b. Untuk SPT Tahunan tidak lengkap yang diterima langsung harus di tolak
sedangkan yang melalui PosEkspedisi diteruskan ke Wajib Pajak dengan disertai Surat Penolakan SPT Tahunan.
c. Untuk SPT Tahunan tidak lengkap diterima dibuatkan Surat Permintaan
Kelengkapan SPT Tahunan, yang disampaikan secara langsung atau dikirimkan ke Wajib Pajak.
d. Petugas Tempat Pelayan Terpadu meneruskan konsep Surat Pengantar Penerusan
SPT Tahunan ke Kantor Pelayanan Pajak lain, Surat Penolakan SPT Tahunan, dan Surat Permintaan Kelengkapan SPT Tahunan ke Kepala Seksi Pelayanan, serta
meneruskan SPT Tahunan beserta Register Harian Penerimaan SPT Tahunan ke Seksi Pengolahan Data dan Informasi.
e. Kepala Seksi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep surat yang diterima.
Proses atas surat yang telah ditandatangani dilanjutkan dengan penatausahaan dokumen dan penyampaian dokumen oleh Pelaksanaan Seksi Pelayanan melalui
Sub Bagian Umum dengan SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP.
f. Pelaksana Seksi Pengolahan Data dan Informasi merekam elemen-elemen SPT
Tahunan dan membuat transkrip kutipan elemen-elemen dari Laporan Keuangan Wajib Pajak, mencetak Lembar Penelitian SPT Tahunan untuk SPT Tahunan
unbalance serta menggabungkannya dengan SPT Tahunan yang bersangkutan selanjutnya diproses dengan SOP Tata Cara Himbauan Perbaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan SPT, kemudian mengirim SPT TahunanKelengkapan Data Surat Pemberitahuan Tahunan yang sudah direkam ke Pelaksana Seksi
Pelayanan.
g. Account Representative melakukan penelitian sesuai dengan ketentuan dan
memproses SPT yang terdapat kesalahan metematis danatau terlambat disampaikandibayar berdasarkan data hasil perekaman SPT. Dalam hal terdapat
kesalahan matematis, account representative membuat Surat Himbauan SOP Tata Cara Himbauan Perbaikan Surat Pemberitahuan sedangkan dalam hal
terjadinya keterlambatan penyampaianpembayaran SPT, account representative menerbitkan STP SOP Tata Cara Penerbitan Surat Tagihan Pajak STP.
h. Pelaksanaan Seksi Pelayanan meneruskan SPT Tahunan yang termasuk Surat
Pemberitahuan Tahunan lebih bayar untuk diproses dengan SOP Tata Cara Pemeriksaan.
i. Proses Selesai
8. Jangka Waktu Penyelesaian :
Paling lama 1 satu bulan sejak SPT Lebih Bayar LB diterima atau 3 tiga bulan sejak SPT Kurang Bayar KBNihil N diterima. Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor : KEP-49PJ2003 Tanggal 12 Maret 2003 Tentang Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan s.t.d.d Keputusan Direktur
Jenderal Pajak Nomor : KEP-36PJ2004, Pasal 5 ayat 5. 3.5.2
Tata Cara Perubahan Identitas Wajib Pajak 1.
Deskripsi :
Prosedur operasi ini mnguraikan tata cara penyelesaian permohonan perubahan identitas Wajib Pajak. Perubahan identitas Wajib Pajak. Perubahan identitas Wajib Pajak
meliputi penggantian nama, perubahan bentuk badan hukum, alamat, status usaha, jenis usaha dan perubahan jenis pajak.
2. Dasar Hukum :
a. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-161PJ2001 Tanggal 12
Februari 2001 Tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak,
serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
3. Surat Edaran Terkait :
Tidak Ada
4. Pihak yang Terkait :
a. Kepala Seksi Pelayanan
b. Pelaksana Seksi Pelayanan
c. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu TPT
d. Wajib Pajak
5. Formulir yang Digunakan :
a. Formulir Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak
b. Lembar Pengawasan Arus Dokumen LPAD
6. Dokumen yang Dihasilkan :
Bukti Penerimaan Surat BPS
a. Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak
b. Surat Keterangan Terdaftar
c. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
7. Prosedur Kerja :
a. Wajib Pajak mengajukan Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib
Pajak yang telah diisi dan ditandatanggani besrta lampiran yang diisyaratkan kepada Petugas Tempat Pelayanan Terpadu.
b. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu menerima berkas Permohonan Perubahan
Identitas Wajib Pajak kemudian meneliti kelengkapan persyaratannya. Dalam hal berkas permohonan belum lengkap, dihimbau kepada Wajib Pajak untuk
melengkapinya. Dalam hal berkas permohonan sudah lengkap, Petugas Tempat Pelayanan Terpadu akan mnecetak Bukti Penerimaan Surat dan
Lembar Pengawasan Arus Dokumen. Bukti Penerimaan Surat akan diserahkan kepada Wajib Pajak sedangkan Lembar Pengawasan Arus Dokumen akan
digabungkan dengan Berkas Permohonan kemudian diteruskan kepada Pelaksana Seksi Pelayanan.
c. Pelaksana Seksi Pelayanan Merekam berkas perubahan data Wajib Pajak.
d. Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak konsep Surat Keterangan Terdaftar dan
Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak. Jika Wajib Pajak telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, Pelaksana Seksi Pelayanan juga mencetak Konsep
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. Surat Keterangan Terdaftar, Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak, dan Konsep Surat Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak dicetak masing-masing rangkap 2 : Lembar ke-1 : untuk Wajib Pajak
Lembar ke-2 : untuk arsip Kantor Pelayanan Pajak
d. Kepala Seksi Pelayanan menandatangani Surat Keterangan Terdaftar dan
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak kemudian menyerahkannya kepada Pelaksana Seksi Pelayanan.
e. Pelaksana Seksi Pelayanan menerima dokumen yang telah ditandatangani,
memberi nomor, memberi stempel kantor, memisahkan dokumen untuk arsip dan dokumen yang akan diserahkan kepada Wajib Pajak.
f. Pelaksana Seksi Pelayanan mengarsipkan dan menyerahkan dokumen kepada
Wajib Pajak melalui Sub Bagian Umum SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di Kantor Pelayanan Pajak.
g. Proses Selesai.
9. Jangka Waktu Penyelesaian
Paling lama 1 satu hari kerja setalah Permohonan Perubahan Identitas Wajib Pajak beserta persayaratannya diterima secara lengkap. Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor KEP-161PJ2001 Tanggal 21 Februari 2001 tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok
Wajib Pajak, serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Lampiran III.
3.5.3 Tata Cara PeminjamanPengiriman Berkas
1. Deskripsi :
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara peminjamanpengiriman Berkas kepada seksi lain maupun Unit Kantor Lain di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak.
2. Dasar Hukum :
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-14PJ2005 Tanggal 31 Agustus 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Kantor s.t.d.d Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor PER-173PJ2006.
3. Surat Edaran Terkait :
Tidak ada
4. Pihak yang Terkait :
a. Kepala Kantor Pelayanan Pajak
b. Kepala Seksi Pelayanan
c. Pelaksana Seksi Pelayanan
d. Seksi lain, Kanwil atau Kantor Pusat DJP
5. Formulir yang Digunakan :
a. Nota DinasSurat Peminjaman Berkas
b. Berita Acara Serah Terima Berkas
6. Dokumen yang Dihasilkan :
a. Tanda Bukti Peminjaman Berkas
b. Surat Pengantar Peminjaman Berkas
7. Prosedur Kerja :
7.1 Peminjaman Berkas dari Seksi lain dalam satu Kantor Pelayanan Pajak
Internal
a. Kepala Seksi Pelayanan menerima Nota Dinas Surat Peminjaman Berkas dari Seksi
lain, menugaskan dan memberi disposisi kepada Pelaksana Seksi Pelayanan untuk memproses lebih lanjut.
b. Pelaksana Seksi Pelayanan mengadministrasikan Nota Dinas Surat Peminjaman
Berkas, mencari berkas seperti yang tertera dalam Nota DinasSurat Peminjaman Berkas, membuat Tanda Bukti Peminjaman Berkas kemudian menyerahkannya
kepada Kepala Seksi Pelayanan. c.
Kepala Seksi Pelayanan meneliti kelengkapan dan kesesuaian Berkas yang dipinjam serta menandatangani Tanda Bukti Peminjaman Berkas serta menugaskan
Pelaksanaan Seksi Pelayanan untuk meneruskan Tanda Bukti Peminjaman Berkas bersama Berkas yang diminta kepada Seksi yang meminta.
d. Pelaksana Seksi Pelayanan meneruskan Tanda Bukti Peminjaman Berkas bersama
Berkas yang diminta kepada Seksi yang meminta. e.
Proses Selesai.
7.2 Peminjaman Berkas dari Kantor Pusat atau Kantor Wilayah Eksternal :