Elvila junisa, 2013 Analisis materi pembelajaran bahasa perancisDalam situs
www.frenchtutorial.com Sebagai
model pembelajaran e-learning Tingkat a1 dan a2 delf
Universitas pendidikan indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
xliv pengevaluasian di akhir, tingkat keterampilan yang diperoleh.
Mengacu pada tujuan komunikasi lisan dan isi seperti yang tercantum dan ditawarkan oleh dokumen resmi. Desmons
et al., 2005: 33
Sesuai pada kutipan di atas bawasannya dalam mengevaluasi pembelajar terdapat dua cara yaitu formatif dan sumatif. Tidak ada aturan khusus mengenai
mana yang lebih baik, karena keduanya memiliki kegunaan yang penting, yang mana pembelajar akan belajar dari yang asalnya kurang baik menjadi lebih baik
ke depannya.
2.3.3 Keterampilan Membaca La Compréhension Écrite
Terdapat tiga fase dalam pemahaman sebuah teks. Pertama, dimulai dari mata. Memutar memori sensorik yang menangkap tayangan visual, dan kemudian
membuat seleksi kata-kata awal. Yang kedua kemudian diteruskan ke memori jangka pendek yang memberikan makna. Yang terakhir adalah untuk menemukan
makna, setiap informasi tersebut kemudian ditransfer secara teratur dalam memori jangka panjang, jika tidak mereka akan dihapus.
Berikut cara-cara tepat yang dikemukakan oleh Desmons et al. 2005: 48
untuk memahami sebuah teks bahasa asing, yaitu : Memberikan tujuan membaca.
Memilih teks. Menentukan tingkat dari teks tersebut.
Elvila junisa, 2013 Analisis materi pembelajaran bahasa perancisDalam situs
www.frenchtutorial.com Sebagai
model pembelajaran e-learning Tingkat a1 dan a2 delf
Universitas pendidikan indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
xlv Menetapkan perkembangan dari suatu teks.
Fokus pada teks-teks otentik. Menyediakan fase sebelum membaca.
Membaca dan menganalisis teks. Mengevaluasi pemahaman.
Berdasarkan kutipan di atas, pada intinya ialah bagaimana agar siswa dapat memahami sebuah teks dengan baik. Tidak hanya membaca teks tersebut
dengan benar tetapi siswapun harus memahami isinya dengan benar. Kedelapan cara di atas jika dilihat nampak memerlukan waktu yang lama, namun jika siswa
mengaplikasikan cara-cara tersebut, memahami isi dari sebuah teks bukanlah hal yang menyulitkan.
2.3.4 Keterampilan Menulis La Production Écrite
Sebagaimana dikemukakan oleh Desmons et al. 2005:
54 bahwa “L‟acte d‟écrire se décomposerait en trois phase: une phase d‟élaboration, une phase de
mise en texte, et une phase de révision”. “Tindakan menulis akan diuraikan menjadi tiga fase: fase pembentukan, fase penempatan dalam teks, dan fase
refisi”. Ketiga fase ini dapat menurun atau meningkat perkembangannya. Tergantung bagaimana penggunaanya secara bersamaan dalam berinteraksi
sebagai suatu fungsi dari kematangan berbahasa baik dalam tingkatan berbahasa,
Elvila junisa, 2013 Analisis materi pembelajaran bahasa perancisDalam situs
www.frenchtutorial.com Sebagai
model pembelajaran e-learning Tingkat a1 dan a2 delf
Universitas pendidikan indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
xlvi budaya dan jati diri dari seorang penulis. Desmons
et al. 2005 : 55 membedakan dua jenis pengetahuan untuk mengajar menulis, yaitu :
Savoir l‟orthographie assurer le passage du code oral au code
écrit, activité qui implique la connaissance du système graphique du français et savoir rediger construire une phrase écrite,
enchaîner des paragraphes, produire un texte cohérent. La progression se fondera d‟abord sur la longueur de l‟écrit demandé
et sur le vocabulaire.Faire produire des textes courts. Puis demander des textes plus longs qui mettront en jeu des structures
narratives. Ensuit,
faire rédiger
des critiques
pour l‟argumentation.
Belajar memahami dari tanda-tanda baca transit dari kode lisan untuk kode yang ditulis, sebuah aktivitas yang memerlukan
pengetahuan tentang sistem grafis dari orang Perancis dan tahu bagaimana
menulis menyusun
kalimat yang
ditulis, merangkaikannya menjadi sebuah paragraf, menghasilkan teks
koheren. Peningkatan ini akan didasarkan terutama pada panjangnya tulisan yang diminta dan pada kosakata. Membuat teks-
teks pendek. Kemudian meminta teks yang lebih panjang yang akan menggunakan struktur naratif. Lalu, membuat tulisan kritis
untuk bentuk argumentasi.
Merujuk pada kutipan di atas, proses dalam kegiatan menulis tidaklah begitu sulit, selama siswa mengetahui pengetahuan umum untuk membantu
kreatifitas dalam menulis lalu disempurnakan dengan pengetahuan mengenai penyusunan kalimat yang benar. Kedua hal inilah yang menjadi modal utama
dalam menulis.
2.4 Pembelajaran Mandiri