Penilaian Kinerja Penggunaan dalam Penilaian Kinerja

38

2.5.2 Penilaian Kinerja

Menurut Mondy 2008:257 penilaian kinerja merupakan sistem formal untuk menilai dan mengevaluasi kinerja tugas individu atau tim. Penilaian kinerja merupakan salah satu faktor penting untuk suksesnya manajemen kinerja. Meskipun penilaian kinerja hanyalah salah satu unsur manajemen kinerja, sistem tersebut penting karena mencerminkan secara langsung rencana strategik organisasi. Terlepas dari penekanan tersebut, sistem penilaian yang efektif akan mengevaluasi prestasi dan menginisiasi rencana-rencana untuk pengembangan, tujuan dan sasaran. Mathis dan Jackson 2009:382 mengemukakan bahwan penilaian kinerja adalah suatu proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan. Organisasi biasanya menggunakan penilaian kinerja dalam dua peran yang memiliki potensi konflik. Peran pertama untuk mengukur kinerja dalam memberikan imbalan kerja atau keputusan administratif lainnya mengenai karyawan. Peran kedua berfokus pengembangan individu. Dalam peran ini, manajer berperan lebih sebagai seorang penasihat dibandingkan seorang hakim, yang akan merubah atmosfer hubungan. Penilaian kinerja mengevaluasi kinerja karyawan saat ini danatau di masa lalu relatif terhadap standar prestasinya Dessler, 2006:322. Penilaian kinerja juga selalu mengasumsikan bahwa karyawan memahami 39 apa standar kinerja mereka, dan penyelia juga memberikan mereka umpan balik, pengembangan dan insentif yang diperlukan untuk membantu orang yang bersangkutan menghilangkan kinerja yang kurang baik atau melanjutkan kinerja

2.5.3 Penggunaan dalam Penilaian Kinerja

Menurut Mathis dan Jackson 2009:382, ada beberapa manfaat pengunaan-penggunaan dalam penilaian kinerja yaitu: 1. Penggunaan Administratif Sistem penilaian sering kali menjadi penghubung antara penghargaan yang diinginkan karyawan dan produktifitas mereka. Hubungan tersebut dapat diperkirakan sebagai berikut: Gambar 2.1. Hubungan Penilaian Kinerja Dengan Penghargaan Sumber : Mathis dan Jackson 2009: 382 Kompensasi yang berbasis kinerja menegaskan ide bahwa kenaikan gaji seharusnya diberikan untuk pencapaian kinerja daripada untuk senioritas. Dalam sistem ini, manajer secara historis telah menjadi pengevaluasi dari kinerja bawahan dan juga yang membuat rekomendasi kompensasi untuk karyawan. Jika ada bagian dari proses penilaian kinerja yang gagal, para karyawan yang berkinerja baik tidak menerima kenaikan Penghargaan Penilaian Kinerja Produktivitas 40 gaji yang lebih besar, yang menyebabkan adanya ketidakadilan dalam kompensasi yang dirasakan karyawan. 2. Penggunaan Pengembangan Penilaian kinerja dapat menjadi sumber utama informasi dan umpan balik untuk karyawan, yang sering kali merupakan kunci perkembangan dimasa depan. Dalam proses pengidentifikasian kekuatan, kelemahan, potensi, dan kebutuhan pelatihan karyawan melalui umpan balik penilaian kinerja. Tujuan dari umpan balik pengembangan adalah lebih kepada mengubah atau menguatkan perilaku individu, daripada untuk membandingkan antarindividu seperti kasus penggunaan administratif dalam penilaian kinerja. Fungsi pengembangan dari penilaian kinerja juga dapat mengidentifikasi bidang-bidang di mana karyawan ingin berkembang. Tabel 2.1. Penggunaan Penilaian Kinerja Sumber : Mathis dan Jackson 2009: 383 Penilaian Kinerja Penggunaan Pengembangan  Mengidentifikasi kekuatan  Mengidentifikasi bidang- bidang untuk pertumbuhan  Perencanaan pengembangan  Pelatihan dan perencanaan karier Penggunaan Administratif  Kompensasi  Promosi  Pemecatan  Perampingan  Pemberhentian sementara 41

2.5.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja