Bahan Penunjang Proses Pengolahan

48

5.4.2 Bahan Penunjang

1 Gula Pasir PT Galuh Pratama berusaha untuk menjaga agar warna nata yang dihasilkan tidak berwarna kekuning-kuningan dengan cara menggunakan gula pasir kualitas ekspor yaitu gula pasir yang warna putih bersih, dan butirannya berukuran besar. Gula pasir ini biasanya diperoleh oleh perusahaan dari agen besar penjual gula pasir yang ada di kota Ciamis. Penambahan gula pasir sebanyak 2 persen bv dimaksudkan sebagai sumber karbon, meskipun biasanya di dalam air kelapa sendiri mengandung kurang lebih 5 persen gula, namun kurang cukup untuk menghasilkan nata secara komersial. Selain itu kandungan gulanya akan berkurang sejalan dengan penyimpanan sebelum air kelapa tersebut diolah. 2 Asam Asetat Glasial Asam Asetat glasial yang digunakan oleh perusahaan ini berbentuk cairan berwarna bening dengan rasa asam dan harus mempunyai tingkat kelarutan yang tinggi agar memudahkan proses selanjutnya. Asam asetat glasial ini diperoleh dari penjual zat-zat kimia yang ada di kota Ciamis. Pada proses pengolahan nata de coco, Asam Asetat glasial yang ditambahkan sebanyak 1 persen vv. Penambahan Asam Asetat glasial bertujuan untuk pengaturan pH medium, sehingga pH medium mencapai kondisi yang optimum bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum. 3 Amonium Sulfat Amonium Sulfat merupakan senyawa kimia dengan rumus kimia HN 4 2 SO 4 yang berbentuk kristal berwarna putih seperti gula pasir. Senyawa ini mengandung unsur hara nitrogen sebesar 21 persen dan unsur hara belerang sebesar 24 persen. Amonium Sulfat berguna untuk merangsang pertumbuhan dan aktivitas bakteri Acetobacter xylinum yang memerlukan adanya sumber nitrogen yang memadai. Dalam air kelapa hanya tersedia 0,05 persen nitrogen sehingga ditambahkan Amonium Sulfat sebanyak 0,7 persen bv dengan tujuan sebagai penambah nitrogen pada media untuk merangsang pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum. 49

5.4.3 Proses Pembuatan Starter