Kajian tentang Karakteristik Siswa SD

60

D. Kajian tentang Karakteristik Siswa Slow Learner

Karakteristik slow learner atau anak lamban belajar mempunyai karakteristik tertentu yang membedakannya dari anak normal. G.L. Reddy, R. Ramar, dan A. Kusuma 2006: 6-8 menjelaskan empat karakteristik anak lamban belajar ditinjau dari faktor-faktor penyebabnya, yaitu sebagai berikut. a. Keterbatasan Kapasitas Kognitif Keterbatasan kapasitas kognitif membuat anak slow learner mengalami hambatan dalam proses pembelajaran, meliputi: 1 tidak berhasil mengatasi situasi belajar dan berpikir abstrak; 2 mengalami kesulitan dalam operasi berpikir kompleks; 3 proses pengembangan konsep atau generalisasi ide yang mendasari tugas sekolah, khususnya bahasa dan matematika, rendah; dan 4 tidak dapat menggunakan dengan baik strategi kognitif yang penting untuk proses retensi G.L. Reddy, R. Ramar, dan A. Kusuma, 2006: 6-7. b. Memori atau Daya Ingat Rendah Kurangnya perhatian terhadap informasi yang disampaikan adalah salah satu faktor penyebab anak lamban belajar mempunyai daya ingat yang rendah. Anak lamban belajar tidak dapat menyimpan informasi dalam jangka panjang dan memanggil kembali ketika dibutuhkan G.L. Reddy, R. Ramar, dan A. Kusuma, 2006: 7-10. 61 c. Gangguan dan Kurang Konsentrasi Jangkauan perhatian anak slow learner relatif pendek dan daya konsentrasinya rendah. Anak lamban belajar tidak dapat berkonsentrasi dalam pembelajaran yang disampaikan secara verbal lebih dari tiga puluh menit G.L. Reddy, R. Ramar, dan A. Kusuma, 2006:10. d. Ketidakmampuan Mengungkapkan Ide Kesulitan dalam menemukan dan mengombinasikan kata, ketidakdewasaan emosi, dan sifat pemalu membuat anak slow learner tidak mampu berekspresi atau mengungkapkan ide. Anak slow learner lebih sering menggunakan bahasa tubuh daripada bahasa lisan. Selain itu, kemampuan anak slow learner dalam mengingat pesan dan mendengarkan instruksi rendah G.L. Reddy, R. Ramar, dan A, Kusuma, 2006: 10-11. Jadi, berdasarkan faktor-faktor penyebabnya, anak slow learner mempunyai empat karakteristik, yaitu: 1 keterbatasan kapasitas kognitif; 2 memori atau daya ingat rendah; 3 gangguan dan kurang konsentrasi; 4 ketidakmampuan mengungkapkan ide. Selain karakteristik tersebut, Nani Triani dan Amir 2013: 4-12 menjelaskan karakteristik anak slow learner ditinjau dari aspek inteligensi, bahasa, emosi, sosial, dan moral. a. Inteligensi Ditinjau dari aspek inteligensinya, karakteristik anak slow learner meliputi: 1 mengalami kesulitan hampir pada semua mata pelajaran 62 yang berhubungan dengan hafalan dan pemahaman; 2 mengalami kesulitan dalam memahami hal-hal abstrak; dan 3 mempunyai hasil belajar yang lebih rendah dibandingkan teman-teman sekelasnya Nani Triani dan Amir, 2013: 10-11. b. Bahasa atau Komunikasi Karakteristik bahasa atau komunikasi anak slow learner adalah adanya masalah komunikasi, baik dalam menyampaikan ide atau gagasan bahasa ekspresif maupun memahami penjelasan orang lain bahasa reseptif. Oleh karena itu, bahasa yang sederhana, singkat, dan jelas sebaiknya digunakan dalam komunikasi dengan anak lamban belajar Nani Triani dan Amir, 2013: 11. c. Emosi Karakteristik emosi anak slow learner adalah memiliki emosi yang kurang stabil. Hal ini ditunjukkan dengan anak slow learner yang cepat marah, sensitif, dan mudah menyerah ketika mengalami tekanan atau melakukan kesalahan Nani Triani dan Amir, 2013: 11. d. Sosial Karakteristik anak slow learner ditinjau dari aspek sosial adalah biasanya kurang baik dalam bersosialisasi. Anak slow learner lebih sering menarik diri saat bermain. Selain itu, anak slow learner lebih senang bermain dengan anak-anak yang berusia di bawahnya. Anak merasa lebih aman karena saat berkomunikasi menggunakan bahasa yang sederhana Nani Triani dan Amir, 2013: 12. 63 e. Moral Seperti pada umumnya, moral anak slow learner berkembang seiring kematangan kognitif. Karakteristik moral anak lamban belajar adalah mengetahui aturan yang berlaku, tetapi tidak memahami aturan tersebut. Terkadang anak slow learner melanggar aturan karena kemampuan memori mereka yang terbatas, sehingga sering lupa. Oleh karena itu, sebaiknya anak lamban belajar sering diingatkan Neni Triani dan Amir, 2013: 12. Dengan demikian, anak slow learner mempunyai karakteristik inteligensi, bahasa atau komunikasi, emosi, sosial, dan moral yang berbeda dari anak normal. Namun, anak slow learner mempunyai karakteristik fisik yang sama seperti anak normal. Lowenstein Malik, Rehman, dan Hanif, 2012: 136 mengemukakan bahwa secara fisik anak slow learner mempunyai penampilan yang sama seperti anak normal, sehingga karakteristik anak slow learner baru anak tampak dalam proses pembelajaran, terutama ketika menghadapi tugas-tugas yang menurut konsep abstrak, simbol-simbol, dan keterampilan konseptual. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, karakteristik anak slow learner akan terlihat dalam proses pembelajaran. Steven R. Shaw 2010: 15 mengidentifikasi beberapa karakteristik anak slow learner yang dapat diidentifikasi dalam proses pembelajaran, diantaranya: a anak memiliki kecerdasan dan prestasi akademik yang rendah, tetapi berbeda dari anak dengan masalah kognisi atau berkesulitan belajar; 64 b anak dapat menunjukkan prestasi yang lebih tinggi ketika informasi disampaikan dalam bentuk konkret, tetapi akan mengalami kesulitan mempelajari konsep dan pelajaran yang bersifat abstrak; c anak mengalami kesulitan dalam transfer dan generalisasi keterampilan, ilmu, dan strategi; d anak mengalami kesulitan kognitif dalam mengorganisasir materi baru dan mengasimilasi informasi baru ke informasi sebelumnya; e anak mengalami kesulitan dalam tujuan jangka panjang dan manajemen waktu; f anak membutuhkan tambahan waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas, serta latihan tambahan untuk mengembangkan keterampilan akademik yang setingkat dengan teman sebayanya; g motivasi belajar siswa hampir selalu berkurang; h siswa mempunyai konsep diri yang rendah dan dapat menyebabkan permasalahan emosi dan tingkah laku; dan i siswa berisiko tinggi drop out. Senada dengan pendapat tersebut, Munawir Yusuf 2005: 111 mengidentifikasi beberapa gejala atau karakteristik anak slow learner, meliputi: a rata-rata prestasi belajar rendah, biasanya kurang dari enak; b sering terlambat dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik, jika dibandingkan teman sebayanya; c daya tangkap terhadap pelajaran lambat, dan d pernah tinggal kelas.