Persepsi Tampilan Visual dan Efeknya

20 sedang mempersepsi. Ketika individu menggeser tubuh, memanipulasi objek, dan memposisikan diri di dalam dunia 3-D, maka individu harus menggunakan informasi terkait kedalaman untuk melakukannya. Sebagai contoh, ketika individu sedang mengemudi, maka individu menggunakan kedalaman untuk menaksir jarak antar mobil atau mobil yang akan mendekat Steinberg, 2008.

C. Dewasa Awal

1. Definisi Dewasa Awal

Sudut pandang dari sosiologi mengungkapkan bahwa individu akan dianggap dewasa ketika mereka mampu menanggung diri mereka sendiri atau telah memilih sebuah karir, telah menikah, atau membentuk hubungan romantis yang signifikan, atau mulai untuk berumah tangga Papilia dan Feldman, 2014. Menurut Shanahan, Prfeli, dan Mortimer menyatakan bahwa beberapa indicator internal yang diungkapkan oleh beberapa psikolog seperti otonomi, control diri, dan tanggung jawab pribadi lebih merupakan kerangka berpikir daripada peristiwa yang terpisah-pisah Papilia, Olds dan Feldman, 2008. Menurut Papilia dan Feldman 2014 individu yang masuk dalam masa dewasa awal biasanya berada dalam rentang usia 18-39 tahun. Arnett dalam Papilia dan Feldman, 2014 menyatakan bahwa terdapat tiga criteria untuk 21 mendifinisikan masa dewasa yaitu menerima tanggung jawab akan diri sendiri, membuat keputusan sendiri, dan mandiri secara finansial. Berdasarkan beberapa penjelasan mengenai masa dewasa awal dapat dikatakan bahwa masa dewasa awal berada dalam rentang usia 18- 39 tahun. Masa dewasa awal juga ditandai dengan kemampuan individu untuk bertanggung jawab terhadap diri sendiri, dapat membentuk hubungan romantis yang signifikan, dan mandiri secara finansial.

2. Karakteristik Perkembangan Dewasa Awal

Menurut Papilia dan Feldman 2014, ada dua karakteristik dalam masa dewasa awal, yaitu : a. Berpikir Reflektif Pemikir reflektif umumnya muncul diantara usia 20 dan 25 tahun, yang menyatukan ide-ide atau pertimbangan yang muncul.Berpikir reflektif merupakan jenis berpikir logis yang dominan pada masa dewasa awal. Hal ini membuat seseorang pada masa dewasa awal terus menerus akan dengan aktif mengevaluasi sebuah informasi dan keyakinan mengenai mengenai bukti-bukti yang mendukung mereka dan mengarahkan pada keputusan yang dibuat. b. Kecerdasan Emosi Kecerdasan emosi merupakan komponen penting efektivitas kecerdasan perilaku untuk memahami dan mengatur emosi. Hal ini 22 mengacu pada keterampilan yang saling berhubungan, seperti kemampuan untuk melihat, menggunakan, memahami dan mengelola atau mengatur emosi diri sendiri atau orang lain untuk mencapai suatu tujuan. Selain itu, hal tersebut memungkinkan individu untuk lebih efektif menghadapi lingkungan sosial. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa masa dewasa awal memiliki dua karakteristikyaitu berfikir reflektif dan memiliki kecerdasan emosi.

3. Aspek-aspek Masa Dewasa Awal

Menurut Papilia, Olds, dan Feldman 2014 ada beberapa aspek dari masa dewasa awal, di antaranya ada : a. Perkembangan Fisik Masa dewasa awal merupakan masa dimana seseorang harus memperhatikan kesehatan dan kebugaran mereka. Hal ini dikarenakan apa yang individu ketahui tentang kesehatan berdampak pada apa yang mereka lakukan, apa yang mereka lakukan akan berdampak pada apa yang mereka rasakan. Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan gaya hidup dan berhubungan erat dengan kesehatan dan kebugaran seperti diet dan mengontrol berat badan, aktivitas fisik, tidur, merokok, minum minuman beralkohol, penggunaan obat terlarang, dan stress. 23 b. Perkembangan Kognitif Teori neo-piagetian memperhatikan tingkat tertinggi dari pencapaian kognitif adalah berpikir reflektif atau penalaran abstrak. Berpikir reflektif merupakan bentuk kompleks dari kognisi. Berpikir reflektif pertama kali didefinisikan oleh filsuf Amerika dan seorang pendidik John Dewey sebagai pertimbangan aktif, persisten, dan hati-hati terhadap informasi atau keyakinan mengenai bukti-bukti yang mendukung mereka dan mengarahkan keputusan yang dibuat. Berdasarkan tahap Piaget dari operasi formal, pemikir reflektif dapat menciptakan system kecerdasan kompleks yang menyatukan konflik ide-ide atau pertimbangan yang muncul. Kapasitas pemikir reflektif muncul di antara usia 20 dan 25 tahun. Meskipun hampir semua individu dewasa mengembangkan kapasitas untuk menjadi pemikir reflektif, lebih sedikit yang mencapai kecakapan yang optimal dalam keterampilan tersebut dan bahkan lebih sedikit lagi yang dapat menggunakannya secara konsisten untuk beragam masalah. Penyelidikan lain berhadapan dengan pikiran pascaformal yang mengombinasikan logika dengan emosi dan pengalaman praktis dalam memecahkan masalah yang rancu. Pemikiran pascaformal ini fleksibel, terbuka, adaptif, dan indivialistik. Pemikiran pasca normal juga bersifat relative. Seperti berpikir