Hidrologi Iklim Geologi Teknik Analisis Data

 Wilayah datar dengan kelerengan 0-3 seluas 16.124 ha 4,81.  Wilayah berombak dengan kelerengan 3-8 seluas 16.838 ha 5,02.  Wilayah bergelombang dengan kelerengan 8-15 seluas 26.289 ha 7,84.  Wilayah berbukit Hillocky dengan kelerengan 15-30 seluas 19.426 ha 5,79.  Wilayah berbukit Hilly dengan kelerengan 30-45 seluas 93.485 ha 27,87.  Wilayah bergunung dengan kelerengan 45-65 seluas 125.743 ha 37,49.  Dan wilayah bergunung dengan kelerengan 65 seluas 37.525 ha 11,19.

4.1.3 Hidrologi

Hidrologi dalam hal ini merupakan potensi perairan darat sungai yang dimiliki oleh suatu wilayah. Kabupaten Limapuluh Kota dilihat dari tinjauan hidrologis dilalui oleh dua bagian Daerah Aliran Sungai DAS. Kedua bagian DAS itu masing-masing adalah DAS Kampar yang terletak di bagian utara dan DAS Kuantan di bagian selatan. Bagian hulu DAS Kampar diantaranya meliputi Sub DAS Mahat dengan beberapa anak sungai, diantaranya Batang Mahat dengan panjang 125 km, Batang Kapur 40 km, Batang Kampar 75 km, Batang Paiti 31 km, Batang Mongan 72 km, Batang Mangilang 20 km, Batang Rompangan dan Batang Samo. Di bagian hulu DAS Kuantan Sub DAS Sinamar mengalir pula sejumlah anak sungai masing-masing Batang Sinamar dengan panjang 75 km, Batang Agam 25 km, Batang Lampasi 20 km, Batang Mungo 22 km, Batang Liki 11 km, Batang Sanipan 20 km, Batang Namang 22 km, Batang Nenan 5 km, Batang Pinago dan Batang Coran. Potensi perairan sungai yang dimiliki wilayah tersebut merupakan potensi yang sangat penting dan utama di dalam pemenuhan untuk kebutuhan pembangunan di wilayah tersebut, terutama sekali akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada di sekitarnya. Pada saat ini, semua aliran sungai ini digunakan oleh masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota sebagai sarana irigasi, perhubungan, MCK Mandi Cuci Kakus dan lain-lain.

4.1.4 Iklim

Kabupaten Limapuluh Kota termasuk kedalam salah satu wilayah yang memiliki iklim tropis basah dengan musim kering yang pendek. Sangat dipengaruhi oleh angin gunung yang berasal dari pegunungan Bukit Barisan yang memanjang dari utara sampai selatan pulau Sumatera. Kisaran curah hujan yang terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota rata-rata berada pada 2.500-3.500 mmtahun, dengan jumlah hari hujan perbulan rata-rata 15 hari perbulan. Untuk suhu rata-rata tahunan Kabupaten Limapuluh Kota berada pada angka 26 derajat Celcius, sedangkan untuk kelembaban relatif berada di kisaran 70 persen.

4.1.5 Geologi

Struktur geologi regional sangat dipengaruhi oleh tatanan geologi Sumatera. Dari struktur geologi, Kabupaten Limapuluh Kota termasuk ke dalam daerah cekungan Payakumbuh, yang memiliki struktur sesarpatahan berupa struktur sesar normal sesar turun dan sesar geser yang merupakan refleksi dari basement daerah berupa Sistem Sesar Bongkah Block Faulting System. Sesar yang berkembang adalah Sesar Normal Kelok Sembilan-Solok Bio Bio, selain itu juga terdapat sesar normal lainnya yaitu Sesar Normal Batu Balang, Sesar Normal Bukik Bulek Banja Laweh, Sesar Normal Koto Alam, Sesar Normal sinklik ke arah tenggara Bukik Bapanasan, Sesar Geser Taratak dan Sesar Geser Suliki. Struktur perlipatan terdapat di sekitar daerah Gunuang Malintang, berupa struktur sinklin ke arah tenggara. Struktur geologi lainnya adalah Kekar Joint yaitu berupa Kekar Silang Shear Joint dan Kekar Tarik Tension Joint. Kabupaten Limapuluh Kota yang berada pada daratan pulau Sumatera apabila ditinjau dari segi geologi umum, posisinya berada pada Busur Magmatik Sunda-Banda berumur Miosen-Plistosen, yang dikenal paling panjang, yang membujur dari utara pulau Sumatera terus ke pulau Jawa sampai ke sebelah timur Nusa Tenggara. Struktur geologi wilayah Kabupaten Limapuluh Kota terdiri dari empat jenis, yaitu : • Formasi A : Kwarter • Formasi B : Neogene, paleogene, Eogene • Formasi C : Parmeocarbon • Formasi D : Tufa Vulkan dan Granit Boxit Sebaran formasi A Teras ini terdapat di bagian tengah Kecamatan Pangkalan Koto Baru, sedangkan formasi batuan Neogene terdapat di bagian utara dan tengah Kecamatan Kapua IX, Suliki, Guguak dan Luak. Sedangkan formasi D terdapat di bagian timur Kecamatan Gunuang Omeh dan bagian tengah Kecamatan Suliki dan Guguak.

4.1.6 Tanah