Latar Belakang Penelitian 1 Identifikasi Masalah

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

A. 1 Identifikasi Masalah

Pada era globalisasi saat ini dibutuhkan berbagai perubahan baik pada organisasi hingga individu yang berperan di dalamnya, dimana sebuah organisasi dituntut untuk terus dapat berinovasi, aktif, dan dapat merespon cepat segala kebutuhannya dalam mengembangakan organisasi. Setiap organisasi atau perusahaan beroperasi dengan menggunakan seluruh sumber dayanya untuk menghasilkan barang atau jasa yang berdaya jual. Menurut Boone dan Kurtz 2008: 8 hal itu dapat dilakukan jika perusahaan mengacu pada empat input dasar: sumber daya alam, modal, sumber daya manusia dan kewirausahaan. Karena ke-empat input yang dimiliki perusahaan bersifat terbatas sehingga perusahaan diituntut mampu memberdayakan dengan optimalkan penggunaannya untuk kelangsungan hidup perusahaan. Diantara berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan, Sumber Daya Manusia SDM menempati posisi strategis diantara sumber daya lainnya. Tanpa SDM, sumber daya lain yang dimiliki oleh organisasi tidak dapat dimanfaatkan apalagi untuk dikelola menjadi suatu produk. Organisasi yang baik, dalam perkembangannya pastilah menitik beratkan 2 pada sumber daya manusia human resources guna menjalankan fungsinya dengan optimal, khususnya dalam menghadapi perubahan lingkungan yang terjadi. Dengan demikian kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral dari para pelaku organisasi di semua tingkat pekerjaan amat dibutuhkan. Beberapa tahun terakhir ini banyak fungsi Sumber Daya Manusia SDM berperan melalui visi, strategi, struktur, proses dan sistem baru. Namun demikian, untuk kelangsungan transformasi fungsi-fungsi SDM, profesional SDM harus mengembangkan dan menunjukkan kompetensi baru untuk memenuhi peran dan tanggung jawab mereka. Setiap organisasi berkepentingan terhadap kinerja terbaik yang mampu dihasilkan oleh rangkaian sistem yang berlaku dalam organisasi tersebut. Manajemen SDM merupakan salah satu faktor kunci untuk mendapatkan kinerja terbaik, karena selalu menangani masalah keterampilan dan keahlian, manajemen SDM juga berkewajiban membangun perilaku kondusif karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. Organisasi pada umumnya percaya bahwa untuk mencapai keunggulan harus mengusahakan kinerja hingga ke individualnya semaksimal mungkin, karena pada dasarnya kinerja individu akan mempengaruhi kinerja tim atau kelompok kerja dan secara keseluruhan kinerja yang mereka lakukan akan berdampak pada baik dan buruknya kinerja sebuah organisasi. 3 Pada era ini persaingan dalam dunia industri otomotif sangatlah ketat, terlebih pada negeri ini. Indonesia dengan luas wilayah 1.910.931,32 kilometer persegi dan dengan jumlah penduduk sebanyak 237.641.326 jiwa www.bps.go.id, merupakan pasar yang sangat luas dan menjanjikan bagi sebuah perusahan untuk dapat meraih keuntungan dan berkembang pesat di dalamnya, akan tetapi hal ini tidaklah mudah karena telah banyak perusahan-perusahaan yang ikut meramaikan pasar industri kerdaraan bermotor di negeri ini. Akses transportasi pun menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap masyarakat dalam negeri ini. Hal ini terbukti dari peningkatan penjualan mobil di Tanah Air selama 2013 mencapai 1.229.916 unit atau naik 10 persen dari tahun sebelumnya 2012, yaitu 1.116.230 unit www.kemenperin.go.id. Gambar 1.1. Data penjualan mobil dalam negeri Sumber : www.kemenperin.go.id 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000 2011 2012 2013 2014 Penjualan 894,164 1,116,230 1,229,916 1,208,019 U n it Penjualan Mobil Dalam Negeri 4 PT. Nissan Motor Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang otomotif yang ikut meramaikan pasar dalam negeri ini. Menurut Ricky Thio, GM Sales PT. Nissan Motor Indonesia dalam Merdeka.com pada 10 Juni2013, bahwa penjualan mobil perusahaan ini, khususnya Grand Livina terus mengalami peningkatan setiap bulannya. Pada Mei 2013, PT. Nissan Motor Indonesia mengklaim berhasil menjual 5.700 unit mobil kepada konsumen. Menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Gaikindo pada Juni 2015 dalam CNN Indonesia, Gaikindo mencatatkan penjualan mobil pada Mei 2015 PT. Nissan Motor Indonesia berhasil menjual kendaraan roda empat sebanyak 2.091 unit, meningkat dari separuh angka penjualan April yang sebanyak 1.321 unit. Selain hal tersebut pencapaian demi pencapaian pun telah diukir oleh PT. Nissan Motor Indonesia dalam negeri ini, tentunya hal tersebut tidaklah lepas dari pengaruh kinerja individu karyawan dalam perusahaan. Maka, untuk mencapai keunggulan tersebut dibutuhkan perhatian khusus dari peusahaan maupun karyawan itu sendiri untuk dapat mencapai segala tujuan yang telah dibuat. Berbagai strategi pun banyak dilakukan oleh perusahan tersebut untukdapat mempertahankan dan meningkatkan daya saing terhadap perusahaan lainnya. Mereka sadar bahwa Sumber Daya Manusia SDM yang tangguhlah yang dapat membuat sebuah perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif. 5 Mereka percaya bahwa keberhasilan perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja individu karyawan. Sampai saat ini kinerja masih merupakan permasalahan yang selalu dihadapi oleh pihak manajemen, sehingga manajemen perlu mengetahui hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Perilaku yang menjadi tuntutan pada organisasi saat ini tidak hanya perilaku in-role, tetapi juga perilaku extra-role atau perilaku yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja, dimana perilaku extra-role yang dimaksud adalah dengan tumbuhnya Organizational Citizenship Behavior OCB dalam sebuah organisasi. Perilaku ini cenderung melihat seseorang karyawan sebagai mahluk sosial menjadi anggota organisasi, dibanding sebagai mahluk individu yang hanya mementingkan diri sendiri. Sebagai mahluk sosial, manusia mempunyai kemampuan untuk memiliki empati dan simpati kepada orang lain juga lingkungannya serta menyelaraskan nilai yang dianutnya dengan nilai-nilai yang terdapat dapat lingkungannya untuk dapat meningkatkan interaksi sosial yang lebih baik. Di dalam kegiatan perusahaan aplikasi pada prinsip-prinsip OCB telah diwujudkan PT. Indomobil Trada Nasional Nissan-Cinere dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah ketika perusahaan mengadakan perayaan HUT Hari Ulang Tahun PT. Indomobil Trada Nasional Nissan- Cinere para karyawan tidak sungkan untuk dapat terlibat dan turut menyukseskan berbagai acara untuk memeriahkannya bahkan hingga 6 melewati batas jam kerja mereka untuk menghias kantor mereka dalam rangka HUT kantornya. Selain itu menurut Bapak Agus Susanto selaku Human Resources and General Affair HRGA pada PT. Indomobil Trada Nasional Nissan-Cinere, kegiatan senam bersama yang dilaksanakan satu bulan sekali dihari Jumat pagi juga sangat mendapat respon positive dari karyawan dan acara senam ini ditutup dengan makan-makan bersama seluruh karyawan Nissan Cinere. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada hari Jumat, 02 Oktober 2015. Perilaku OCB diperusahaan ini juga tercermin ketika karyawan pada Finance Accounting Departement FAD mendapat pekerjaan yang overload maka bagian Nissan Stock and Delivery AdminNSDA ketika pekerjaannya sudah selesai maka akan turut membantu menyelesaikan tugas karyawan pada bagian FAD, begitu juga sebaliknya. Hal tersebut tentu tidak akan mudah terjadi bila perusahaan kurang memperhatikan Quality of Work LifeQWL bagi karyawannya. Lebih dari itu perusahaan akan menghadapi kondisi dimana karyawan lebih memilih untuk pindah ke perusahaan lain, karena mereka lebih memilih untuk bekerja di perusahaan lain yang menerapkan berbagai faktor kualitas kehidupan kerja yang lebih menjanjikan. Membina dan menjaga semangat kerja karyawan perlu dilakukan secara berkelanjutan agar karyawan terbiasa dan mempunyai semangat kerja yang tinggi karena hal ini akan berdampak terhadap produktivitas 7 Worker St aff Coordinat or Supervisor Assist ant M anager Branch Head kerja karyawan tersebut. Salah satu bentuk perwujudan QWL pada PT. Indomobil Trada Nasional Nissan-Cinere adalah dengan memberikan minimal gaji yang sesuai dengan Upah Minimum Regional UMR dan hal tersebut belum ditambah dengan insentif. Gaji yang diberikan pun disesuaikan dengan tingkat jabatan karyawan diperusahaan tersebut yakni: Gambar 1.2 Tingkat Jabatan PT. Indomobil Trada Nasional Nissan Cinere Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 02 Oktober 2015, pukul 11.00 WIB dengan HRGA PT. Indomobil Trada Nasional Nissan- Cinere. Menurutnya selama kantor tersebut berdiri belum pernah terjadi Pemutuusan Hubungan Kerja PHK yang dilakukan oleh perusahaan dan perusahaan pun telah memberikan bebagai keamanan dan kenyamanan bagi karyawan diantaranya adalah kelengkapan keamanan gedung seperti 8 Alat Pemadam Kebakaran APAR, smoke detector, fire detector dan lainnya. Untuk teknisi pun diberi kelengkapan keamanan seperti helm, safety shoes, wearpack dan lainnya. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk menganalisis tentang Organizational Citizenship Behavior OCB yang dikaitkan dengan Quality of Work Life QWL terhadap kinerja karyawan di dalam PT. Indomobil Trada Nasional Nissan-Cinere melalui penelitian skripsi. Adapun judul dari penelitian skripsi ini adalah : “Pengaruh Organizational Citizenship Behavior OCB dan Quality of Work Life QWL Terhadap Kinerja Karyawan” A.2 Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah yang terpapar di atas diperoleh gambaran dimensi permasalahan yang begitu luas. Namun menyadari adanya keterbatasan waktu dan kemampuan, maka penulis memandang perlu memberi batasan masalah secara jelas dan terfokus.Selanjutnya masalah yang menjadi obyek penelitian dibatasi hanya pada pengaruh Organizational Citizenship Behavior OCB dan Quality of Work Life QWL terhadap kinerja karyawan.

B. Perumusan Masalah