Uji Validitas Data Uji Reliabilitas Data

54 gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

b. Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas Data

Menurut Siregar 2013: 75 validitas atau kesahihan menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur a valid measure if it succesfully measure the phenomenon. Sujarweni dan Endrayanto 2012: 177 menyatakan uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertannyaan. Hasil r hitung kita bandingkan dengan r tabel di mana df=n-2 dengan sig 5. Jika r tabel r hitung maka valid.

2. Uji Reliabilitas Data

Menurut Sujarweni dan Endrayanto 2012: 186 reliabilitas keandalan merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk- kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi dari suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Uji reliabilitas dapat dilihat pada nilai Cronbach Alfa, jika nilai Cronbach Alpha 0.60 maka reliabel. Namun, jika Cronbach Alpha 0.60 maka kontruk pertanyaan dimensi variabel adalah tidak reliabel. 55

c. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik harus dilakukan untuk menguji layak tidaknya model analisis regresi yang digunakan dalam penelitian. Uji ini meliputi:

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali 2013:160 pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi yang normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

b. Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali 2013:105 pada uji ini dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjuikan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen terikat dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1Tolerance. Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai toleransinya ≤ 0,10 atau sama dengan VIF ≥ 10 56

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2013: 139 uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu ke pengamatan lain. Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedasotas dan jika berbeda disebut Heteroskedatisitas.

d. Analisis Regresi Berganda

Yakni suatu analisis untuk melihat sejauh mana pengaruh Organizational Citizenship Behavior OCB dan Quality of Work Life QWL terhadap tingkat kinerja karyawan pada PT. Nissan Motor Indonesia, Cinere. Analisis regresi linier berganda menggunakan rumus persamaan seperti yang dikutip dalam Ghozali 2013:139, yakni: Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = Kinerja karyawan a = Konstanta b 1 = Koefisien regresi dari variabel X 1 X 1 = Organizational Citizenship Behavior OCB b 2 = Koefisien regresi dari variabel X 2 X 2 = Quality of Work Life QWL e = Error 57 Data yang diperoleh nantinya akan diolah menggunakan program olah data komputer yaitu SPSS 21 untuk menghasilkan nilai koefisien determinasi yang lebih akurat.

e. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi atau R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai mendekati satu berarti variabel-variabel memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Imam Ghozali, 2013: 87. f. Uji Hipotesis a. Uji F Uji Simultan Menurut Ghozali 2013:98 uji F atau uji simultan digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen atau terikat. Kriteria hitungnya adalah apabila F hitung ≤ F tabel Ho diterima dan Ha ditolak begitu juga sebaliknya. Jika probabilitas ≥ 5 berarti Ho diterima dan Ha ditolak, begitu juga sebaliknya. Adapun bentuk hipotesis secara simultan penelitian ini adalah: 58 Ho : b1 = b2 = 0:Organizational Citizenship Behavior OCB dan Quality of Work Life QWL secara simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja. Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0:Organizational Citizenship Behavior OCB dan Quality of Work Life QWL secara simultan berpengaruh terhadap kinerja. b. Uji t Uji Parsial Uji parsial atau uji t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2013: 98. Kriteria dalam uji parsial uji t dapat dilihat sebagai berikut: 1 Uji Hipotesis dengan membandingkan t hitung dengan t tabel a Apabila t tabel t hitung atau t hitung t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b Apabila t tabel t hitung atau t hitung t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. c 2 Uji Hipotesis berdasarkan Signifikansi a Jika angka sig. 0,05, maka Ho diterima 59 b Jika angka sig. 0,05, maka Ho ditolak

G. Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu dua variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Organizational Citizenship Behaviour OCB dan Quality of Work LifeQWL. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja, sebagai berikut : 1. Variabel Organizational Citizenship Behaviour OCB a. Definisi operasional Jacqueline dalam Bukhari 2008, OCB adalah suatu perilaku extra role, yakni suatu perilaku yang tidak dibutuhkan disyaratkan dalam organisasi dan lebih mengandalkan praktek semata terhadap kesediaan seorang karyawan sebagai konsekuensinya dalam lingkungan organisasi. b. Indikator operasional Ada lima inidikator yang menjabarkan tentang OCB menurut Organ dalam Tambe dan Shanker 2014: 67, antara lain : 1. Conscientiousness 2. Altruism 60 3. Civic Virtue 4. Sportmanship 5. Courtesy Courtesy c. Skala pengukuran Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. 2. Variabel Quality of Work LifeQWL a. Definisi operasional QWL sebagai persepsi-persepsi karyawan seperti bahwa karyawan merasa aman dalam bekerja, secara relatif merasa puas serta mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sebagai layaknya manusia Cascio, 2006: 24. b. Indikator operasional Dalam hal ini indikator QWL menurut Porkiani, et al. 2011: 691 diukur dari : 1 Keamanan kerja 2 Keadilan dan kesetaraan 3 Pendapatan gaji dan tunjangan yang diterima 4 Peningkatan keterampilan dan kesempatan 5 Partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan c. Skala pengukuran Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. 61 3. Variabel kinerja a. Definisi operasional Simanjuntak 2011:1 kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. b. Inidikator operasional Dalam hal ini menurut Mathis dan Jackson 2009:113 antara lain : 1. Kemampuan individual untuk melakukan pekerjaan tersebut 2. Tingkat usaha yang dicurahkan 3. Dukungan dari organisasi c. Skala pengukuran Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. 4. Operasional variabel Tabel 3.1. Operasional Variabel No. Definisi Operasional Dimensi Skala Pengukuran 1. Jacqueline dalam Bukhari 2008, OCB adalah suatu perilaku extra role, yakni suatu perilaku yang tidakdibutuhkan dalam 1. Conscientiousness 2. Altruism 3. Civic Virtue 4. Sportmanship 5. Courtesy Likert 62 organisasi dan lebih mengandalkan praktek semata terhadapkesediaan seorang karyawan sebagai konsekuensinya dalam lingkunganorganisasi. 2. QWL sebagai persepsi- persepsi karyawan seperti bahwa karyawan merasa aman dalam bekerja, secara relatif merasa puas serta mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sebagai layaknya manusia Cascio, 2006: 24. 1. Keamanan kerja 2. Keadilan dan kesetaraan 3. Gaji dan tunjangan yang diterima 4. Peningkatan keterampilan dan kesempatan 5. Partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan Likert 3. Simanjuntak 2011:1 kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas 1. Kemampuan individu untuk melakukan pekerjaan tersebut Likert 63 pelaksanaan tugas tertentu. 2. Tingkat usaha yang dicurahkan 3. Dukungan organisasi 64 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Perusahaan