Ikhtisar Kesimpulan Marjinalisasi Perempuan dalam Putting Out System (POS) dan Dampaknya terhadap Kesejahteraan Keluarga (Kasus Putting Out System (POS) di Desa Jabon Mekar, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

7.5 Ikhtisar

Kondisi kerja perempuan yang bekerja dengan POS berhubungan dengan kontribusi perempuan dalam ekonomi keluarga. Rendahnya kondisi kerja perempuan tersebut menyebabkan rendahnya kontribusi perempuan dalam ekonomi keluarga. Hal ini dikarenakan upah yang diperoleh pekerja perempuan rendah, maka pendapatan yang ia bawa ke keluarga pun rendah. Kontribusi pekerja tersebut berhubungan dengan otonomi perempuan. Rendahnya kontribusi ekonomi yang ia berikan pada pendapatan keluarga menentukan rendahnya kekuasaan perempuan dalam keluarganya. Otonomi perempuan berhubungan dengan kesejahteraan keluarga pekerja perempuan. Rendahnya otonomi perempuan berhubungan dengan rendahnya kesejahteraan keluarga. Kondisi kerja yang marjinal berhubungan dengan kesejahteraan keluarga malalui otonomi perempuan. BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah: 1. Ideologi yang tidak sadar gender masih dianut oleh pekerja perempuan 64 persen telah berhubungan dengan kondisi kerja perempuan yang bekerja dengan POS. Ideologi yang tidak sadar gender seperti perempuan dianggap sebagai pekerja rumah, perempuan tidak boleh bekerja jauh dari rumah, dan jabatan tinggi dalam perusahaan harus dipegang oleh laki-laki. Adanya desakan ekonomi dari keluarganya, mengakibatkan perempuan mengabaikan ideologi tersebut dengan bekerjanya mereka pada sektor publik, walaupun hanya dalam POS yang memberikan mereka kondisi yang rendah 2. Rendahnya kondisi kerja 100 persen yang berhubungan dengan ideologi tidak sadar gender mengakibatkan terjadinya marginalisation as concentration on the margins of the labour market dalam POS seperti rendahnya upah, jaminan keluarga, dan jaminan kerja yang diperoleh pekerja perempuan. 3. Perusahaan berusaha mengurangi biaya produksi dan memperlakukan POS dengan memberikan upah, jaminan keluarga dan jaminan kerja yang rendah serta perusahaan juga tidak menyediakan tempat bekerja untuk pekerjanya. 4. Kondisi kerja yang rendah berhubuingan dengan rendahnya kontribusi ekonomi. Rendahnya upah yang diperoleh pekerja perempuan dalam POS, sehingga rendah pula kontribusinya dalam pendapatan keluarga. 5. Kontribusi ekonomi perempuan juga berhubungan dengan otonomi perempuan. Rendahnya kontribusi perempuan dalam pendapatan keluarganya, maka kekuasan perempuan dalam keluarganya tersebut pun menjadi rendah. 6. Otonomi perempuan berhubungan dengan kesejahteraan keluarga dan kontribusi ekonomi perempuan juga berhubungan dengan kesejahteraan keluarga. Rendahnya kontribusi perempuan dalam pendapatan keluarganya yang disebabkan upah yang diperoleh perempuan dari hasil bekerja dengan POS menyebabkan kekuasaan perempuan dalam keluarganya rendah, sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan keluarga dan kesejahteraan pun menjadi rendah. 7. Kondisi kerja yang rendah karena rendahnya upah, jaminan keluarga, dan jaminan kerja yang diberikan perusahaan berhubungan dengan kesejahteraan yang rendah karena mereka tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kondisi kerja pekerja perempuan dalam POS yang termarjinalkan mengakibatkan keluarganya tidak sejahtera.

8.2 Saran