39
yang  sudah  dinyatakan  valid  ditentukan  reliabilitasnya  dengan  kriteria sebagai berikut:
a.  Jika r alpha positif  r tabel, maka pernyataan reliabel b.  Jika r alpha negatif  r tabel, maka pernyataan tidak reliabel.
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut:
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17.0 2013 Diolah
Tabel  3.6  menunjukkan  bahwa  23  butir  pernyataan  dengan  tingkat signifikansi  5  memiliki  koefisien  alpha
Cronbach’s  Alpha  sebesar 0,907.  Ini  berarti  0,907    0,60  dan  0,907    0,80  sehingga  dapat
dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dilakukan penelitian selanjutnya.
3.10. Teknik Analisis
3.10.1.  Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti  mengumpulkan,  mengklasifikasikan,  dan  menyajikan  data
sehingga  dapat  memberikan  gambaran  umum  mengenai  masalah  yang
diteliti. 3.10.2.  Uji Asumsi Klasik
Syarat  asumsi  klasik  yang  harus  dipenuhi  model  regresi  berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah :
Tabel 3.6 Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.907 23
Universitas Sumatera Utara
40
a.  Uji Normalitas Menurut  Sunyoto  2011:84  uji  normalitas  akan  menguji  data
variabel  bebas  X  dan  data  variabel  terikat  Y  pada  persamaan regresi  yang  dihasilkan,  apakah  berdistribusi  normal  atau
berdistribusi  tidak  normal.  Pengujian  normalitas  data  digunakan untuk  melihat  normal  tidaknya  sebaran  data  yang  akan  dianalisis.
Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal.  Untuk  melihat  normalitas  data  ini  digunakan  pendekatan
grafik  yaitu  normality  Probability  Plot.  Deteksi  normalita  dengan melihat  penyebaran  data  pada  sumbu  diagonal  grafik.  Menurut
Situmorang  2010:62  data  yang  baik  adalah  data  yang  mempunyai pola  seperti  distribusi  normal,  yakni  distribusi  data  tersebut  tidak
melenceng ke kiri atau ke kanan. b.  Uji Heterokedastisitas
Uji  heterokedastisitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  sebuah  grup mempunyai  varians  yang  sama  di  antara  anggota  grup  tersebut.
Artinya,  jika  varians  variabel  independen  adalah  konstan  sama. Untuk
setiap nilai
tertentu variabel
independen disebut
homokedastisitas.  Sedangkan,  heterokedastisitas  diuji  dengan menggunakan  uji  glejser,  pengambilan  keputusan  jika  variabel
independen,  maka  ada  indikasi  terjadi  heterokedastisitas.  Jika probabilitas  signifikan  di  atas  tingkat  kepercayaan  5  0,05  dapat
disimpulkan model
regresi tidak
mengarah adanya
heterokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
41
c.  Uji Multikolinearitas Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear sempurna atau pasti
diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat
dilakukan  dengan  melihat  toleransi  variabel  dan  variante  Inflaction Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut:
1  VIF  5 maka tidak terdapat multikolinearitas 2  Tolerance  0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas
3.10.3
.  Metode Analisis Statistik
a.  Metode Analisis Regresi Berganda Peneliti  menggunakan  analisis  regresi  linear  berganda  untuk
mengetahui  pengaruh  variabel  bebas  terhadap  variabel  terikat. Peneliti  menggunakan  bantuan  program  software  SPSS  versi  17.0
agar hasil yang diperoleh lebih terarah. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+  e Keterangan :
Y = Kinerja karyawan
a = Konstanta
X
1
= Budaya kerja X
2
= Komitmen karyawan b
1,2
= Koofisien regresi berganda e
= Variabel Pengganggu
Universitas Sumatera Utara
42
b.  Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1  Uji secara simultanserempak Uji F Uji  F  digunakan  untuk  menguji  apakah  setiap  variabel  bebas
X
1
mempunyai  pengaruh  yang  signifikan  terhadap  variabel terikat  Y  secara  bersama-sama.  Bentuk  pengujiannya  adalah
sebagai berikut: a.  H0  :  b
1
=b
2
=0,  artinya  secara  serempak  tidak  terdapat pengaruh  yang  signifikan  dari  variabel  bebas  terhadap
variabel terikat. b.  Ha  :  b1=
b2 ≠ 0, artinya secara seempak terdapat pengaruh yang  signifikan  dari  variabel  bebas  terhadap  variabel
terikat. Kriteria pengambilan keputusan:
a.  H0 diterima jika F hitung  F tabel pada
α = 5
b.  Ha diterima jika F hitung  F tabel pada
α = 5
2  Uji secara parsial Uji t Test  uji  parsial  menguji setiap  variabel  X  apakah  mempunyai
pengaruh  yang  signifikan  terhadap  variabel  terikat  Y  secara parsial. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
a.  H0  :  bi  =  0,  artinya  secara  parsial  tidak  terdapat  pengaruh yang  signifikan  dari  variabel  bebas  terhadap  variabel
terikat.
Universitas Sumatera Utara
43
b. Ha  :  bi  ≠  0,  artinya  secara  parsial  terdapat  pengaruh  yang
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan:
a.  H0 diterima jika t hitung  t tabel pada
α = 5
b.  Ha diterima jika t hitung  t tabel pada
α = 5
3  Koefisien Determinan R
2
Koefisien  determinan  digunakan  untuk  mengukur  kontribusi variabel-variabel  dependen  dalam  menerangkan  variabel
independen.  Koefisien  Determinan  R
2
ini  berkisar  antara  nol sampai dengan satu 0 ≤ R
2
≤ 1. Semakin mendekati nol atau sama  dengan  nol  berarti  kontribusi  variabel  independen  lemah
dan bahkan dapat diabaikan, sebaliknya semakin mendekati satu berarti kontribusi semakin baik.
Universitas Sumatera Utara
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penulis  dalam  menganalisis  dan  mengevaluasi  data  menggunakan  dua metode  yaitu  metode  deskriptif  dan  metode  kuantitatif  yang  digunakan  untuk
melihat  Pengaruh  Budaya  Kerja  dan  Komitmen  Karyawan  Terhadap  Kinerja Karyawan  Pada  PT  PLN  PERSERO  Sektor  Pembangkitan  Medan  Belawan,
Sumatera Utara.
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah keberadaan PT PLN Persero Wilayah Sumatera Utara berawal dari  dimulainya  usaha  kelistrikan  di  Sumatera  Utara  pada  tahun  1923,  yakni
ketika  perusahaan  swasta  Belanda  bernama  NV  NIGEM    OGEM  membangun sentral listrik di tanah pertapakan yang saat ini menjadi lokasi kantor PLN Cabang
Medan di Jl. Listrik No. 12 Medan. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan pada tahun 1924, di Tebing Tinggi tahun
1927,  di  Sibolga  oleh  NV  ANIWM  Berastagi  dan  Tarutung  tahun  1929,  di Tanjung Balai tahun 1931, di Labuhan Bilik tahun 1936 dan Tanjung Tiram pada
tahun 1937. Setelah  proklamasi  kemerdekaan  RI  tanggal  17  Agustus  1945,
bergeraklah  aksi  karyawan  perusahaan  listrik  di  seluruh  penjuru  tanah  air  untuk mengambil alih perusahaan listrik bekas milik swasta Belanda dari tangan Jepang.
Perusahaan listrik  yang diambil alih itu kemudian diserahkan kepada Pemerintah RI  yakni  kepada  Departemen  Pekerjaan  Umum.  Untuk  mengenang  peristiwa
Universitas Sumatera Utara