Fungsi Produksi Peternak Plasma

61 yang berarti bahwa pendugaan model yang diperoleh tidak menunjukkan adanya multikolinieritas. Uji heteroshedastisitas dilakukan untuk memastikan varian unsur ganggauan adalah konstan, tidak tergantung pada nilai dalam varian yang menjelaskan. Model regresi dikatakan memenuhi asumsi homokedastisitas, jika sebaran titik-titik pada scatterplot tidak membentuk pola tertentu dan titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. Gambar pada lampiran 13 memperlihatkan bahwa sebaran titik-titik pada scatterplot tidak membentuk pola tertentu dan titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal tersebut menunjukkan bahwa model pada persamaan regresi tersebut memenuhi asumsi homokedastisitas sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji kenormalan pada model dilakukan dengan menggunakan Kolmogorv- Smirnov. Model regresi dikatakan menyebar secara normal apabila nilai dari KS hitung lebih kecil dari KS tabel. Berdasarkan lampiran 14 diperoleh KS hitung sebesar 0,125, nilai tersebut lebih kecil dari nilai KS tabel yaitu sebesar 0,190. Hal tersebut menunjukkan bahwa model tersebut telah memenuhi asumsi kenormalan dan data menyebar normal.

b. Fungsi Produksi Peternak Plasma

Ln Y = - 0.062 + 0.899 Ln X 1 + 0.129 Ln X 2 + 0.0500 Ln X 3 + 0.087 Ln X 4 + 0.118 Ln X 5 + 0.0066 D ............................................................. 6.6 62 Tabel 9. Hasil Pendugaan Fungsi Produksi Usahaternak Peternak Plasma Berdasarkan Skala Usaha di Kecamatan Pamijahan Variabel Koefisien Standar Error T-hitung Peluang VIF Konstanta -0,062 0,6989 -0,09 0,930 Pakan X1 0,899 0,0691 13,00 0,000 9,4 Tenaga Kerja X2 0,129 0,0831 1,54 0,133 5,2 Mortalitas X3 0,0500 0,0687 0,73 0,472 1,2 Kepadatan Kandang X4 0,087 0,1338 0,65 0,522 1,3 Vaksin Pemanas X 5 r 0,118 0,1668 0,71 0,484 1,2 Dummy 0,0066 0,0683 0,10 0,923 4,1 R-Sq = 98,2 R-Sq adj = 98,1 DW = 1,48898 Sumber: Data Primer Diolah, 2012. Keterangan: Nyata pada taraf 5 persen Nyata pada taraf 15 persen Nilai T-hitung dari Tabel 9 menunjukkan bahwa variabel pakan berpengaruh nyata pada α 5 persen, sedangkan tenaga kerja berpengaruh nyata pada α 15 persen. Variabel yang tidak berpengaruh nyata terhadap model adalah variabel mortalitas, kepadatan kandang, respesifikasi antara vaksin dan pemanas serta dummy skala usaha peternak plasma ini memiliki arti bahwa pengaruh variabel tersebut memiliki pengaruh kecil terhadap turun naiknya produksi usahaternak ayam ras pedaging. Nilai elastisitas produksi Σbi yang didapat dari model adalah sebesar 1,283. Artinya bahwa fungsi produksi berada pada daerah increasing return dimana, setiap proporsi penambahan input akan menghasilkan output dengan proporsi lebih besar. Peningkatan input sebesar satu persen akan menghasilkan output sebesar 1,283 persen. Daerah increasing ini menggambarkan bahwa belum tercapai produksi optimum dan keuntungan maksimum, sehingga peningkatan penggunaan input produksi masih dapat dilakukan. Penggunaan pakan berpengaruh nyata pada produksi usahaternak ayam ras pedaging pada α 5 persen, artinya setiap peningkatan penggunaan pakan dalam proses produksi akan meningkatkan produksi pada usahaternak ayam ras pedaging. Nilai elastisitas pakan dalam fungsi produksi usahaternak ayam ras 63 pedaging adalah sebesar 0,899 yang artinya setiap peningkatan pakan sebesar 1 persen akan meningkatkan jumlah produksi usahaternak sebesar 0,899 persen, ceteris paribus. Nilai koefisien menunjukkan besaran yang positif dan berada pada nilai nol dan satu 0 ≤ Ep ≤ 1, yang menggambarkan bahwa penggunaan pakan berada dalam daerah rasional. Hal ini menunjukkan penggunaan pakan masih dapat dilakukan penambahan untuk meningkatkan produksi dan mencapai keuntungan maksimum. Penggunaan tenaga kerja berpengaruh nyata pada produksi usahaternak ayam ras pedaging pada α 15 persen, artinya setiap peningkatan penggunaan tenaga kerja dalam proses produksi akan meningkatkan produksi pada usahaternak ayam ras pedaging. Nilai elastisitas tenaga kerja dalam fungsi produksi usahaternak ayam ras pedaging adalah sebesar 0,129 yang artinya setiap peningkatan tenaga kerja sebesar 1 persen akan meningkatkan jumlah produksi usahaternak sebesar 0,129 persen, ceteris paribus. Nilai koefisien menunjukkan besaran yang positif dan berada pada nilai nol dan satu 0 ≤ Ep ≤ 1, yang