114 tindakan kelas PTK. Padahal dari data yang telah
terkumpul, guru-guru di sekolah memiliki kualitas yang baik dan juga sarana dan prasarana sekolah
yang menunjang. Oleh karena itu diperlukan adanya optimalisasi kompetensi guru-guru di sekolah saat
ini.
d. Sumber Daya Organisasional
Data yang diperoleh dari hasil wawancara terkait sumber daya organisasional sekolah yaitu
pertama struktur pelaporan yang dilakukan oleh sekolah terbagi dalam dua bagian yaitu pelaporan ke
dinas pendidikan dan ke pihak yayasan. Selain itu terdapat juga sistem pealporan internal yang
diberikan ke kepala sekolah oleh masing-masing ketua panitia kegiatan sekolah. Hal ini terlihat dari
wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum yang mengungkapkan bahwa:
Pelaporan formal yang dilakukan oleh sekolah ada dua yaitu pelaporan ke Dinas pendidikan dan ke Yayasan.
Untuk kurikulum
sendiri kebanyakan
sistem pelaporannya ke Dinas pendidikan sedangkan ke
yayasan biasanya menyangkut nilai anak, prestasi siswa dan jumlah murid baru. Sumber: wawancara
wakasek bidang kurikulum pada 3 Oktober 2016.
115 Pernyataan serupa juga disampaikan oleh
bendahara sekolah bahwa:
Untuk pelaporan terkait finance sendiri ada pelaporan bulanan ke yayasan mengenai dana yang digunakan
sekolah beserta rinciannya kemudian ditandatangani oleh kepala sekolah. Untuk pelaporan ke Diknas
dilakukan setiap triwulan terkait penggunaan Dana BOS sesuai pentnjuk teknis yang ada. Sumber:
wawancara bendahara sekolah pada 4 Oktober 2016.
Hal ini juga dipertegas oleh kepala sekolah yang mengungkapan bahwa:
Pelaporan yang dilakukan sekolah selama ini ada dua yaitu ke dinas pendidikan dan juga ke Yayasan. Untuk
internal sekolah juga ada pelaporan yang diberikan dari masing-masing ketua kegiatan yang saya sudah
tunjuk di awal tahun ajaran. Sumber: wawancara kepala sekolah pada 17 Oktober 2016.
Dari wawancara tersebut dan didukung dari studi dokumen yang dilakukan terhadap laporan
sekolah memang
ditemukan bahwa
sekolah melaksanakan pelaporan rutin ke dinas tiap
semesternya dan juga setiap kegiatan yang telah dilakukan oleh sekolah dituangkan ke dalam laporan
pertanggungjawaban yang diserahkan ke Yayasan. Kedua, sistem perencanaan yang dilakukan
sekolah mengacu ke RKAS tahunan sekolah yang dirancang bersama guru-guru penanggung jawab
tiap standar dari 8 standar nasional pendidikan di semester dua setelah evaluasi diri sekolah dilakukan.
116 Hal ini disampaikan oleh wakil bidang kurikulum
bahwa:
Sistem perencanaan sekolah mengacu ke RKAS yang disusun dengan guru-guru. Jadi guru-guru ini sudah
dibagi di awal tahun ajaran dan masing-masing sudah memiliki tanggung jawab terkait 8 SNP itu. Sumber:
wawancara wakasek bidang kurikulum pada 3 Oktober 2016.
Hal senada juga disampaikan oleh bendahara sekolah bahwa:
Sistem perencanaan kegiatan dan anggaran sekolah dilakukan setiap tahun di akhir semester dua dalam
bentuk rapat dengan semua guru yang juga menjadi penanggungjawab tiap standar nasional pendidikan.
Dalam rapat ini semua saran, kritik, dan masukan akan dicatat untuk menjadi pertimbangan dalam
pembuatan
RKAS tahun
berikutnya. Sumber:
wawancara bendahara sekolah pada 4 Oktober 2016.
