Metode Pembelajaran Kajian Pustaka
35 diperhatikan dalam proses pembelajaran tersebut. Proses pembelajaran merupakan
sistem yang terdiri atas beberapa komponen seperti siswa, guru dan metode serta media pembelajaran yang saling berinteraksi dalam mencapai tujuan. Dalam
menyajikan materi pembelajaran guru perlu menentukan dan memilih metode pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Metode
pembelajaran yang tepat adalah metode yang mampu membangkitkan motivasi belajar siswa.
Metode adalah cara yang digunakan guru untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Masalahnya, metode yang dipakai sering terjebak pada yang klasik,
seperti cara pembelajarannya yang klasik, yakni siswa duduk yang manis dan guru berdiri, sebagai tokoh sentral di depan kelas dan yang paling banyak digunakan
adalah metode ceramah. Untuk menentukan dan memilih metode pembelajaran, hendaknya
berangkat dari perumusan tujuan yang jelas. Setelah tujuan pembelajaran ditentukan, kemudian menentukan dan memilih metode pembelajaran yang
dipandang efektif dan efisien apabila metode tersebut dapat mencapai tujuan dengan waktu yang lebih singkat dari metode yang lain. Kriteria yang lain perlu
diperhatikan dalam metode pembelajaran adalah relevan dengan tujuan, isi proses belajar mengajar, kegiatan belajar mengajar dan tingkat keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran Nana Sudjana, 2005: 76. Metode mengajar adalah bagian dari strategi mengajar yang merupakan
langkah-langkah taktis guru dalarn pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pcngajaran. Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat
36 dari segi efisiensi dan efektivitas. Efisiensi berkenaan dengan pengorbanan yang
relatif kecil untuk memperoleh hasil yang optimal. Keefektifan berkenaan dengan jalan, upaya, teknik dan strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan secara
tepat dan cepat Sudjana, 1996: 59. Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut diketahui bahwa metode
adalah bagian dari strategi mengajar yang merupakan langkah-langkah taktis yang diambil guru dalam menunjang strategi yang hendak dikembangkan.
Jadi metode adalah adalah cara-cara yang dilakukan guru dalam menyampaikan materi pelajaran matematika agar siswa merasa tertarik dan
termotivasi untuk mengikuti pelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara maksimal. Metode pembelajaran sangat berpengaruh terhadap motivasi
belajar siswa, sehingga apabila siswa telah termotivasi akan semakin bersemangat untuk belajar matematika, karena dalam belajar matematika dibutuhkan
konsentrasi. Matematika
mempunyai aspek-aspek
tujuan diantaranya
pengembangan keterarnpilan berpikir kritis dan kreatif, dapat memecahkan masalah-masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Winarno Surakhmad
1994: 96
mengemukakan bahwa
metode pembelajaran dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu: a metode
pembelajaran secara individual, b metode pembelajaran secara kelompok. Kedua metode pembelajaran tersebut pada hakekatnya menggunakan prinsip-
prinsip pembelajaran yang sama. Perbedaannya bahwa metode pembelajaran individual lebih ditekankan pada pembelajaran individunya, sedangkan
37 pembelajaran kelompok biasanya dilakukan pada sebagian besar orang yang
berada dalam suatu kelas. Oleh karena itu peranan metode mengajar adalah sebagai alat untuk
menciptakan proses belajar mengajar atau terciptanya interaksi edukatif. Dijelaskan oleh Sardiman 1989: 30 bahwa, Interaksi edukatif dalam proses
belajar mengajar merupakan proses interaksi yang disengaja, sadar tujuan yaitu mengantarkan anak didik ke tingkat kedewasaan yang memiliki ciri-ciri sadar
tujuan, ada bahanpesan yang menjadi isi interaksi, ada subjek didik, ada guru yang melaksanakan, ada metode untuk mencapai tujuan, ada situasi kondusif
untuk meningkatkan proses belajar mengajar berjalan baik dan ada penilaian terhadap interaksi
Metode pembelajaran matematika perlu divariasikan dengan metode lain seperti diskusi, pemberian tugas LKS Resitasi , latihan siap drill, sosiodrama
dan ceramah. Kemampuan guru berkait dengan kemampuan menyajikan metode pengajaran, sehingga materi tersebut benar-benar bermakna dan dirasakan
bermanfaat. Proses belajar mengajar yang baik memberi pengaruh yang baik kepada
perkembangan pribadi siswa. Mereka belajar berpikir secara kritis dan kreatif, bekerja sama untuk memecahkan masalah, belajar mengenai kesanggupan yang
ada pada dirinya. Dengan mempelajari suatu mata pelajaran akan memberikan pengalaman
yang membangkitkan
bermacam-macam sifat,
sikap dan
kesanggupan yang konstruktif, sebab isi kurikulum sendiri mengandung nilai-nilai yang berharga dalam kehidupan, termasuk mata pelajaran matematika.
38 Pengajaran apapun tanpa dirasakan manfaatnya oleh siswa akan menjadikan
pengajaran tersebut kehilangan makna. Hal yang demikian ini apabila terjadi dalam proses belajar mengajar, maka hakekatnya belajar itu sendiri telah
mengalami kegagalan. Barangkali hal yang relevan dengan tujuan pengajaran matematika adalah menjadikan pelajaran matematika yang dipelajari dirasakan
manfaatnya oleh siswa sudah barang tentu yang diutamakan bukan menghafal rumus-rumus saja melain perlu ketahapan yang lebih jauh yaitu kearah
pemahaman konsep secara menyeluruh sehingga dengan demikian siswa tidak akan merasa kesulitan ketika mendapat permasalahan yang dikembangkan dari
berbagai konsep. b. Beberapa metode mengajar
Sebagaimana telah dijelaskan oleh Sudjana 1996: 59 bahwa, metode mengajar adalah bagian dari strategi mengajar yang merupakan langkah-langkah
taktis guru dalarn pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran. Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihal dari segi efesiensi
dan efektivitas. Fungsi metode mengajar dalam keseluruhan sistem pengajaran adalah
sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran, ini berarti tujuan pengajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru untuk menentukan metode mengajar yang
akan digunakan. Jadi masalah strategi dalam memilih metode yang tepat kuncinya terletak pada kemampuan guru dalam mengembangkan dan merumuskan tujuan
pengajaran yang hendak dicapai.
39 1. Metode ceramah
Metode ceramah ialah suatu cara pemberian pelajaran dengan penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru dalam kelas. Walaupun guru masih dapat
menggunakan alat-alat peraga namun yang pokok disini ialah berbicara. Peranan murid dalam metode ceramah ialah : mendengarkan dengan teliti serta mencatat
pokok-pokok pelajaran yang dikemukakan oleh guru DEPDIKBUD,1996:14. Tujuan metode ceramah adalah menyampaikan bahan yang bersifat
informasi konsep, pengertian-pengertian, prinsip-prinsip yang banyak dan luas serta untuk penemuan-penemuan yang langka dan belum meluas. Secara spesifik
metode ceramah bertujuan untuk: 1. Menciptakan landasan pemikiran peserta didik melalui produk ceramah yaitu
bahan tulisan peserta didik sehingga peserta didik dapat belajar melalui bahan tertulis hasil ceramah guru
2. Menyajikan garis-garis besar isi pelajaran dan permasalahan penting yang terdapat dalam isi pelajaran
3. Merangsang peserta didik untuk belajar mandiri dan menumbuhkan rasa ingin tahu dalam diri pebelajar
4. Memperkenalkan hal-hal baru dan memberikan penjelasan secara gamblang dan menyinggung penjelasan teori dan prakteknya
5. Sebagai langkah awal untuk metode yang lain dalam upaya menjelaskan prosedur yang harus ditempuh peserta didik, misalnya sebelum sosiodrama
peserta didik diberikan penjelasan tentang peran-peran dan sebagainya Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1999: 117.
40 a Alasan penggunaan metode ceramah
Daya tahan anak untuk mendengarkan suatu ceramah sebenarnya sangat terbatas. Jika hal ini rnenjadi kebiasaan guru sehari-hari di sekoah, maka akan
membentuk kebiasaan perilaku yang tidak menguntungkan bagi perkembangan anak, seperti kurang responsif, sulit mengajukan pendapat dan pasif.
Alasan digunakannya
metode ceramah
harus benar-benar
dapat dipertanggungjawabkan, misalnya karena:
1. Anak benar-benar memerlukan penjelasan, misalnya karena bahan baru atau guna menghindari kesalah pahaman
2. Benar-benar tidak ada sumber bahan pelajaran bagi peserta didik 3. Menghadapi peserta didik yang banyak jumlahnya dan bila menggunakan
metode lain sukar diterapkan 4. Menghemat biaya, waktu dan peralatan Mulyani Sumantri dan Johar
permana, 1999: 118. b Kekuatan metode ceramah
a. Murah, efisien dalam pemanfaatan waktu dan menghemat pendidikan dengan seorang guru yang menghadapi banyak peserta didik
b. Mudah dalam arti materi dapat disesuaikan dengan keterbatasan waktu, karakteristik peserta didik tertentu, pokok permasalahan dan keterbatasan
peralatan serta dapat disesuaikan dengan jadwal guru terhadap ketidak tersediaan bahan-bahan tertulis
c. Meningkatkan daya dengar peserta didik dan menumbuhkan minat belajar dari sumber lain
41 d. Memperoleh penguatan bagi guru dan peserta didik yaitu guru
memperoleh penghargaan, kepuasan dan sikap percaya diri dan peserta didik atas perhatian yang ditunjukkan peserta didik dan peserta didik untuk
pun merasa senang dan menghargai guru bila ceramah guru meninggalkan kesan dan berbobot
e. Ceramah memberikan wawasan yang luas daripada sumber lain karena guru dapat menjeiaskan topik dengan mengkaitkannya dengan kehidupan
sehari-hari Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1999: 118. c Kekurangan metode ceramah
1. Dapat menimbulkan kejenuhan kepada peserta didik apalagi bila guru kurang dapat mengorganisasikannya
2. Menimbulkan verbalisme pada peserta didik 3. Materi ceramah terbatas pada apa yang diingat guru
4. Merugikan peserta didik yang lemah dalam keterampilan mendengarkan 5. Menjejali peserta didik dengan konsep yang belum tentu diingat terus
6. Informasi yang disampaikan mudah usang dan ketinggalan jaman 7. Tidak merangsang perkembangan kreativitas peserta didik
8. Terjadi proses satu arah yaitu dari guru kepada peserta didik Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1999: 119.
Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran Matematika Kelas V contohnya guru menerangkan tentang pengukuran, mata uang dan sebagainya.
42