45
3. Metode kerja kelompok
Metode kerja kelompok adalah metode mengajar dengan mengkondisikan peserta didik dalam suatu kelompok sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas
untuk dibahas dalam kelompok tersebut. Metode kerja kelompok adalah format belajar mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi antara anggota yang lain
dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama- sama. Guru dituntut untuk mampu menyediakan bahan-bahan pelajaran yang
secara manipulatif dan melibat aktifkan anak bekerjasama dan berkolaborasi dalam kelompok.
Penerapan metode kerja kelompok menuntut guru untuk dapat mengelompokkan peserta didik secara arif dan proporsional. Pengelompokan
peserta didik dalam suatu kelompok dapat didasarkan pada: a fasilitas yang tersedia, b perbedaan individual dalam minat belajar dan kemampuan
belajar, c jenis pekerjaan yang diberikan, d wilayah tempat tinggal peserta
didik, e jenis kelamin dan f memperbesar partisipasi peserta didik dalam
kelompok. Selanjutnya pembagian kelompok sebaiknya heterogen, baik dari segi
kemampuan belajar maupun jenis kelamin agar terjadi dinamika kegiatan belajar yang lebih baik dan kelompok tidak terkesan berat sebelah yaitu ada kelompok
yang kuat dan ada kelompok yang lemah. Penggunaan metode kerja kelompok bertujuan untuk:
1. Memupuk kemauan dan kemampuan kerjasama diantara para peserta didik
46
2. Meningkatkan keterlibatan sosial-emosional dan intelektual para peserta didik
dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakan dan 3. Meningkatkan perhatian terhadap proses dan hasil dari proses belajar
mengajar secara berimbang,
a Alasan penggunaan metode kerja kelompok
Metode kerja kelompok digunakan guru karena alasan sebagai berikut: 1. Membuat peserta didik dapat bekerjasama dengan temannya dalam satu
kesatuan tugas
2. Mengembangkan kekuatan untuk mencari dan menemukan bahan-bahan
pelajaran 3. Untuk melaksanakan tugas tertentu
4. Membuat peserta didik aktif. b Kekuatan metode kerja kelompok
Kekuatan dari metode kerja kelompok ini adalah: 1. Membuat peserta didik aktif mencari bahan untuk menyelesaikan tugasnya
2. Menggalang kerjasama dengan kekompakan dalam memecahkan masalah 3. Mengembangkan kepemimpinan peserta didik dan pengajaran keterampilan
berdiskusi dan proses kelompok.
c Keterbatasan metode kerja kelompok
Keterbatasan penggunaan metode kerja kelompok ini adalah: 1. Kerja kelompok hanya memberikan kesempatan kepada peserta didik yang
aktif dan mampu untuk berperan, sedangkan peserta didik yang terbelakang tidak berbuat apa-apa
47 2. Memerlukan fasilitas yang beragam bagian untuk fasilitas fisik dan ruangan
maupun sumber-sumber belajar yangharus disediakan, Penggunaan metode kerja kelompok dalam kegiatan pembelajaran
Matematika kelas V misalnya guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk menyelesaikan masalah kelipatan dan faktor, angka romawi, bilangan
negatif dan sebagainya. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk menyelesaikan beberapa komponen dari setiap pokok bahasan atau dalam satu
pokok bahasan.
4. Metode tugas resitasi
Tugas biasa diberikan guru setelah usai topik bahasan dibicarakan di kelas atau pada saat guru harus meninggalkan kelas karena suatu kepentingan atau
sebagai kelanjutan dari metode ceramah guru atau dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Misalnya pemberian pekerjaan rumah PR, pengerjaan LKS
Lembar Kerja Siswa, penugasan guru agama untuk mencatat kuliah subuh dan sebagainya. Metode penugasan menjadi salah satu cara penyampaian pengajaran
yang dirancang untuk peserta didik agar bersemangat untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban-jawaban atas tugas yang diberikan guru.
Metode pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk
dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau berkelompok. Tujuan dari penggunaan metode penugasan adalah untuk
merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun kelompok baik di sekolah atau setelah pulang dari sekolah.