Letak Geografis Topografi Teknik Analisis Data

4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Fisik Daerah Kabupaten Limapuluh Kota dengan luas wilayah sekitar 3.354,30 Km 2 dengan ibukota Sarilamak. Luas ini setara dengan 7,94 persen dari luas daratan Provinsi Sumatera Barat. Kecamatan Kapua IX merupakan wilayah paling luas, yakni 723,36 Km 2 , dan Kecamatan Luak memiliki luas terkecil, yakni 61,68 Km 2 . Ketinggian wilayah bervariasi yang berada pada range ketinggian antara 200 meter sampai dengan 800 meter di atas permukaan laut. Pembahasan mengenai kondisi fisik daerah penelitian seperti letak geografis, topografi, iklim, hidrologi, suhu dan curah hujan, geologi, jenis tanah, fisiografi dan penggunaan lahan, masing-masingnya akan diuraikan secara terperinci di bawah ini.

4.1.1 Letak Geografis

Kabupaten Limapuluh Kota merupakan kabupaten yang berada di bagian timur laut dari provinsi Sumatera Barat. Posisi astronomis Kabupaten Limapuluh Kota berada pada koordinat 0 o 25’28,71”LU – o 22’14,52”LS dan 100 o 50’44,10”BT - 100 o 50’47,80”BT. Secara administratif, Kabupaten Limapuluh Kota berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Kampar Provinsi Riau di sebelah utara, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kampar Provinsi Riau, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Sijunjung, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman serta sebelah tengah berbatasan dengan Kota Payakumbuh. Wilayah administrasi Kabupaten Limapuluh Kota terdiri dari 13 kecamatan, 79 nagari pemerintahan setingkat desa dan 407 jorong pemerintahan setingkat Rukun Warga. Nagari yang paling banyak dimiliki oleh Kecamatan Harau dengan jumlah 11 nagari, sedangkan kecamatan yang paling sedikit adalah Kecamatan Gunuang Omeh dengan jumlah 3 nagari. Untuk jorong paling banyak dimiliki oleh Kecamatan Lareh Sago Halaban dengan 44 jorong, dan kecamatan yang memiliki paling sedikit jorong adalah Kecamatan Gunuang Omeh dengan 17 jorong. Sejak dikeluarkannya Perda Kabupaten Limapuluh Kota No. 14 tahun 2001 tentang Penataan Wilayah Kecamatan dalam Kabupaten Limapuluh Kota, maka sejak saat itu seluruh pemerintahan desa yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota dilikuidasi seiring dengan pembentukan struktur pemerintahan nagari.

4.1.2 Topografi

Topografi wilayah Kabupaten Limapuluh Kota terbagi kedalam wilayah datar, bergelombang dan berbukit-bukit. Ketiga bagian diatas dapat digolongkan kepada tujuh kelerengan, yaitu :  Wilayah datar dengan kelerengan 0-3 seluas 16.124 ha 4,81.  Wilayah berombak dengan kelerengan 3-8 seluas 16.838 ha 5,02.  Wilayah bergelombang dengan kelerengan 8-15 seluas 26.289 ha 7,84.  Wilayah berbukit Hillocky dengan kelerengan 15-30 seluas 19.426 ha 5,79.  Wilayah berbukit Hilly dengan kelerengan 30-45 seluas 93.485 ha 27,87.  Wilayah bergunung dengan kelerengan 45-65 seluas 125.743 ha 37,49.  Dan wilayah bergunung dengan kelerengan 65 seluas 37.525 ha 11,19.

4.1.3 Hidrologi