Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
13 Terkait dengan pendidikan inklusi, bahwa kata inklusi berasal dari
bahasa Inggris “Inclusion” yang merupakan sebuah istilah yang dipergunakan untuk mendeskripsikan penyatuan bagi anak-anak
berkelainan penyandang hambatancacat. Pendidikan inklusi diartikan dengan memasukkan anak berkebutuhan khusus di kelas reguler bersama
dengan anak lainnya. Namun secara lebih luas pendidikan inklusi berarti melibatkan seluruh peserta didik tanpa terkecuali dalam pendidikan reguler
J. David Smith, 2006: 36. Stainback Tarmansyah, 2007: 82 mengemukakan bahwa
pendidikan inklusi adalah: Sekolah yang menampung semua siswa di kelas yang sama. Sekolah
ini menyediakan program pendidikan yang layak, menantang, tetapi sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan setiap siswa, maupun bantuan dan
dukungan yang dapat diberikan oleh para guru agar anak-anak berhasil. Lebih dari itu, sekolah inklusi juga merupakan tempat setiap anak dapat
diterima, menjadi bagian dari kelas tersebut, dan saling membantu dengan guru dan teman sebayanya, maupun anggota masyarakat lain agar
kebutuhan individu dapat terpenuhi. Selanjutnya menurut Staub dan peck mengemukakan bahwa inclusion adalah “penempatan anak luar biasa
tingkat ringan, sedang, dan berat secara penuh dikelas biasa”. Berdasarkan uraian diatas, sekolah inklusi menampung semua siswa
baik yang reguler atau normal dan juga yang berkebutuhan khusus. Sekolah ini menyediakan program pendidikan yang layak, menantang, tetapi sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. Pendidikan inklusi memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa, memerangi sikap
diskriminatif, dan menciptakan masyarakat yang ramah. Menurut Sukinah 2010: 40 pendidikan inklusi merupakan
implementasi pendidikan yang berwawasan multikultural yang dapat
14 membantu peserta didik mengerti, menerima, serta menghargai orang lain
yang berbeda suku, budaya, nilai, kepribadian, dan keberfungsian fisik maupun psikologis. Dalam pendidikan yang berlatar sekolah inklusi
pembelajaran ditekankan pada penanaman sikap simpati, respect, apresiasi, dan empati terhadap latar belakang sosial budaya yang berbeda. Lebih jauh
lagi, sekolah inklusi merupakan tempat dimana komunitasnya belajar tentang bagaimana sikap toleransi terhadap keberagaman diposisikan dan
dihargai. Berdasarkan uraian diatas, bahwa pendidikan inklusi berbeda
dengan pendidikan pada umumnya, karena dalam pendidikan inklusi berfokus pada interaksi anak dan lingkungan yang merupakan bagian dari
upaya untuk memenuhi dan merespon atas keberagaman kebutuhan anak. Di sekolah model inklusi, maka setiap anak sesuai dengan kebutuhan
khususnya masing-masing, semua diberi palayanan secara optimal tanpa kecuali. Pendidikan inklusi menciptakan sikap toleransi terhadap
keberagaman dan mengajarkan sikap saling menghargai bagi siswa dengan segala keterbatasan.
Dari beberapa pendapat, maka dapat ditegaskan bahwa pendidikan inklusi adalah pelayanan pendidikan untuk peserta didik yang berkebutuhan
khusus tanpa memandang kondisi fisik, intelektual, sosial emosional, linguistik atau kondisi lainnya untuk bersama-sama mendapatkan pelayanan
pendidikan di sekolah reguler SD, SMP, SMU, maupun SMK. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 70 tahun 2009
pasal 2 tentang pendidikan inklusi yang bertujuan untuk: a “memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik
yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial, atau memiliki potensi kecerdasan danatau bakat istimewa untuk