rumah harus direncanakan oleh guru agar efektif S. Nasution, 2003: 202-203. Pekerjaan rumah dikatakan efektif jika:
1 Pekerjaan Rumah harus diintegrasikan dengan apa yang telah dipelajari anak sebelumnya. Pekerjaan rumah harus didasarkan
atas apa yang telah dikuasai oleh anak. 2 Pekerjaan Rumah harus didasarkan atas pengetahuan dan
keterampilan yang telah dikuasai oleh semua murid. Pengajaran berprogam sangat efektif sebagai pekerjaan rumah.
Guru sebagai pihak yang memberikan Pekerjaan Rumah kepada siswa perlu memperhatikan pemberian Pekerjaan Rumah
tersebut. Perhatian terhadap materi pelajaran yang telah dikuasai oleh siswa menjadi penting dalam memberikan Pekerjaan Rumah.
Jika materi Pekerjaan Rumah yang diberikan belum dikuasai oleh siswa maka Pekerjaan Rumah tersebut menjadi tidak efektif dan
justru bisa membuat siswa merasa kesulitan.
e. Indikator Pekerjaan Rumah PR
Pekerjaan Rumah yang diberikan oleh guru mempunyai tujuan-tujuan seperti meningkatkan prestasi belajar murid,
menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai, dan mengembangkan keterampilan belajar mandiri. Guru harus memperhatikan beberapa
hal dalam memberikan Pekerjaan Rumah agar Pekerjaan Rumah menjadi efektif dan bermanfaat bagi siswa. Berkaitan dengan
Pekerjaan Rumah yang efektif, S. Nasution 2003: 203 menyatakan bahwa:
Pekerjaan rumah yang efektif dapat diwujudkan dengan memperhatikan beberapa hal diantaranya adalah pekerjaan
rumah harus diintegrasikan dengan apa yang telah dipelajari anak sebelumnya dan pekerjaan rumah harus didasarkan atas
pengetahuan dan ketrampilan yang telah dikuasai oleh murid.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pekerjaan
Rumah yang diberikan oleh guru harus sesuai dengan materi pelajaran yang telah diberikan sebelumnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah frekuensi Pemberian Pekerjaan Rumah yang diberikan oleh guru. Chen dan Ehrenberg
melalui Daniel Muijs dan Reynolds, 2008: 153 menyatakan bahwa
“murid-murid yang diperintahkan oleh gurunya untuk menyelesaikan lebih banyak PR menerima nilai lebih tinggi dari
gurunya ”.
Guru juga perlu untuk mengecek pengerjaan Pekerjaan Rumah yang dikerjakan oleh siswa serta membahas Pekerjaan Rumah
siswa di dalam kelas sekaligus melakukan koreksi terhadap pekerjaan rumah siswa. Daniel Muijs dan Reynolds 2008: 154
menyatakan bahwa: PR mestinya selalu dikoreksi dengan baik, karena PR yang tidak
dikoreksi dengan baik akan memberikan kesan kepada murid bahwa yang penting adalah menyelesaikan tugasnya, tidak
peduli bagaimana caranya.
Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah adanya feedback umpan balik dari guru. PR sebaiknya diberi nilai dan