Tanah Fisiografi Teknik Analisis Data

4.1.5 Geologi

Struktur geologi regional sangat dipengaruhi oleh tatanan geologi Sumatera. Dari struktur geologi, Kabupaten Limapuluh Kota termasuk ke dalam daerah cekungan Payakumbuh, yang memiliki struktur sesarpatahan berupa struktur sesar normal sesar turun dan sesar geser yang merupakan refleksi dari basement daerah berupa Sistem Sesar Bongkah Block Faulting System. Sesar yang berkembang adalah Sesar Normal Kelok Sembilan-Solok Bio Bio, selain itu juga terdapat sesar normal lainnya yaitu Sesar Normal Batu Balang, Sesar Normal Bukik Bulek Banja Laweh, Sesar Normal Koto Alam, Sesar Normal sinklik ke arah tenggara Bukik Bapanasan, Sesar Geser Taratak dan Sesar Geser Suliki. Struktur perlipatan terdapat di sekitar daerah Gunuang Malintang, berupa struktur sinklin ke arah tenggara. Struktur geologi lainnya adalah Kekar Joint yaitu berupa Kekar Silang Shear Joint dan Kekar Tarik Tension Joint. Kabupaten Limapuluh Kota yang berada pada daratan pulau Sumatera apabila ditinjau dari segi geologi umum, posisinya berada pada Busur Magmatik Sunda-Banda berumur Miosen-Plistosen, yang dikenal paling panjang, yang membujur dari utara pulau Sumatera terus ke pulau Jawa sampai ke sebelah timur Nusa Tenggara. Struktur geologi wilayah Kabupaten Limapuluh Kota terdiri dari empat jenis, yaitu : • Formasi A : Kwarter • Formasi B : Neogene, paleogene, Eogene • Formasi C : Parmeocarbon • Formasi D : Tufa Vulkan dan Granit Boxit Sebaran formasi A Teras ini terdapat di bagian tengah Kecamatan Pangkalan Koto Baru, sedangkan formasi batuan Neogene terdapat di bagian utara dan tengah Kecamatan Kapua IX, Suliki, Guguak dan Luak. Sedangkan formasi D terdapat di bagian timur Kecamatan Gunuang Omeh dan bagian tengah Kecamatan Suliki dan Guguak.

4.1.6 Tanah

Jenis tanah paling banyak ditemui di Kabupaten Limapuluh Kota adalah ordo Inceptisol, great group yang paling utama yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota yaitu Dystropepts, Tropudults, Tropohumults serta beberapa great group lain seperti Haplorthox, Tropofluvents, Troporthens, Tropaquepts, Eutropepts, Humitropepts, Hapludands . Dystropepts merupakan suatu jenis tanah yang bertekstur halus, berpenampang dangkal sampai dalam dan biasanya terdapat di daerah tanggulbantaran sungai. Tanah ini tersebar pada topografi datar sampai bergunung dan morfologi wilayah tertoreh sampai perbukitan tertoreh dan pegunungan tertoreh. Tropohumults merupakan tanah memiliki tingkat kesuburan tanah tergolong rendah. Drainase tanah sangat baik dan saluran cukup dalam. Bahan induk tanah berasal dari bahan vulkanik.

4.1.7 Fisiografi

Fisiografi Kabupaten Limapuluh Kota terbagi menjadi 5 group yaitu : Denudasional D, Vulkanik V, Fluvial F, Antropogenik A dan SolusionalKarst K. Group Denudasional D, merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi akibat proses degradasi seperti longsor dan erosi. Contoh satuan bentuklahan ini antara lain: bukit sisa, lembah sungai dan lahan rusak. Group Volkanik V, merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi akibat aktivitas gunung api. Contoh bentuklahan ini antara lain: kerucut gunung api, medan lava, kawah, dan kaldera. Group Fluvial F, merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi akibat aktivitas sungai. Dataran banjir, rawa belakang, teras sungai, dan tanggul alam merupakan contoh-contoh satuan bentuklahan ini. Group Antropogenik A, merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi akibat aktivitas manusia. Waduk, kota, dan pelabuhan, merupakan contoh-contoh satuan bentuklahan hasil proses antropogenik. Group Solusional S, merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi akibat proses pelarutan pada batuan yang mudah larut, seperti batu gamping dan dolomite, karst menara, karst kerucut, doline, uvala, polye, goa karst, dan logva, merupakan contoh-contoh bentuklahan ini.

4.1.8 Alokasi Penggunaan Lahan