Pernyataan tersebut juga didukung oleh kepala sekolah yang mengungkapkan:
Sistem perencanaan yang dilakukan sekolah mengacu ke penyusunan RKAS yang diadakan pada bulan juni
sebelum tahun ajaran baru dimulai. Tiap tahun kita ada evaluasi diri sekolah EDS yang dijadikan acuan
penyusunan
kegiatan RKAS
tersebut. Sumber:
wawancara kepala sekolah pada 17 Oktober 2016.
Dari wawancara tersebut dan didukung dari studi dokumen terhadap rencana kegiatan dan
anggaran sekolah tahun 20162017 dan dari hasil laporan pelaksanaan kegiatan di sekolah, ditemukan
bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh SMP Kristen 2 Eben Haezer Salatiga memang selalu
117 mengacu kepada anggaran dan rencana kegiatan
sekolah dalam RKAS yang dibuat setiap tahunnya yang
didasarkan kepada
8 standar
nasional pendidikan.
Ketiga, sistem koordinasi yang dilakukan sekolah dalam bentuk rapat yaitu rapat di tingkat
struktural yang melibatkan kepala sekolah bersama waka kurikulum dan kesiswaan yang dilakukan
sesuai dengan kebutuhan, rapat bersama pekarya yang juga tidak terjadwal dan disesuaikan dengan
kebutuhan, rapat
dengan seluruh
guru-guru dilakukan
rutin sebulan
sekali dan
rapat keseluruhan guru dan staf sekolah di akhir tahun.
Selain itu sekolah juga memfasilitasi microphone yang terhubung di tiap ruangan di kelas untuk
memudahkan koordinasi antar guru, staf dan siswa. Hal ini diungkapkan oleh wakil kepala sekolah
bidang kurikulum bahwa:
Sistem koordinasi di sekolah sendiri itu ada koordinasi tingkat struktural dalam bentuk rapat yang melibatkan
bagian kurikulum, kesiswaan dan kepala sekolah. Koordinasi di tingkat struktural ataupun dengan guru-
guru ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan tidak ada jadwal rutin tergantung situasi dan kondisi yang
dihadapi.
Sumber: wawancara
wakasek bidang
kurikulum pada 3 Oktober 2016.
118 Hal senada juga disampaikan oleh bendahara
sekolah bahwa:
Sistem koordinasi di sekolah biasanya menggunakan microphone yang dipasang disetiap ruangan sehingga
memudahkan koordinasi. Selain itu ada juga rapat bulanan dengan guru-guru. Sumber: wawancara
bendahara sekolah pada 4 Oktober 2016.
Pernyataan tersebut juga didukung oleh kepala sekolah yang mengungkapkan bahwa:
Kita memiliki rapat koordinasi yang rutin diadakan sebulan
sekali dengan
guru-guru. Selebihnya
disesuaikan dengan kebutuhan. Jika saya perlu maka saya akan mengadakan rapat baik bersama waka,
pekarya atau pun karyawan. Untuk guru sendiri kalau misalnya ada sesuatu yang perlu untuk saya
sampaikan biasanya akan saya kumpulkan di pagi hari. Sumber: wawancara kepala sekolah pada 17
Oktober 2016.
Pernyataan tersebut juga didukung oleh bidang
sarana dan
prasarana sekolah
yang mengungkapkan:
Guru-guru ada rapat rutin setiap bulannya dengan kepala sekolah sedangkan untuk staf atau pekarya ada
juga rapat setiap bulan atau dua bulan sekali. Untuk rapat bersama keseluruhan itu ada di akhir tahun atau
di pertengahan semester. Sumber: wawancara bidang sarpras sekolah pada 6 Oktober 2016.
Dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga hal yang dilakukan oleh sekolah
terkait sumber daya organisasional yaitu 1 struktur pelaporan baik internal maupun external sekolah, 2
sistem perencanaan yang mengacu ke RKAS tahunan
119 sekolah, 3 sistem koordinasi yang terdiri dari rapat
di tingkat struktural, rapat bulanan guru, rapat staf dan pekarya dan rapat keseluruhan guru dan staf
yang belum terjadwal rutin serta koordinasi melalui microphone yang terhubung di tiap ruangan di
sekolah.
e. Sumber Daya Teknologi