Penelitian Tahap I : Pembuatan Tepung Ubi Jalar Ungu Penelitian Tahap II : Pembuatan Roti Tawar Substitusi Tepung Ubi Jalar

15 Pemotongan 0.5; 1; 1.5 cm Pengukusan 5, 7, 10, 15, dan 20 menit Penjemuran 9-12 jam Oven pengering 55-60 o C, 5-6 jam Keterangan : Penelitian tahap I Penelitian tahap II Gambar 5. Diagram alir penelitian

1. Penelitian Tahap I : Pembuatan Tepung Ubi Jalar Ungu

Penelitian tahap I dilakukan untuk menentukan proses pembuatan tepung ubi jalar ungu sehingga dihasilkan warna ungu yang terbaik. Perlakuan yang digunakan adalah tebal potongan ubi jalar 0.5; 1; 1.5 cm, waktu pengukusan steaming selama 5, 7, 10, 15, dan 20 menit serta metode pengeringan dengan oven pengering pada suhu 55-60 o C selama 5-6 jam dan matahari dijemur 9-12 jam. Pembuatan tepung ubi jalar ungu yang dilakukan dalam Ubi Jalar ungu Perlakuan Pengeringan Tepung ubi Jalar ungu Pengamatan secara visual Pemilihan tepung ubi jalar ungu Pengukuran antosianin dan warna Analisis Proksimat Substitusi dalam adonan roti tawar : 20, 30, dan 40 Pemilihan formula roti Formula I dan II Formula terpilih Uji organoleptik hedonik Roti tawar ungu terpilih Analisis kimia dan fisik 16 penelitian ini disajikan dalam Gambar 6. Tepung ubi jalar ungu yang dibuat kemudian diukur intensitas warnanya menggunakan Chromameter Minolta dan kadar antosianinnya. Gambar 6. Diagram alir pembuatan tepung ubi jalar ungu di dalam penelitian

2. Penelitian Tahap II : Pembuatan Roti Tawar Substitusi Tepung Ubi Jalar

Ungu Pada penelitian ini dilakukan pembuatan roti tawar dengan substitusi tepung ubi jalar ungu hasil penelitian tahap I. Variabel yang digunakan adalah tepung ubi jalar ungu yang ditambahkan ke dalam formulasi roti tawar. Dalam tahap penentuan formulasi dilakukan uji coba formula roti tawar untuk dilakukan substitusi selanjutnya. Formula roti tawar yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 5. Penggunaan bahan lain dalam formulasi ini dihitung berdasarkan basis tepung yang digunakan 100. Dari kedua formula dasar roti, dipilih formula yang menghasilkan roti tawar dengan ciri-ciri yaitu mempunyai warna kulit crust berwarna kuning kecoklatan, warna remah crumb putih krem, tekstur remah yang lembut, aroma harum khas roti, dan mempunyai pengembangan paling bagus. Pengupasan Ubi Jalar ungu Pemotongan 0.5; 1; 1.5 cm Pengukusan 100 o C 5, 7, 10, 15, dan 20 menit Pengecilan ukuran penyawutan Pengeringan oven pengering dan matahari Penggilingan Pengayakan Tepung ubi jalar ungu 17 Tabel 5. Formulasi dasar roti tawar Bahan Formula I Formula II Tepung terigu protein tinggi 100 100 Shortening 5 8 Gula pasir 6 7.5 Garam 2 2 Susu skim 2 2 Ragi instan 1 1 Bread improver 0.5 0.7 Air es 60 60 Formula roti tawar terbaik dari hasil pengamatan, bagian tepung terigu 100 diganti beberapa bagian dengan tepung ubi jalar ungu hasil penelitian tahap I. Tepung ubi jalar ungu yang digunakan adalah 20, 30, dan 40. Persentase tersebut dihitung dari 100 tepung terigu yang digunakan dalam formula dasar roti tawar. Tabel 6 menunjukkan formulasi roti tawar ubi jalar ungu. Tabel 6. Formulasi roti tawar ubi jalar ungu Bahan Substitusi 20 Substitusi 30 Substitusi 40 Tepung terigu protein tinggi 80 70 60 Tepung ubi jalar ungu 20 30 40 Shortening 8 8 8 Gula pasir 7.5 7.5 7.5 Garam 2 2 2 Susu skim 2 2 2 Ragi instan 1 1 1 Bread improver 0.7 0.7 0.7 Air es 60 60 60 Emulsifier SSL 0.4 0.4 0.4 Roti tawar dalam penelitian ini dibuat dengan metode straight dough. Jumlah air yang digunakan dalam formulasi roti tawar ubi jalar ungu, sama dengan jumlah air yang digunakan dalam formulasi roti tawar 100 tepung terigu. Roti tawar yang disubstitusi dengan tepung ubi jalar ungu tersebut diuji secara organoleptik berdasarkan uji rating hedonik oleh 70 panelis tidak terlatih menurut ASTM American Standard Testing Material. Penilaian terhadap produk akan lebih difokuskan pada warna, aroma, tekstur, dan rasa. Pemberian skor pada uji rating hedonik menggunakan sistem skala kategori yaitu sangat suka 1, suka 2, agak suka 3, netral 4, agak tidak suka 5, tidak suka 6, dan sangat tidak suka 7. Hasil uji organoleptik tersebut dianalisis menggunakan analisis ragam ANOVA dilanjutkan dengan metode Duncan apabila hasil yang diperoleh berbeda nyata antar sampel. Produk terpilih akan dianalisis secara kimia dan fisik. Roti tawar dibuat dengan mencampur bahan dengan menggunakan varimikser untuk basis tepung minimal 500 g. Semua bahan kecuali shortening dicampur dan diaduk pada 18 kecepatan sedang selama 6 menit hingga terbentuk bulatan adonan utuh. Shortening disisipkan di bagian tengah bulatan adonan tersebut dan diaduk kembali pada kecepatan sedang hingga semua bahan kalis 9-14 menit. Adonan yang telah kalis berarti semua bahan telah tercampur rata, tidak menempel pada wadah, dan kering pada bagian luar. Adonan yang telah kalis dibulatkan punch lalu difermentasi pada suhu ruang selama 60 menit. Setelah tahap fermentasi selesai, adonan tersebut dibagi dividing menjadi ukuran 350 g sesuai volume loyang yang digunakan kemudian dibulatkan rounding seperti bola dan diistirahatkan selama 20 menit. Adonan yang telah mengembang, ditekan dan di-roll hingga gasnya hilang moulding. Tahap selanjutnya adalah pembentukan loaf roti tawar. Loaf tersebut dimasukkan ke dalam loyang yang telah dioles dengan shortening untuk dilakukan proofing selama 60 menit pada suhu 38 o C dan RH 75-85. Tahap terakhir adalah pemanggangan pada suhu 190 o C selama ± 30 menit. Gambar 7 menunjukkan tahap pembuatan roti tawar metode straight dough. Gambar 7. Diagram alir pembuatan roti tawar metode straight dough Subarna, 1992 yang dimodifikasi Pencampuran dan pengadukan 6 menit Fermentasi awal 27-30 o C, 80-85 RH, selama 60 menit Pembentukan dividing, rounding, intermediate proofing, moulding Pemanggangan 190 o C selama 30 menit Roti tawar ungu Proofing 38 o C, 75-85 RH, selama 60 menit Tepung terigu, tepung ubi jalar ungu, air, gula, susu skim, garam, ragi roti, bread improver Depanning dan Pendinginan Shortening Pencampuran dan pengadukan hingga kalis 9-14 menit Bulatan adonan 19

C. ANALISIS