3. Kuesioner
Sebagai data pendukung dalam tahap pengumpulan data, sebelum melakukan wawancara peneliti memberikan kuesioner kepada para
responden dalam bentuk o pen-en ded qu estio nn aire. Daftar pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka; selain diberikan alternatif jawaban,
responden bisa menulis alasan mengapa ia menjawab demikian atau hal-hal lain yang mungkin penting berkaitan dengan masalah yang
ditanyakan Sutopo, 2006. Dalam kedua jenis kuesioner, peneliti memberikan ruang bagi pembaca awam maupun pengamat ahli untuk
memberikan komentar maupun koreksi yang dianggap perlu.
D. Peme rik saan Validitas D ata
Agar data yang diperoleh benar-benar mempunyai validitas dan dapat digunakan sebagai titik awal untuk menarik kesimpulan, peneliti akan melakukan
pemeriksaan validitas data. Teknik yang dilakukan untuk memeriksa validitas data dalam penelitian ini ada 3, yaitu peer de b riefin g, member check , dan tria ng ulasi.
Menurut Bungin 2008, peer d e briefin g digunakan untuk mengkonsultasikan temuan penelitian pada orang yang berkompeten dalam bidang penelitian ini dan
yang bersifat netral tidak terlibat dalam penelitian. Teknik kedua yang dilakukan adalah member ch eck . Seperti dikemukakan oleh Sutopo 1996, member check
ini dilakukan dengan responden terpilih untuk menngkonfirmasi lebih lanjut mengenai pernyataan-pernyataan yang diberikan oleh responden dengan cara
melakukan wawancara mendalam. Selanjutnya adalah tria ng ulasi terhadap
sumber data dan metode pengumpulan data. Menurut Sutopo 2002, teknik triangulasi merupakan teknik yang didasari oleh pola pikir fenomenologi yang
bersifat multiperspektif;
untuk menarik
suatu kesimpulan
yang mantap,
diperlukan cara pandang dari berbagai segi yang berbeda. Penggunaan teknik triangulasi
ini dilakukan
untuk mengecek
kebenaran informasi
melalui pemeriksaan silang cross ch eck , baik terhadap sumber data dan metode
pengumpulan data.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan berdasarkan pada jenis penelitian ini sebagai con ten t ana lysis pada kasus terjemahan. P ertama-tama,
dilakukan cod ing terhadap tuturan slan g yang muncul dalam novel asli dan bagaimana terjemahannya. Dalam pemberian co ding , peneliti juga menberi
catatan mengenai dalam konteks situasi apa tuturan slan g tersebut muncul. Selanjutnya,
dilakukan klasifikasi terhadap
cod in g yang sudah dilakukan
berdasarkan unit bahasanya. Klasifikasi ini dilakukan dengan tujuan membangun kategori dari setiap klasifikasi. Kemudian, kategori yang sudah didapatkan
dianalisis lebih
lanjut untuk
mendapatkan pembahasan
mengenai kualitas
terjemahan menurut kesepadanan dan keberterimaan makna serta keberterimaan penggunaan bahasa informal. Dalam pembahasan tersebut juga dilihat teknik apa
saja yang digunakan oleh penerjemah untuk menerjemahkan bahasa sumber dan bagaimana pengaruhnya terhadap kualitas terjemahan yang dihasilkan.
BAB IV HASIL PEN ELITIAN DAN PEMBAHASAN