 197
– 210. Zielfi, M. 2009. Industrial Engineering and Ergonomics. Verlag Berlin Heidelberg : Springer
60
Lampiran 1
Blue Print Skala
BLUE PRINT SKALA KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF SECARA ONLINE
Aspek Indikator Perilaku
Aitem Favorable Aitem Unfavorble
Kognitif : kurangnya
pertimbangan, perencanaan, dan
membeli dengan spontan ketika
melakukan pembelian
1. tidak memikirkan kebutuhan atau
kegunaan dari barang yang dibeli
1. Saya memutuskan membeli barang secara online tanpa menyesuaikan dengan
kebutuhan saya 8
1. Saya selalu mempertimbangkan kebutuhan saya ketika membeli barang
secara online 15
2. Saya langsung membeli barang secara
online sesuai dengan kesukaan saya 33
2. Saya selalu berpikir dengan cermat dalam menentukan barang yang akan saya
beli secara online 29
3. Saya langsung membeli barang yang
menarik bagi saya 36
3. Saya mengabaikan barang-barang yang
menarik jika tidak bermanfaat 18
2. membeli barang- barang di luar
daftar belanja 1.Saya tidak pernah membuat
perencanaan ketika akan berbelanja secara
online 11
1. Saya selalu membuat perencanaan
ketika akan berbelanja secara online 25
2. Saya selalu membeli barang tambahan
di luar daftar belanja 13
2. Saya tidak pernah membeli barang
tambahan di luar daftar belanja 4