Optimalisasi Produksi Kerangka Pemikiran Teoritis .1 Teori Produksi

19 C Q B TP A Input X X 1 X 2 X 3 Gambar 1. Kurva Produksi Sumber : Lipsey, 1995 Maksimal dan optimal merupakan dua kata yang memiliki makna hampir sama, sama-sama merupakan indikator capaian sebuah usaha atau proses yang bersifat positif. Bedanya maksimal merupakan tingkat pencapaian yang mampu atau dapat diraih setinggi-tingginya tanpa mempertimbangkan faktor biaya atau pengorbanan yang harus dikeluarkan titik C. Sedangkan optimal adalah tingkat pencapaian yang perolehannya dibatasi oleh besar atau nilai biaya yang harus dikeluarkan titik B. Jika kita memiliki biaya atau sumber daya terbatas, maka konsep optimallah yang lebih tepat untuk digunakan, karena jika kita menggunakan konsep maksimal, pada batas tertentu, setelah melampaui titik optimal tingkat produktifitas akan menurun dan ini berarti keuntungan, atau manfaat yang kita dapat menjadi semakin berkurang. Sebaliknya jika sumber daya yang kita miliki tidak terbatas atau sangat banyak melebihi kapasitas produksi, atau kemampuan berbuat maka dengan kerangka pikir maksimal karena kalaupun kita terpuruk karena sebuah kesalahan, masih banyak kemungkinan untuk memperbaikinya dengan sumber daya yang ada.

3.1.2 Optimalisasi Produksi

Nasendi dan Anwar 1985 menyatakan optimalisasi adalah serangkaian proses untuk mendapatkan gugus kondisi yang diperlukan untuk mendapatkan hasil terbaik dalam situasi tertentu. Dengan pendekatan normatif dapat diketahui 20 bahwa optimalisasi mengindentifikasikan penyelesaian terbaik suatu masalah yang diarahkan pada tujuan maksimisasi atau minimisasi melalui fungsi tujuan. Soekartawi 1991 berpendapat bahwa optimalisasi adalah suatu pencapaian keadaan terbaik dan optimalisasi produksi adalah penggunaan faktor- faktor produksi yang terbatas seefisien mungkin. Memaksimumkan nilai atau keuntungan yang dihasilkan dari proses produksi atau untuk meminimumkan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dengan memperhatikan kendala- kendala yang berada diluar jangkauan pelaku kegiatan merupakan tujuan dilakukannya optimalisasi. Oleh karena itu dalam pencapaian tujuan tersebut, kegiatan produksi selalu berusaha untuk mengalokasikan sumberdaya yang terbatas diantaranya berbagai kegiatan yang saling bersaing. Menurut Mulyono 1991, menyatakan bahwa berdasarkan langkah- langkah optimalisasi, setelah masalah diidentifikasi dan tujuan ditetapkan maka langkah selanjutnya adalah mengformulasikan model matematis yang meliputi tiga tahap yaitu : 1. Menentukan variabel yang tidak diketahui, variabel keputusan dan nyatakan dalam simbol matematik. 2. Membentuk fungsi tujuan yang ditunjukkan sebagai hubungan linear bukan perkalian dari variabel keputusan. 3. Menentukan semua kendala masalah tersebut dan mengekspresikan dalam persamaan atau pertidaksamaan yang juga merupakan hubungan linear dari variabel keputusan yang mencerminkan keterbatasan sumberdaya masalah tersebut. Persoalan optimalisasi adalah suatu persoalan untuk membuat nilai suatu fungsi dari beberapa variabel menjadi maksimum atau minimum dengan memperhatikan pembatasan-pembatasan yang ada. Biasanya pembatasan tersebut meliputi tenaga kerja, uang, material yang merupakan input serta waktu dan ruang Supranto, 1988. Perilaku optimalisasi yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan maksimum, adapun keuntungan maksimum dapat ditempuh melalui dua cara yaitu : 1. Maksimisasi, yaitu menggunakan atau mengalokasikan masukan biaya yang sudah tertentu untuk mendapatkan keuntungan atau penerimaan maksimum. 21 2. Minimisasi, yaitu untuk menghasilkan tingkat output tertentu dengan menggunakan masukan biaya yang paling minimal. Menurut Nicholson 2001, secara ekonomi tujuan utama perusahaan diasumsikan sebagai maksimisasi nilai perusahaan atau memaksimumkan laba. Berdasarkan pendekatan holistik, maka tujuan tersebut merupakan tujuan satu- satunya yang ingin dicapai perusahaan. Perusahaan akan memilih kombinasi input yang terbaik dari tingkat output yang menguntungkan, sehingga perusahaan akan berusaha membuat perbedaan yang sebesar-besarnya antara biaya produksi dengan penerimaan total.

3.1.3 Kombinasi Produksi Optimal