28 peternak plasma. Untuk analisis usaha ternak dilakukan dengan cara
membandingkan usahaternak mandiri dan plasma.
4.4.2.1. Analisis Fungsi Produksi
Setelah menguraikan faktor-faktor produksi, kemudian disusun suatu model fungsi produksi untuk menduga hubungan fisik atau teknis antara faktor-
faktor produksi yang digunakan dengan produksi yang dihasilkan. Fungsi produksi yang digunakan adalah fungsi produksi Cobb-Douglas, yang secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut: Y = b
X
1 b
1
X
2 b
2
X
3 b
3
X
4 b
4
X
5 b5
X6
b6
e
b7D1 + b8D2+u
........................................ 4.1 Dengan mentransformasikan dari fungsi Cobb-Douglas kedalam bentuk
logaritmik, model fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut: Ln Y = Ln b
+ b
1
Ln X
1
+ ... + b
6
Ln X
6
+ b
7
D
1
+ b
8
D
2
+ u ................... 4.2 Dimana:
Y = Hasil produksi daging per periode kg broiler hidup
X
1
= Pakan per periode kg X
2
= Tenaga kerja per periode HKP X
3
= Mortalitas X
4
= Kepadatan kandang ekorm
2
X
5
= Vaksin per periode ml X
6
= Pemanas per periode kg D
1
= Dummy pola usaha; 0 = Peternak mandiri; 1 = Peternak plasma D
2
= Dummy skala usahat ernak; 1 ≥ 5.000 ekor; 0 = 5000 ekor
Ln b = Intersep, merupakan besaran parameter
u = Unsur sisa
b
1
,b
2
,...,b
6
= Koefisien regresi, merupakan nilai dugaan parameter Metode statistik yang digunakan untuk menerangkan hubungan sebab
akibat dari faktor produksi dalam fungsi produksi di atas adalah regresi. Berdasarkan analisis regresi linier sederhana logaritmik akan didapat besarnya
29 nilai F-hitung, t-hitung, dan R
2
. Nilai F-hitung digunakan untuk melihat apakah parameter bebas yang digunakan X
1
,X
2
,...,X
6
secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap parameter tidak bebas. Bila F-hitung lebih besar dari F-tabel maka
parameter bebas secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap parameter tidak bebas. Nilai t-hitung digunakan untuk menguji secara statistik apakah
koefisien regresi dari masing-masing parameter bebas X
n
yang dipakai, secara terpisah berpengaruh nyata atau tidak terhadap parameter tidak bebas Y. Apabila
t-hitung lebih besar dari t-tabel berati parameter yang diuji berpengaruh nyata terhadap parameter tidak bebas, sebaliknya bila t-hitung lebih kecil dari t-tabel
berarti parameter yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap parameter bebas. R
2
digunakan untuk melihat sejauh mana keragaman yang diterapkan oleh parameter bebas X terhadap parameter tidak bebas Y.
4.4.2.2. Analisis Efisiensi Produksi