Definisi Pembelian Impulsif secara Online

14 konsumen akan meningkat di usia 15-39 tahun dan akan menurun setelahnya. b. Faktor eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu. Menurut Verplanken dan Herabadi 2001, factor eksternal berkaitan dengan penampilan produk secara fisik, cara menampilkan produk, atau adanya tambahan seperti wewangian, warna yang indah, dan musik yang menyenangkan akan memberikan kenyamanan pada konsumen. Hal ini dapat mengakibatkan munculnya suasana hati yang positif sehingga akan meningkatkan pembelian impulsif. Kacen dan Lee dalam Ghani, Imran, dan Jan, 2011 menjelaskan bahwa pembelian impulsif berpotensi untuk semakin berkembang seiring dengan adanya teknologi baru seperti internet dan channel belanja yang ada di televisi. Inovasi penjualan yang memberikan kemudahan pada konsumen juga akan meningkatkan pembelian impulsif, seperti toko yang buka selama 24 jam dan adanya kemudahan untuk mengakses suatu produk dan pelayanan yang di dapat oleh konsumen akan meningkatkan pembelian impulsif. Youn dan Faber dalam Dawson dan Kim, 2009 menemukan bahwa konsumen dengan kecenderungan melakukan pembelian impulsif yang tinggi lebih dipengaruhi oleh stimulus pemasaran 15 seperti iklan, elemen visual, atau hadiah promosi, dan terikat pada pencarian di dalam toko serta cenderung untuk lebih sering merespon dorongan untuk membeli secara impulsif. Selaras dengan itu, Dholakia juga menyatakan bahwa konsumen dapat mengalami dorongan untuk membeli secara impulsif ketika secara visual konsumen dihadapkan dengan promosi tertentu. Promosi yang ditawarkan oleh penjual akan mengarahkan konsumen untuk mengakses sebuah situs web dan konsumen akan dihadapkan dengan produk yang direkomendasikan, produk yang terkait dengan pencarian konsumen, dan produk yang banyak terjual Dawson dan Kim, 2009. Berdasarkan penjelasan faktor yang akan mempengaruhi pembelian impulsif, dapat dikatakan bahwa faktor internal dari pembelian impulsif adalah kepribadian, control diri, dan usia. Sedangkan factor eksternal pembelian impulsif adalah lingkungan toko, stimulus pemasaran yang melibatkan iklan dan adanya elemen visual dan perkembangan teknologi.

B. Persepsi Tampilan Visual

1. Persepsi Tampilan Visual dan Efeknya

Persepsi adalah proses untuk mengenali, mengorganisasikan, dan memahami cerapan inderawi yang diterima dari stimuli lingkungan Epstein Rogers; Goodale; Kosslyn Osheron; Pomerantz dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 Steinberg, 2008. Persepsi mencakup banyak fenomena psikologis, namun yang paling penting adalah persepsi visual. Dalam membentuk persepsi visual, maka individu akan melibatkan pengelihatan, dimana pengelihatan akan menyediakan informasi paling penting dalam pembentukan kesan citra visual Solso, Maclin, dan Maclin 2008. Dalam pembentukan kesan citra visual, individu menggunakan indera penglihatan untuk mengumpulkan informasi dari sebuah tampilan visual yang akan membentuk persepsi visual individu. Tampilan visual digunakan untuk meyajikan informasi yang terdiri dari berbagai jenis informasi yang harus disajikan secara bersamaan Schultz dan Schultz, 2006. Ada tiga tipe tampilan visual, di antaranya ada tampilan visual kuantitatif yang menyajikan nilai numerik yang tepat, tampilan visual kualitatif digunakan saat pembacaan numerik yang tepat tidak diperlukan, dan tampilan visual check reading merupakan jenis yang paling sederhana dari tampilan visual Schultz dan Schultz, 2006. Menurut Ziefle 2009, tampilan visual yang digunakan untuk menyajikan informasi berkaitan dengan produktivitas pengguna dalam hal kecepatan dan ketepatan kinerja visual sehingga informasi yang ditampilan melalui elektronik harus ditampilkan dengan tepat. Hal ini berkaitan dengan kualitas dari informasi yang ditampilkan, baik dalam bentuk teks maupun foto yang ditampilkan. Kualitas dari tampilan visual ini harus sangat diperhatikan hal ini dikarenakan individu dipaksa