Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Materi Usaha

63 menciptakan proses dan sumber belajar, salah satunya yakni membuat sebuah produk multimedia pembelajaran interaktif untuk siswa kelas V SD Negeri Lempuyangwangi. Menciptakanmembuat produk dengan memperhatikan komponen-komponen pembelajaran yang meliputi tujuan pembelajaran, karakterisitik siswa, karakteristik materi pembelajaran Usaha Pelestarian Lingkungan, ketersediaan media atau alat yang mendukung pengembangan, hingga tahap kelayakan.

G. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Materi Usaha

Pelestarian Lingkungan Untuk Siswa Kelas V SD Minimnya edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dapat dicegah melalui pendidikan. Pendidikan lingkungan hidup di tingkat sekolah membantu anak-anak memainkan peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Menyelenggarakan pendidikan lingkungan hidup membantu membangun kesadaran masyarakat menjadi generasi yang lebih mempedulikan lingkungan. Sebagaimana yang terjadi di SD Negeri Lempuyangwangi tersebut sudah berjalan lancar namun saat ditemui peneliti pada multimedia pembelajaran yang dipakai guru belum sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator kelas V SD dan banyaknya penilaian guru terhadap waktu pembelajaran yang terbatas. Pengembangan ini diawali dengan studi pendahuluan, diketahui multimedia pembelajaran yang dipakai guru belum sesuai dengan karakteristik siswa kelas V SD, karena media tersebut belum interaktif dan memiliki tampilan hanya berupa point-point penting, minim gambar dan penjelasan materi hanya saat guru menerangkan saja 64 membuat siswa merasa jenuh dan bosan. Hal ini dapat memicu siswa kurang pedulinya kebersihan lingkungan. Oleh karena itu, multimedia pembelajaran interaktif menjadi sebuah inovasi dalam mempelajari materi Usaha Pelestarian Lingkungan, hal ini dikarenakan media pembelajaran interaktif memiliki penyampaian materi yang lebih interaktif sehingga dapat dipakai siswa secara individual, meningkatkan motivasi belajar, dan memberikan umpan balik terhadap hasil belajar. Multimedia interaktif ini dapat menampilkan gambar, video, teks, suara dan animasi dengan tampilan yang menarik. Langkah selanjutnya adalah merancang multimedia interaktif, kemudian mengumpulkan dan memilih materi yang sesuai dengan GBIM Pendidikan Lingkungan Hidup dan Kompetensi dasar Kelas V SD Kurikulum 2013, serta melakukan pengemasan materi kedalam multimedia pembelajaran interaktif sesuai karakteristik siswa kelas V SD. Agar pengembangan ini layak untuk digunakan, maka perlu diadakan rancangan, uji ahli, uji lapangan, dan revisi hingga menciptakan multimedia pembelajaran Usaha Pelestarian Lingkungan yang layak dan memenuhi karakteristik siswa kelas V SD. Adapun tahapan kerangka berpikir seperti pada gambar bagan berikut ini: 65 Gambar 2. Bagan Alur Kerangka Berpikir Kerusakan lingkungan sudah semakin meningkat Minimnya kepedulian terhadap pelestarian lingkungan Diperlukan Pendidikan Lingkungan Hidup Multimedia pembelajaran dipakai guru belum sesuai Kompetensi Dasar dan Indikator kelas V SD Siswa SD Kelas V masih dalam taraf berpikir operasional konkrit Rancangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Usaha Pelestarian Lingkungan Produk Multimedia Interaktif Usaha Pelestarian Lingkungan SD Negeri Lempuyangwangi menerapkan Pendidikan Lingkungan Hidup Siswa kelas V SD kurang peduli dengan kebersihan lingkungan sekolah 66

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berorientasi pada produk. Sesuai dengan tujuannya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah Research Development RD. Menurut Sugiyono 2009: 297 Research Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dikembangkan dapat berupa multimedia, modul, alat pemainan edukatif, video pembelajaran dan lain-lain supaya dapat berfungsi di masyarakat luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif materi subtema Usaha Pelestarian Lingkungan untuk siswa kelas V SD.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan multimedia pembelajaran interaktif dilaksanakan menurut modifikasi Borg Gall dan Dick Carey. Terdapat 10 langkah model pengembangan Borg Gall menurut Sugiyono 2009: 407- 426, yaitu sebagai berikut: 1 melakukan penelitian awal dan pengumpulan informasi awal; 2 melakukan perencanaan; 3 pengembangan produk awal; 4 uji coba lapangan awal; 5 merevisi hasil uji coba lapangan awal; 6 uji coba lapangan utama; 7 revisi uji coba lapangan utama; 8 uji coba lapangan operasional; 9 revisi produk akhir; dan 10 desiminasi produk akhir. Dari