102
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian Awal dan Pengumpulan Informasi
Penelitian awal bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan pembelajaran yang terjadi di sekolah. Informasi awal yang dilakukan
mengadaptasi model Dick Carey pada langkah pertama dan kedua yaitu analisis kebutuhan dan identifikasi tujuan pembelajaran. Tahap analisis
kebutuhan merupakan tahap penelitian dan pengembangan memperoleh informasi berdasarkan kebutuhan yang mendasar sebagai penelitian
pendahuluan antara lain studi pustaka dan studi lapangan. Berdasarkan hasil studi lapangan melalui wawancara yang
dilakukan peneliti dengan guru kelas V menunjukkan bahwa di sekolah tersebut sudah menerapkan program Pendidikan Lingkungan Hidup
berupa kegiatan peduli lingkungan yang termuat pada materi tematik subtema Pelestarian Lingkungan dalam tema Lingkungan Sahabat Kita.
Namun selama proses pembelajaran materi tersebut belum diimbangi dengan ketersediaan multimedia pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik siswa dan belum peduli akan pentingnya kebersihan lingkungan. Hal tersebut ditemui peneliti pada saat akan memulai
pembelajaran masih banyak sampah-sampah bertebaran di kelas sehingga guru berulang kali memperingatkan siswa untuk membersihkan kelas
terlebih dahulu dan multimedia pembelajaran yang dipakai guru masih
103 dalam tahap penyempurnaan sehingga belum sesuai dengan Kompetensi
Dasar dan Indikator kelas V. Hasil pengamatan peneliti saat menggunakan media tersebut menunjukkan tampilan media yang disajikan hanya
menampilkan point-point dengan minimnya gambar dan penjelasan materi hanya didapat oleh penjelasan guru. Selain itu, saat penyampaian materi
pembelajaran guru lebih lebih terpaku menggunakan multimedia pembelajaran dibandingkan buku Tematik Terpadu yang disebabkan guru
masih kesulitan menerapkan K-13 karena di dalam indikator materi terdapat banyak aspek penilaian serta terbatasnya waktu mengajar
sehingga guru merasa kerepotan. Menurut data yang diperoleh dari guru kelas masih terdapat siswa mengikuti tes remidial karena belum mencapai
KKM yang ditetapkan yaitu 75. Berdasarkan hasil studi pustaka ternyata kurikulum yang dipakai
menggunakan K-13 Kurikulum 2013 dan materi Pendidikan Lingkungan Hidup diintegrasikan ke dalam materi pembelajaran tematik salah satunya
adalah materi subtema Usaha pelestarian Lingkungan kelas V SD yang memiliki pembahasan materi Pendidikan Lingkungan Hidup yang lebih
lengkap sehingga peneliti mengangkat materi subtema Usaha pelestarian Lingkungan sebagai rekomendasi materi dalam pengembangan
multimedia pembelajaran. Peneliti melakukan studi pustaka tentang buku Pendidikan
Lingkungan Hidup yang beredar di pasaran dan di perpustakaan, buku rujukan tentang karakteristik dan perkembangan anak, serta hasil
104 penelitian terdahulu yang berkaitan tentang Lingkungan Hidup. Melalui
kegiatan tersebut peneliti memperoleh data penting sebagai berikut: 1 Materi Usaha Pelestarian Lingkungan yang digunakan dalam kurikulum
K-13 memiliki acuan dasar Garis Besar Isi Materi GBIM Pendidikan Lingkungan Hidup yang dibuat oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
GBIM tersebut menjadi acuan materi dalam penelitian ini; 2 Materi yang perlu dikuatkan ke siswa yaitu pemanfaatan air bersih, kebersihan
lingkungan, penanggulangan bencana kerusakan lingkungan, dan bercocok tanam; dan 3 Pembelajaran yang berkaitan tentang materi Usaha
Pelestarian Lingkungan menyesuaikan karakteristik anak dan melibatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Setelah melakukan analisis kebutuhan diperoleh identifikasi tujuan pembelajaran yang akan dirancang. Tujuan pembelajaran idealnya
diperoleh dari analisa kebutuhan yang benar-benar menguasai adanya suatu masalah yang pemecahannya melalui pembelajaran Dick Carey,
2001: 19. Oleh sebab itu, sebelum merancang media pembelajaran perlu memperhatikan rumusan tujuan pembelajaran umum yang dapat diperoleh
dari analisis kebutuhan. Adapun tujuan dari MPI Usaha pelestarian Lingkungan adalah MPI Usaha Pelestarian Lingkungan yaitu
meningkatkan kesadaran sikap kepedulian dan menambah pengetahuan terhadap lingkungan di sekitarnya.
Oleh karena itu, peneliti perlu mengembangkan multimedia interaktif materi Usaha Pelestarian Lingkungan untuk pembelajaran siswa
105 kelas V SD. Sebagaimana hasil pengamatan di SD Negeri
Lempuyangwangi memiliki laboratorium komputer dan fasilitas penunjang yang lengkap, sangat mendukung proses belajar mengajar
dengan menggunakan multimedia interaktif. Melihat kondisi tersebut, maka peneliti mempunyai gagasan dan rencana untuk mengembangkan
Multimedia Pembelajaran Interaktif Usaha Pelestarian Lingkungan.
2. Hasil Perencanaan Pengembangan