46
karena rasanya yang enak dan kaya serat, pembuatan nata de coco pun tidak sulit dan biaya yang dibutuhkan tidak banyak sehingga dapat dilakukan di rumah.
Kondisi permintaan nata de coco dipasaran terdiri dari tiga jenis yaitu nata de coco mentah yang berbentuk kubus maupun lembaran, manisan nata de coco, dan
sirup nata de coco. Bahan baku utama yang digunakan dalam proses pembuatan nata de coco yaitu air kelapa dan bakteri Acetobacter xylinum.
5.4.1 Bahan Baku
Bahan baku merupakan salah satu komponen penting dalam penciptaan barang jadi, dan ketersediaan bahan baku menjadi salah satufaktor yang
memprngaruhi efesiensi proses produksi. Ketersediaan bahan baku sebaiknya dekat dengan lokasi tempat produksi, hal ini bertujuan untuk mengurangi biaya
produksi. Namun hal tersebut masih sulit dilakukan oleh PT Galuh Pratama karena sebagian besar bahan baku diperoleh dari luar kota seperti Ciamis,
Bandung, dan Jawa Tengah. Selain bahan baku kebutuhan akan bahan pendukung tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan bahan baku dimana bahan pendukung
merupakan pelengkap dalam memproduksi suatu produk. Adapun bahan baku dan bahan penolong yang digunakan oleh PT Galuh Pratama dapat dilihat pada Tabel
10 dibawah ini.
Tabel 10.
Jenis dan Harga Bahan Baku Utama dan Bahan Baku Penolong Pada PT Galuh Pratama Tahun 2012
No Jenis
Satuan Harga Per Satuan
Rp
1 Air Kelapa
Liter 7.000
2 Cuka Taiwan
Liter 11.000
3 Za
Sak 80.000
4 Gula Pasir
Kg 9.000
5 Kayu Bakar
Kubik 65.000
6 Koran
Kg 3.100
7 Karet Gelang
Kg 28.000
8 Karet Tali
Bungkus 65.000
9 Citric Acid
Kg 14.000
Sumber : PT Galuh Pratama, September 2012
47
1 Air Kelapa
Bahan baku utama pembuatan nata de coco adalah air kelapa. Bahan baku air kelapa ini diperoleh perusahaan dengan cara membeli dari penampung-
penampung yang ada di daerah Ciamis, Tasikmalaya, Bandung, dan Bogor. Air kelapa yang diperoleh perusahaan dari para penampang disimpan dalam kompan-
kompan dari plastik dan masih dalam keadaan terkontaminasi oleh kotoran- kotoran seperti serabuk-serabuk kelapa dan pecahan-pecahan batok-batok kecil,
sehingga sebelum dilakukan proses perebusan terlebih dahulu air kelapa dilakukan penyaringan. pH air kelapa yang diperoleh perusahaan masih kurang dari pH yang
baik untuk pertumbuhan Acetobacter xylinum yaitu sekitar pH 5. Air kelapa tersebut juga mempunyai kadar gula kurang dari 5
Brit dan terjadinya penurunan kadar gula akibat lama penyimpanan sehingga pada saat proses perlu penambahan
gula pasir guna meningkatkan kadar gulanya. 2
Bakteri Acetobacter xylinum Stater atau bibit merupakan bahan baku utama kedua yang sangat penting
dalam pembuatan nata. Stater merupakan biakan bakteri yang tumbuh pada medium yang sesuai dengan medium pertumbuhannya. Nata sebenarnya adalah
bacterial cellulose yang diproduksi oleh bakteri. Senyawa ini merupakan hasil sintesis dari gula oleh bakteri pembentuk nata, dimana bakteri yang digunakan
adalah Acetobacter xylinum. Bakteri Acetobacter xylinum diperoleh perusahaan dengan cara
membelinya dari kota Ciamis dalam bentuk biakan murninya yang berada pada medium agar miring dan mengembangbiakan sendiri di pabrik dengan cara
menggunakan stater yang sudah ada sebelumnya. Stater yang digunakan diperusahaan ini adalah Acetobacter xylinum yang berada pada medium air
kelapa. Stater ini berbentuk cairan putih yang pada bagian permukaannya terlihat suatu lapisan putih yang terapung. Stater Acetobacter xylinum disimpan pada
botol gelas.
48
5.4.2 Bahan Penunjang