menggambarkan bahwa penggunaan tenaga kerja berada dalam daerah rasional. Hal ini menunjukkan penggunaan tenaga kerja masih dapat dilakukan penambahan untuk meningkatkan produksi dan mencapai keuntungan maksimum. Mortalitas tidak berpengaruh nyata terhadap produksi usahaternak ayam ras pada α 20 persen, artinya setiap peningkatan mortalitas dalam proses produksi tidak akan meningkatkan produksi pada usahaternak ayam ras pedaging. Nilai elastisitas mortalitas dalam fungsi produksi usahaternak ayam ras pedaging adalah sebesar 0,0500. Nilai koefisien menunjukkan besaran yang positif dan berada pada nilai nol dan satu 0 ≤ Ep ≤ 1, yang menggambarkan mortalitas berada pada 64 daerah rasional. Diduga tidak nyatanya variabel karena mortalitas yang terjadi tidak begitu besar sehingga tidak berpengaruh nyata terhadap total produksi ayam ras pedaging. Kepadatan kandang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi usahaternak ayam ras pada α 20 persen, artinya setiap peningkatan kepadatan kandang dalam proses produksi tidak akan meningkatkan produksi pada usahaternak ayam ras pedaging. Nilai elastisitas kepadatan kandang dalam fungsi produksi usahaternak ayam ras pedaging adalah sebesar 0,087. Nilai koefisien menunjukkan besaran yang positif dan berada pada nilai nol dan satu 0 ≤ Ep ≤ 1, yang menggambarkan kepadatan kandang berada pada daerah rasional. Hal ini menunjukkan kepadatan kandang masih dapat dilakukan penambahan untuk meningkatkan produksi dan mencapai keuntungan maksimum. Respesifikasi antara vaksin dan pemanas berpengaruh positif terhadap produksi usahaternak ayam ras pedaging dan tidak berpengaru h nyata pada α 20 persen, artinya setiap peningkatan respesifikasi antara vaksin dan pemanas dalam proses produksi tidak akan meningkatkan produksi pada usahaternak ayam ras pedaging. Nilai elastisitas respesifikasi antara vaksin dan pemanas dalam fungsi produksi usahaternak ayam ras pedaging adalah sebesar 0,118. Nilai koefisien menunjukkan besaran yang positif dan berada pada nilai nol dan satu 0 ≤ Ep ≤ 1, yang menggambarkan respesifikasi antara vaksin dan pemanas berada pada daerah rasional. Hal ini menunjukkan respesifikasi antara vaksin dan pemanas masih dapat dilakukan penambahan untuk meningkatkan produksi dan mencapai keuntungan maksimum. Diduga tidak nyatanya variabel karena respesifikasi 65 antara vaksin dan pemanas tidak berpengaruh terlalu besar terhadap total produksi ayam ras pedaging. Dummy skala usaha peternak berpengaruh positif terhadap produksi usahaternak ayam ras pedaging dan tidak berpengaruh nyata pada α 20 persen. Nilai elastisitas dummy tipe peternak dalam fungsi produksi adalah sebesar 0,0066. Hal ni menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan produksi usahaternak ayam ras pedaging antara peternak dengan skala kurang dari 5.000 ekor dan diatas 5.000 ekor pada peternak plasma. Uji multikolinieritas untuk memastikan tidak adanya hubungan linier antar variabel independen. Nilai VIF yang terdapat pada Tabel 9 untuk analisis faktor- faktor produksi usahaternak ayam ras pedaging berkisar antara 1,2 sampai 9,4 yang berarti bahwa pendugaan model yang diperoleh tidak menunjukkan adanya multikolinieritas. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk memastikan varian unsur ganggauan adalah konstan, tidak tergantung pada nilai dalam varian yang menjelaskan. Model regresi dikatakan memenuhi asumsi homokedastisitas, jika sebaran titik-titik pada scatterplot tidak membentuk pola tertentu dan titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. Gambar pada lampiran 13 memperlihatkan bahwa sebaran titik-titik pada scatterplot tidak membentuk pola tertentu dan titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal tersebut menunjukkan bahwa model pada persamaan regresi tersebut memenuhi asumsi homokedastisitas sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji kenormalan pada model dilakukan dengan menggunakan Kolmogorv- Smirnov. Model regresi dikatakan menyebar secara normal apabila nilai dari KS 66 hitung lebih kecil dari KS tabel. Berdasarkan lampiran 14 diperoleh KS hitung sebesar 0,075, nilai tersebut lebih kecil dari nilai KS tabel yaitu sebesar 0,165. Hal tersebut menunjukkan bahwa model tersebut telah memenuhi asumsi kenormalan dan data menyebar normal.

6.2. Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi