100 beberapa kepala sekolah kompetitor SMP Kristen 2
Eben Haezer
Salatiga yaitu
SMP Kristen
Laboratiorium Satya Wacana dan SMP Anak Terang Bethany school. Wawancara terhadap kompetitor
SMP Kristen 2 Eben Haezer Salatiga ini dilakukan untuk mendapatkan data dalam menunjang analisis
yang dilakukan
terhadap sumber
daya dan
kapabilitas SMP Kristen 2 Eben Haezer Salatiga. Selanjutnya
observasi dan
studi dokumentasi
dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap untuk menunjang hasil wawancara.
Berikut dipaparkan mengenai sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki SMP Kristen 2 Eben
Haezer Salatiga.
a. Sumber Daya Finansial
Dari hasil wawancara mengenai sumber daya finansial sekolah diperoleh data bahwa dana
operasional sekolah berasal dari dana BOS dan dana Yayasan. Dana BOS ini terdiri dari dua yaitu dari
APBN dan APBD kota. Selain itu terdapat juga dana OSIS dan dana sumbangan kasih dari sekolah-
sekolah yang datang promosi ke SMP Kristen 2. Dana ini merupakan dana kas sekolah yang khusus
digunakan untuk
membantu penyelenggaraan
kegiatan operasional kegiatan siswa di sekolah.
101 Anggaran sekolah setiap tahunnya didasarkan
pada RKAS yang disusun pada akhir semester dua untuk diajukan kepada Yayasan. Selama ini sekolah
tidak pernah kekurangan dana atau melakukan peminjaman dana ke pihak ketiga karena seluruh
kegiatan sekolah selama satu tahun selalu dapat terlaksana dengan adanya bantuan dana BOS dan
dana Yayasan. Hal ini disampaikan oleh bendahara sekolah dalam hasil wawancara bahwa:
Sekolah tidak pernah melakukan peminjaman uang ke pihak ketiga. Selama ini event yang dilakukan sekolah
mengacu ke RKAS sekolah. Dana operasional sekolah berasal dari dana BOS dari pemerintah dan dana
Yayasan. Selain itu ada juga dana OSIS yang diperoleh dari uang persembahan ibadah mingguan siswa dan
persembahan tali kasih dari sekolah-sekolah menengah atas yang datang promosi ke sekolah. Sumber:
wawancara bendahara sekolah pada 4 Oktober 2016.
Pernyataan tersebut juga didukung oleh kepala sekolah yang mengungkapkan bahwa:
Selama saya di sini sejak tahun 2006, sekolah belum pernah meminjam dana ke pihak ketiga untuk
melaksanakan operasional sekolah. Sumber dana sekolah berasal dari dana BOS pemerintah dan dan
Yayasan dan selama ini dana BOS itu selalu lancar. Sekolah juga tidak pernah mengalami minus anggaran
dan semua kegiatan sekolah berjalan sesuai dengan RKAS dalam satu tahun. Sumber: wawancara kepala
sekolah sekolah pada 17 Oktober 2016.
Selanjutnya dari studi dokumentasi yang dilakukan terhadap rencana kegiatan anggaran
sekolah RKAS tahun 2016217, ditemukan bahwa
102 besaran dana BOS APBN yang diterima oleh sekolah
per tahunnya adalah Rp. 254.000.00 dan BOS APBD kota sebesar Rp. 10.835.000. Sedangkan dana
yayasan yang diterima oleh sekolah sebesar Rp. 989.963.000 dimana dana ini termasuk dana
operasional sekolah dan gaji karyawan selama satu tahun.
Peran orang tua juga sangat dirasakan oleh sekolah khususnya dalam membantu kegiatan
sekolah. Tahun lalu orang tua melalui wadah POSG Paguyuban orang tua siswa dan guru berinisiatif
membantu mengadakan kegiatan wacana warsa yaitu
penamatan siswa
kelas sembilan
yang diselenggarakan di sebuah hotel di salatiga. Hal ini
diungkapkan oleh bendahara sekolah bahwa:
Peran orang tua sangat besar bagi sekolah, tahun kemarin dana kegiatan wacana warsa sekolah yang
diadakan di hotel sebagian besar dari POSG karena dana
yayasan terbatas.
Sumber: wawancara
bendahara sekolah pada 4 Oktober 2016.
Hal senada juga didukung dari pernyataan kepala sekolah bahwa:
Kadang kegiatan sekolah itu dibantu oleh orang tua siswa lewat POSG. Contohnya tahun kemarin saat
wacana warsa yaitu penamatan siswa kelas IX. Sekolah merencanakan kegiatan tersebut dilakukan di internal
sekolah saja sesuai dengan dana yang sudah dianggarkan
oleh yayasan.
Namun orang
tua berinisiatif untuk menanggung kekurangan dana yang
ada agar acara terebut dapat diadakan di hotel.
103
Sumber: wawancara kepala sekolah sekolah pada 17 Oktober 2016.
Dari wawancara tersebut serta didukung dari studi dokumen mengenai laporan kegiatan wacana
warsa sekolah tahun 2015206 ditemukan bahwa memang peran orang tua dalam membantu sekolah
khususnya dalam bentuk dana dan fasilitas untuk mendukung kegiatan sekolah agar menjadi lebih
optimal sangat besar dan hal ini merupakan keuntungan bagi sekolah karena memiliki komunitas
orang tua siswa yang sangat partisipatif. Permasalahan yang cukup signifikan juga
dirasakan oleh pihak sekolah terkait pendanaan sekolah tiap tahunnya yaitu adanya pembatasan
anggaran oleh pihak Yayasan. Rencana anggaran yang disusun oleh sekolah tiap tahunnya hanya
diperbolehkan mengalami kenaikan maksimal 10 dari total anggaran kegiatan sekolah di tahun
sebelumnya sehingga hal ini membuat sekolah agak kesulitan dalam merancang program-program baru
untuk sekolah. Hal ini terlihat dari wawancara dengan bendahara sekolah yang mengungkapkan
bahwa:
Anggaran sekolah tiap tahunnya itu dibatasi oleh yayasan yaitu hanya diperbolehkan naik 10 dari
anggaran tahun sebelumnya sehingga sekolah kurang bisa leluasa melakukan kegiatan-kegiatan tambahan
104
karena dana yang diperbolehkan oleh yayasan hanya boleh 7 - 10 dari total anggaran di tahun
sebelumnya. Sumber: wawancara bendahara sekolah pada 4 Oktober 2016.
Hal tersebut juga didukung dari wawancara dengan kepala sekolah yang mengungkapkan:
Semua dana baik SPP maupun UPP siswa itu semua terpusat ke Yayasan. Sekolah selama satu tahun akan
membuat rencana kegiatan dan anggaran yang dituangkan ke dalam RKAS lalu anggaran yang telah
selesai di rancang akan diajukan ke yayasan. Namun dana yang diajukan ini sudah di batasi oleh yayasan
yaitu kenaikan 10 dari anggaran tahun lalu. Sumber: wawancara kepala sekolah pada 17 Oktober 2016.
Dari wawancara tersebut serta didukung dari studi dokumen terhadap RKAS sekolah pada tahun
20152016 dan tahun 20162017 ditemukan bahwa sekolah memang mengalami keterbatasan dalam
menaikkan anggaran sekolah tiap tahunnya yang disebabkan kebijakan dari Yayasan sehingga hal ini
membuat sekolah
kesulitan dalam
membuat program-program baru ataupun kegiatan yang
membutuhkan dana yang cukup besar untuk tahun berikutnya.
b. Sumber Daya Fisik