Metode Pe ne rjemahan

c. Metode Pe ne rjemahan

Menurut Newmark 1988 dalam Hoed 2006, metode adalah prinsip yang mendasari cara kita menerjemahkan yang sudah barang tentu bermuara pada bentuk jenis terjemahannya. Dalam kaitan ini, metode dibedakan menjadi 1 yang berorientasi kepada Bsu dan 2 yang berorientasi kepada Bsa. Seorang penerjemah dalam menerjemahkan harus memperhatikan siapa pembacanya dan untuk keperluan apa terjemahan itu, sehingga dia bisa menentukan metode apa yang akan digunakan dalam menerjemahkan teks tersebut. Pemilihan metode ini mempengaruhi keseluruhan teks yang diterjemahkan. Newmark 1988 mengemukakan delapan metode penerjemahan yang didasari oleh tujuan di samping pertimbangan untuk siapa penerjemahan dilakukan. Empat dari kedelapan metode itu berorientasi pada bahasa sumber, empat lainnya berorientasi pada bahasa sasaran. Selanjutnya, Newmark menggambarkan kedelapan metode penerjemahan itu dalam suatu diagram yang disebutnya diagram-V. Diagram 1. Metode Penerjemahan Newmark 1988 SL e mphasis TL emphasis Word-for-word translation Adaptation Literal translation Free translation Faithful translation Idiomatic translation Semantic translation Communicative translation Senada dengan Newmark, Molina dan Albir 2002 juga memberikan deskripsi yang menjelaskan mengenai peran dan kedudukan metode dalam penerjemahan sebagai berikut, tra nslatio n meth od refers to the way a pa rticu la r tra nslation pro cess is carried ou t in terms o f the tran slato r’s ob jective, i.e., a globa l op tio n tha t a ffects the who le text. Dari pengertian di atas, bisa dipahami bahwa peran suatu metode dalam proses penerjemahan adalah cara yang dipilih oleh penerejemah berkaitan dengan tujuan menerjemahkan suatu teks yang tentu saja berpengaruh pada keseluruhan teks dalam konteks makro. Sebagai contoh, jika seorang penerjemah berorientasi pada bahasa sumber, maka sebisa mungkin wujud terjemahan pada tataran makro akan cenderung banyak mengandung istilah ataupun bentuk bahasa sumber dalam unit linguistik-nya tataran mikro tanpa banyak diubah menjadi padanannya walaupun ada dalam bahasa sasaran.

d. Tek nik Pe ne rje mahan