30 keterlibatan kerja, kompensasi yang adil dan lain-lain. Sementara
pandangan kedua mengartikan QWL sebagai persepsi-persepsi karyawan seperti bahwa karyawan merasa aman dalam bekerja, secara relatif merasa
puas serta mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sebagai layaknya manusia Cascio,2006: 24.
2.4.2. Syarat Quality of Work Life QWL
Cascio 2010:25 menyebutkan bahwa untuk merealisasikan QWL secara berhasil diperlukan beberapa persyaratan sebagai berikut :
3. Manajer seharusnya dapat menjadi seorang pemimpin yang baik serta dapat menjadi pembimbing karyawannya, bukan
sebagai ” Bos” dan diktator. 4. Keterbukaan dan kepercayaan, kedua
faktor tersebut merupakan persyaratan utama dalam penerapan konsep QWL
dalam manajemen. 5. Informasi yang berkaitan dengan kegiatan dan manajemen
harus diinformasikan kepada karyawan dan saran-saran dari para karyawan harus diperhatikan secara serius.
6. QWL harus dilakukan secara berkelanjutan mulai dari proses pemecahan masalah yang dihadapi oleh manajemen dan para
karyawan hingga sampai membentuk mitra kerja diantara mereka.
31 7. QWL tidak dapat dilaksanakan secara sepihak oleh manajemen
saja, melainkan peran serta seluruh karyawan perlu ditingkatkan.
2.4.3. Faktor-faktor Quality of Work Life QWL
Menurut Sonny Sumarsono dalam Yuliati 2010:14 mengatakan faktor kualitas kehidupan kerja meliputi: a Partisipasi dalam pengambilan
keputusan, b Advancement kesempatan untuk berkembang, c Rasa bangga pendapatan yang layak, d Pendidikan yang memiliki kayawan.
a. Partisipasi dalam pengambilan keputusan Partisipasi
dalam pengambilan
keputusan merupakan
keterlibatan karyawan dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi, terutama dalam hal pengambilan kebijakan yang akan
dipilih. Kegiatan dalam pengambilan kebijakan biasanya dilakukan melalui meeting dalam rangka membahas seputar permasalahan-
permasalahan organisasi. Di dalam kegitana ini nantinya karyawan dapat memberikan ide, saran dan kritikan bagi organisasi sehingga
dalam mencapai tujuan organisasi tersebut. b. Advancement kesempatan untuk berkembang
Hasibuhan dalam Yuliati 2010:15 mengatakan bahwa pengembangan merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan
teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan melalui pendidikan dan training latihan.
32 Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa, pengembangan
dapat meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral bagi karyawan hal ini dilakukan melaui pendidikan.
Selanjutnya, training dilaksanakan guna meningkatkan ketrampilan teknis pekerjaan.
c. Pendapatan yang layak atau sesuai harapan Undang-undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1974
Tentang Pokok-pokok Kepegawaian menjelaskan bahwa gaji merupakan balasan dari jasa atau wujud penghargaan atas hasil
kerja seseorang. Oleh sebab itu, gaji yang diberikan kepada karyawan haruslah layak sesuai dengan hasil kerja yang telah
dilakukan. Sehingga karyawan mampu memiliki kepuasan dan kenyamana dalam tempat kerjanya.
d. Latar belakang pendidikan karyawan Undang-undang No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan nasional adalah tahap pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik tujuan yang akan
dipakai, dan kemapuan yang dikembangkan. Oleh sebab itu, tingkat pendidikan karyawan hal yang penting dalam menentukan
kualitas kehidupan kerjanya, untuk mencapai perkembangan terhadap kemampuan diri sebagai karyawan dan organisasi serta
tujuan organisasi.
33
2.4.4. Dimensi dan Indikator Quality of Work Life QWL